Saturday, December 29, 2012

Menuju Tahun 2013 : I know Who holds tomorrow

Sebentar lagi tahun akan berganti. Jika melihat ke belakang, sepanjang tahun 2012, terlihat jejak kaki Nya disepanjang perjalananku. Aku tahu Dia tidak pernah meninggalkanku barang sedetikpun. Bersyukur untuk semua pemberian Tuhan sepanjang tahun ini. Begitu banyak yang bisa kusyukuri.

Tahun 2013 tinggal hitungan jam. Berbagai planning untuk tahun 2013 sudah dibuat. Ada sedikit ketakutan menjalani tahun 2013. Akan bagaimana hidupku di ujung tahun 2013 nanti? Tetapi satu lagu ini sungguh menguatkanku untuk melangkah memasuki tahun 2013. Lirik yang sungguh indah. Aku tidak perlu takut, karena aku tahu tangan Tuhan yang pegang, I know Who holds tomorrow.

1.
Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok,
namun langkahku tegap
Bukan surya kuharapkan,
kar’na surya ‘kan lenyap.

O tiada ‘ku gelisah,
akan masa menjelang;
‘ku berjalan serta Yesus.
Maka hatiku tenang.

Refrein:
Banyak hal tak kufahami
dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini:
Tangan Tuhan yang pegang.

2.
Makin t’ranglah perjalanan,
makin tinggi aku naik.
Dan bebanku makin ringan,
makin nampaklah yang baik.

Di sanalah t’rang abadi,
tiada tangis dan keluh;
Di neg’ri seb’rang pelangi,
kita k’lak ‘kan bertemu.

3.
Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok,
mungkin langit ‘kan gelap.
Tapi Dia yang berkasihan,
melindungi ‘ku tetap.

Meski susah perjalanan,
g’lombang dunia menderu,
dipimpinNya ‘ku bertahan
sampai akhir langkahku.


Wednesday, December 26, 2012

Tanggapan sebuah artikel

Tulisan ini 100% hanyalah sebuah tanggapan saya terhadap artikel yang ditulis di alamat ini
http://m.voa-islam.com//news/aqidah/2011/12/25/12415/hukum-mengucapkan-dan-menjawab-selamat-natal/
Tanggapan saya ini tentu saya tuliskan berdasarkan Alkitab (Sola Scriptura) dan saya tidak akan berusaha mencari kelemahan dalam agama Islam, tetapi hanya ingin memberikan jawaban terhadap kekeliruan mereka terhadap iman Kristen.
Adapun kekeliruan mereka dalam artikel tersebut ialah :

Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak.” (QS. al-Jin: 3). “Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.”(QS. Al-An’am: 101)

Tulisan/ayat ini jelas-jelas keliru karena ketika mereka mendengarkan frasa "Anak Allah", mereka berpikir bahwa Allah orang Kristen memiliki anak (atau isteri) dalam pengertian yang biologis. Mereka sebenarnya tidak mengerti apa yang iman Kristen maksudkan ketika mengatakan "Anak Allah". Sebenarnya bukan hanya frasa ini saja, masih ada frasa-frasa lain dalam Alkitab yang jika tidak dipahami maksudnya maka pemahaman kita bisa keliru. Misalnya Alkitab mengatakan bahwa Kristus adalah "Mempelai Pria" dan gereja (umat yang dipilihNya) adalah "Mempelai Wanita". Jika pengertian kita dangkal (dan kita sudah puas dengan pengertian seperti itu), kita tentu akan berpikir mengenai frasa "mempelai pria" dan "mempelai wanita" dalam pengertian biologis.

Pertama, sama seperti frasa "mempelai pria" dan "mempelai wanita", frasa "Anak Allah" juga berbicara mengenai RELASI, dan bukan biologis. RELASI manapun selalu membutuhkan unsur KASIH. Dan pada kenyataannya kasih adalah esensi iman Kristen. Sehingga hal yang paling baik ketika berbicara mengenai kasih adalah ketika kita berbicara mengenai relasi antara Allah Tritunggal (Allah, Anak, Roh Kudus). Memang saya sendiri tidak bisa memahami Allah Tritunggal tetapi hal itu tidak membuat saya meragukan iman Kristen. Saya dapat mempercayai Allah (dalam iman Kristen) atas hal-hal yang tidak saya pahami KARENA hal-hal yang sudah Dia nyatakan yang dapat saya ketahui dengan pasti dengan hati dan akal budi saya. Karena berusaha menjelaskan ke-Tritunggal-an Allah secara menyeluruh seperti berusaha menjelaskan internet kepada seekor semut. Semut itu tidak akan pernah mengerti kemahabesaran internet.

Kedua, adanya frasa-frasa tersebut justru menunjukkan betapa Allah dalam iman Kristen adalah Allah yang sangat dekat dengan umatNya yang dikasihiNya. Dia bukanlah Allah yang jauh diawan-awan menimbang-nimbang perbuatan baik dan jahat manusia seperti tukang daging. Dia bukanlah Allah yang senang melihat umatNya menderita supaya dapat diampuni. Dia bukanlah Allah yang dapat disogok dengan amal perbuatan baik kita agar kita bisa masuk ke sorga. Karena memang kita tidak akan pernah bisa menyogok Allah yang Maha Suci dan Sempurna dengan perbuatan baik kita yang seperti kain kotor tersebut.

Ketiga, sebagai manusia yang hina dan tidak ada apa-apanya ini, kita tidak mungkin pernah bisa mengerti kedalaman dan kebesaran cara berpikir Allah. Ketika Allah mengatakan "Anak", sebenarnya Allah menggambarkan sebuah relasi yang dapat dipahami oleh manusia itu sendiri. Dan relasi yang terdekat dalam hidup manusia adalah relasi antara "ayah dan anak" sehingga Allah memakai frasa itu untuk menggambarkan kedekatan relasi tersebut dengan harapan agar manusia bisa mengerti kedalaman maknanya. Bukan malah mengartikan frasa itu secara biologis! Hal yang sama juga berlaku dengan frasa "mempelai pria" dan "mempelai wanita". Kedua frasa tersebut juga menunjukkan relasi yang sangat erat, dimana Kristus sangat mencintai gerejaNya dan akan kecewa ketika gerejaNya (kita) menghianati cinta Nya, berpaling dari Dia, dan menolak Dia. Sekali lagi, TOLONG jangan bawa pengertian ini ke hal yang sangat, sangat dangkal sebatas pengertian biologis semata.

Iman Kristen sederhananya adalah iman tentang relasi dimana ada kasih didalamNya. Relasi dalam ke-Tritunggal-an Allah, relasi Allah terhadap ciptaan-Nya, dan relasi manusia dengan sesamanya. Kristus yang adalah Anak Allah memampukan setiap kita yang berdosa tetapi percaya, memiliki relasi yang intim dengan Allah ketika kita memanggilnya "Bapa". Dan seperti yang sering saya katakan bahwa  love is the basic human need. Karena itulah semua orang sebenarnya membutuhkan sosok Allah yang adalah Kasih itu sendiri...dalam sebuah relasi yang intim.
Dan.. (maafkan jika saya terlalu berani berterus terang).. karena itu pula lah semua orang sebenarnya membutuhkan Kristus.

Saturday, December 22, 2012

Work Hard

Salah satu buku "International Bestseller" yang sangat saya rekomendasikan untuk dibaca adalah buku karangan Malcom Gladwell yang berjudul "Outlier". Dalam bukunya tersebut, Malcom memaparkan dengan brilian faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi sukses dalam meraih tujuan-tujuan hidupnya. Salah satu faktor yang dia kemukakan dengan argumentasi dan fakta yang cemerlang ialah "Kaidah 10.000 Jam".

Kaidah 10.000 jam pada dasarnya mengatakan bahwa jika seseorang ingin menjadi seorang ahli dalam suatu bidang, dia harus menginvestasikan waktunya selama 10.000 jam untuk bidang tersebut. Malcom mengatakan bahwa seorang pemain biola yang hebat "sudah membayar" 10.000 jam untuk bisa menjadi seorang pemain biola yang sukses. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata talenta seseorang hanya berkontribusi 5% terhadap kesuksesannya, sedangkan 95% sisanya adalah latihan (usaha dan kerja keras). Mirip sekali dengan kata-kata Thomas Alva Edison bahwa : Success is 10 percent inspiration and 90 percent perspiration.

Seorang pemimpin wanita Myanmar, Aung San Suu Kyi juga pernah berkata dengan sangat baik : 
"You can only hope as hard as you work. We work very hard, so we have the right to hope.”
Ya memang benar, kerja keras adalah syarat untuk bisa menjadi sukses. Tidak peduli dalam hal apa dan bidang apa yang kita tekuni, tidak ada yang bisa menggantikan kerja keras dalam meraih kesuksesan. Karena kesuksesan adalah tangga yang tidak akan dapat kita panjat dengan kedua tangan di dalam saku.

Keyword : Tujuan hidup, 10.000 jam, Outlier, kerja keras, Aung Suu Kyi

Sunday, December 2, 2012

Flash of Mind VI

Flash of Mind : Sesuatu yang melesat tiba-tiba dalam pikiran.

Pertama. Saya tidak akan ragu akan hal ini : Bahwa dosa menyebabkan banyak sekali penderitaan manusia. Dosa pada dasarnya adalah ketidaktaatan manusia terhadap Allah. Penderitaan manusia sebenarnya adalah karena ulah manusia itu sendiri yang lebih mentaati yang lain dibandingkan Allah. Lebih lanjut, ketika seseorang berdosa ia tidak hanya memunculkan penderitaan kepada dirinya sendiri tetapi juga akan membuat orang lain menderita akibat perbuatan dosanya. Alkitab banyak memberikan contohnya (Kisah Adam, Hawa, Abraham, Simson, Daud, Salomo, Raja Firaun, Raja Herodes, dll). Yakobus 1:14-15 berkata :
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. 
Jadi, ketika kita dalam kondisi sulit, coba cek apakah kita telah melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Memang kondisi sulit yang kita alami tidak serta merta menunjukkan kita sedang tidak taat. Tetapi ketidaktaan kita pada Firman Allah (dosa) pasti memunculkan penderitaan bagi diri sendiri dan bahkan bagi orang lain.

Kedua, berkaitan dengan yang pertama, sekarang saya agak bingung apa perbedaan antara berada dalam "zona nyaman" dan "rasa damai". Sampai saat ini saya merasa zona nyaman adalah kondisi yang harus kita hindari kalau ingin men-improve diri. Rasa tidak nyaman akan muncul sebagai akibat keluar dari zona tersebut. Misalnya ketika pertama kali memberanikan diri untuk pidato di depan umum kita pasti merasa gelisah dan tidak tenang tetapi itulah langkah awal untuk membiasakan diri cakap dalam berpidato. Dilain sisi, saya juga mendapatkan petunjuk bahwa "rasa damai" adalah indikasi kita sedang berjalan dalam rencana Tuhan (kita sedang melakukan kehendak Tuhan). Tetapi yang saya rasakan saat ini tidak bisa dikatakan damai (menurut defenisi "damai" yang saya pahami) karena saya memang sedang berusaha keluar dari zona nyaman saya dengan mengambil tantangan-tantangan baru yang bisa membuat saya bertumbuh. Singkat kata, apakah keluar dari zona nyaman (yang berarti munculnya rasa gelisah/tidak ada "rasa damai") bukan merupakan kehendak Tuhan? Kebingungan ini bertambah karena Alkitab juga memberi petunjuk pada saya bahwa Allah ingin saya bertumbuh dan memaksimalkan talenta yang sudah Dia berikan. Berarti Allah tidak ingin saya berlama-lama berada dalam zona nyaman saya. Mungkin kebingungan ini akan terjawab ketika saya mengetahui makna dan defenisi "rasa damai" yang dimaksud oleh Allah dalam Alkitab. Jadi, seperti apakah rasa damai yang benar itu?

Ketiga, saya heran melihat bangsa Indonesia saat ini. Jika belajar dari sejarah, Indonesia merdeka hasil perjuangan sendiri pada tahun 1945. Kemerdekaan bangsa ini dibayar dengan darah para pejuang. Tetapi sudah 67 tahun merdeka, kemajuan bangsa ini sangat lambat jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Sebut saja Malaysia yang baru merdeka pada tanggal 13 Agustus 1957 (selisih 12 tahun). Itupun bukan hasil perjuangan pertempuran melawan penjajah seperti Indonesia. Tetapi saat ini negara Malaysia sudah lebih maju dibandingkan Indonesia. Harusnya Malaysia tertinggal 12 tahun dari Indonesia bukan? Atau bandingkan dengan Jepang yang tahun 1945 dibombardir habis-habisan oleh bom atom tentara sekutu. Tetapi mereka cepat bangkit dan menjadi salah satu negara yang disegani diseluruh dunia. Lihatlah Singapura yang baru merdeka tahun 1965 (selisih 20 tahun!). Negeri yang tidak lebih luas dari DKI Jakarta ini menjadi negara maju dan disegani. Mengapa Indonesia yang sudah merdeka lebih dulu dari Singapura dan Malaysia malah sudah ketinggalan dari kedua negara tersebut? Mengapa Indonesia dan Jepang yang sama-sama mulai dari titik nol (tahun 1945) tetapi meraih pencapaian yang berbeda? Padahal Indonesia diberkahi dengan kekayaan alam, budaya, minyak, gas alam, bahan tambang, pertanian, perikanan, dll. Sangat kontras dengan Jepang, Malaysia, ataupun Singapura. Apakah saya salah jika menyebut bahwa ketertinggalan bangsa ini adalah karena mental anak bangsa nya yang telah kehilangan mental pejuang seperti para pahlawan kita dulu. Yang rela berkorban demi bangsanya, berani, tangguh, dan pantang menyerah. Mental seperti itulah yang harus ada dalam diri rakyat Indonesia jika ingin negara ini menjadi negara yang maju.

Keempat, saya tidak bisa membayangkan seandainya Nomensen tidak pergi ke Tapanuli untuk memberitakan Injil untuk bangsa Batak. Akan jadi apa bangsa Batak saat ini? Tapanuli yang berjarak sangat jauh dari kampung kelahiran Nomensen di Jerman menjadi sasaran penginjilan Nomensen. Syukur kepada Allah atas kehadiran Nomensen di tanah Batak dua abad lalu. Terimakasih buat para pahlawan iman yang membaktikan seluruh hidupnya dan meninggalkan segala-galanya demi memenangkan jiwa-jiwa manusia, membawa orang kepada Kristus. Soli Deo Gloria :)

Sunday, November 18, 2012

Tenanglah Hai Jiwaku

Marta yang sibuk, sementara Maria duduk tenang disamping Yesus
Para murid yang ketakutan, sementara Yesus tertidur tenang diatas perahu yang diterjang badai
Petrus yang awalnya berjalan tenang di atas air, sementara ombak sekelilingnya mulai membuatnya khawatir dan menenggelamkannya

Betapa zaman ini berputar semakin cepat
Manusia dituntut bekerja dengan cepat
Siapa lambat akan ketinggalan
Begitulah slogan era ini

Tanpa sadar aktivitas dan kesibukan membuat kita tidak bisa diam tenang dihadapan Allah
Sama seperti Marta
Tanpa sadar ombak kehidupan zaman ini membuat kita tidak bisa tenang dan mulai tenggelam
Sama seperti Petrus
Tanpa sadar badai kehidupan zaman ini membuat kita tidak tenang dan kehilangan iman kepadaNya
Sama seperti para Murid
Tanpa sadar keadaan sekitar kita membingungkan kita dan kita kehilangan arah
Sama seperti umat Israel

Mengapa itu semua bisa terjadi?
Karena kita mungkin sudah tidak pernah lagi memiliki waktu untuk diam tenang dihadapan Allah dan mendengarkan suara Nya
Tenang, Tenanglah Hai Jiwaku
Bukankah Dia berkata "Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah"
Bukankah Dia berkata "Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu"

Ya, tenang, tenanglah hai jiwaku
Ku mau tenang sebab Engkau Allahku

Engkau selalu memberi yang terbaik dan membuat segala sesuatu indah pada waktunya
Jiwaku hanya perlu tenang dan percaya
Tenanglah hai jiwaku

Monday, November 12, 2012

Pintu

Lama tak ada kabar
Si pengembara kini telah menemukan lagi 
Menemukan lagi tempat persinggahan itu
Sebuah istana mungil yang indah

Kali ini pintunya terbuka
Kali ini waktunya pun sudah tiba

Si pengembara berjalan mendekati pintu
Sekilas melihat keindahan istana itu dari luar

Sekarang, tiba lah saatnya bagi pengembara
Istana mungil indah ini sudah cocok untuknya
Si pengembara ingin tinggal menetap di istana itu dan bertemu pemiliknya
Dia teringat pesan Tuan nya
"jika satu pintu tertutup, berarti Aku menyiapkan pintu yang lain"

Tetapi sebersit keraguan muncul
Pengembara teringat dengan "pintu lama" yang pernah ditutup untuknya
Betapa dulu dia sangat yakin dengan pintu lama
Tetapi ternyata pintu itu bukan untuknya

Sekarang pun keyakinan yang serupa muncul
Berbagai pertanyaan muncul dalam diri pengembara
Apakah akan terulang kejadian yang sama
Apakah sudah tepat waktunya
Akankah pintu dibukakan baginya
Apakah penghuni istana mungil indah itu akan menyambutnya

Ingin sekali si pengembara mengetuk pintu istana dan bertanya pada pemiliknya
"Permisi, apakah ada tempat buatku disini?"

Beberapa jam sebelum Pangandaran :)

Sunday, November 11, 2012

Apa Kabar "The Best"

Bermula dari chating singkat di Facebook dengan mantan kakak kelas saya di bangku SMP..

Waktu itu, saya tiba-tiba disapa oleh seorang kakak kelas saya di SMP. Sebuah sapaan yang singkat tapi mampu menyeret saya kembali ke masa lalu.. 
Sapaan singkat itu seperti ini :
Apa kabar the best ?
The Best... Ya.. itu dia.. Sebuah kata yang sudah lama sekali tidak kudengar.
Sebutan "The Best" itu memang bukan tanpa sebab. Dulu, ketika masih duduk di bangku SMP, di sekolah kami, ada sebuah tradisi unik yang hanya dilakukan di sekolah kami setiap pemberian Raport. Tradisi itu ialah pemberian gelar The Best Student, gelar yang hanya diberikan kepada satu orang siswa dan satu orang siswi terbaik dari semua siswa sekolah tersebut sebagai "ganjaran" atas prestasi gemilangnya di bidang akademik. Dari awal masuk sekolah itu, saya sudah bertekad untuk setidaknya pernah meraih titel tersebut. Ya.., di bangku SMP, saya pernah meraih gelar prestisius itu, "The Best of Boy Student". Gelar itu semakin prestisius karena pemberian gelar itu ada "upacara" nya tersendiri. Setelah pemanggilan juara kelas dan juara umum selesai dibacakan, maka seorang guru kami (saya masih ingat Pak B.Sihombing guru PPKN), akan mulai membacakan dua nama siswa dan siswi terbaik disekolah itu yang berhak menyabet predikat The Best of Boy Student dan The Best of Girl Student.

Saya mencoba masuk ke masa lalu saya dan membayangkan detik-detik pemanggilan The Best Student yang mendebarkan itu..

" Dan, gelar The Best of Boy Student untuk semester ini jatuh kepada.......(Pak BS hening beberapa detik dan beliau berhasil membuat jantung saya berdebar semakin kencang waktu itu)........ Harrrrrrryyyyyyyyy Panjaitaaaaannnnnnnnnn...!!! "


Hooorrreeeee!!!!
Terdengar teriakan dan tepuk tangan teman-teman sekelas saya waktu itu. Saya di beri salam oleh teman-teman saya sampai-sampai hampir lupa untuk maju kedepan. Setelah pemanggilan siswa dan siswa terbaik, saya dan teman saya The Best Girl Student maju kedepan. Nah, disinilah bagian yang paling prestisiusnya, inilah "upacara" nya : Setelah maju ke depan kami dipakaikan jubah kebesaran berupa jubah toga yang biasanya diberikan kepada mahasiswa yang wisuda. Jubah itu bagaikan "piala bergilirnya" karena si "The Best" berhak menyimpan jubah itu hingga satu semester kedepan. Setelah pemakaian jubah selesai kami naik ke podium upacara sehingga seluruh siswa dan para orang tua yang datang untuk menerima Raport anaknya dapat melihat dua orang siswa dan siswi terbaik di semester itu. Saya sangat,sangat bangga waktu itu. Berdiri bangga, bangga sekali atas pencapaian tersebut. Dari depan podium, saya juga dapat melihat wajah gembira dan bangga orang tua saya waktu itu.
Dan.. semenjak itulah saya sering dipanggil oleh beberapa teman sekolah saya dengan sebutan "The Best".

Well, dulu saya sering menanyakan kepada beberapa teman saya, "dimanakah masa-masa paling indah buat mu? Masa SD, SMP, SMA atau Kuliah? ". Kebanyakan teman-teman yang tanya menjawab masa SMA dan sebagian lagi masa Kuliah.

Tetapi agak berbeda dengan saya. Masa-masa paling indah buat saya justru ialah masa SMP. Masa-masa SMP adalah masa-masa paling energik bagi saya untuk meraih segala "ambisi terliar" saya waktu itu. Di masa SMP lah, saya merasa menjadi diri saya seutuhnya dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik saya. Di masa SMP lah "bintang" saya bersinar dengan sangat terang. Saya dekat dengan kepala sekolah dan semua guru di sekolah saya dan menjadi anak kesayangan beberapa guru. Saya supel, gampang bergaul dan punya banyak teman.  Saya berani maju mengambil semua tantangan. Menjadi ketua kelas 3 tahun berturut-turut, memimpin regu gerak jalan, kepanitiaan disana-sini dan menjadi ketua OSIS. Dan semua tantangan itu mampu saya jalani dengan sangat baik. Tidak hanya prestasi akademik, prestasi non akademik juga banyak saya raih di masa SMP. Puncak prestasi saya di SMP adalah ketika berhasil masuk di SMA Negeri 2 Soposurung. Sekolah yang diasramakan tersebut merupakan sekolah bergengsi di Sumatera Utara hingga sampai sekarang. Waktu itu ada 600 an utusan siswa-siswi terbaik dari setiap SMP di Sumut bahkan dari luar pulau sumatera yang bertujuan untuk merebut satu kursi dari 40 kursi yang diterima. 40 orang dari 600 an siswa terbaik dan saya termasuk didalamnya.

Tetapi itu cerita dulu.. Semua tinggal kenangan yang bahkan hampir terlupakan.
Sekarang masanya sudah agak berbeda..
Semenjak duduk dibangku kuliah, saya semakin "meredup".

Saya cenderung menghindari tantangan-tantangan. Masa kuliah saya jalani dengan minim prestasi. Sangat minim lomba-lomba yang saya ikuti dan menangi. Itu membuat saya kehilangan banyak kesempatan. Saya menemukan diri saya yang sekarang mudah merasa gerogi. Suatu perasaan yang tidak pernah saya alami di masa SMP dan SMA.

Daya juang saya tidak seperti di masa SMP dulu. Ngotot dan selalu ingin menjadi pemenang adalah karakter yang sudah lama terkikis dalam diri saya. Akibatnya saya tidak bisa maksimal hampir di semua aspek hidup saya. Saya yakin, seandainya saat ini saya punya karakter seperti waktu SMP dulu, akan lebih banyak daftar keberhasilan-keberhasilan yang saya ukir.

Saya yakin, jika saya bertemu dengan teman-teman SMP saya dulu, respon pertama mereka adalah "Har, kau kog banyak berubah ya sekarang?"



Tapi, kalau dulu saya bisa melakukannya, saya pasti bisa melakukan nya lagi sekarang. Sebenarnya begitulah sifat alami saya dari sejak kecil. Begitulah karakter asli saya sebenarnya. Selalu ingin menjadi yang terbaik, memberikan yang terbaik!

Breakthrough! Visi besar di depan menanti untuk diwujudkan. Hidup hanya sekali dan harus berbuah. Karena hidup terlalu berharga untuk dijalani dengan biasa saja.

Soli Deo Gloria

10 Alasan Mengapa Alkitab

Alkitab merupakan dasar pengajaran iman Kristen. Alkitab merupakan landasan semua pengajaran-pengajaran iman Kristen. Pertanyaan yang akan muncul adalah :
Lalu, dapatkah Alkitab dipercaya?
Bukti-bukti apa yang membuat kita harus mempercayai isi Alkitab?

Berikut adalah jawabannya. Saya akan memaparkan 9 alasan yang saya kumpulkan dari beberapa buku. Saya akan membuatnya secara ringkas dan padat.

1. Berbeda dengan kitab suci agama lain, Alkitab tidak ditulis oleh satu penulis, melainkan oleh sejumlah penulis manusia. Alkitab ditulis dalam rentang waktu seribu lima ratus tahun oleh para penulis dari berbagai latar belakang, zaman, dan pendidikan yang menuliskan wahyu itu dibawah inspirasi Allah.

2. Isi kitab yang satu dengan kitab yang lain saling berhubungan. Padahal penulis kitab yang satu dengan yang lain berbeda masa. Tetapi mereka berkata mengenai hal yang erat kaitannya. Tidak ada kontradiksi antara kitab yang satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mengawal penulisan setiap kitab-kitab tersebut. Contohnya kita bisa lihat bagaimana Daniel membaca kitab Yeremia, Yeremia yang membaca kitab Musa, Yesus membaca kitab Yesaya, dsb.

3. Para penulis tiap-tiap kitab dalam Alkitab menulis dengan jujur dan berdasarkan ilham Roh Kudus. Pertama, Para penulis tidak hanya menulis keberhasilan-keberhasilan mereka ketika Tuhan menyertai, tetapi juga secara jujur menulis kegagalan-kegagalan mereka. Abraham yang pernah berbohong, Musa yang membunuh, Daud yang berzinah, Petrus yang menyangkal Yesus, perselisihan para murid mengenai siapa yang berhak duduk disebelah kanan Yesus (Mat 20:21),  Yesus pernah berkata "Enyahlah Iblis" kepada Petrus, Paulus yang membunuh orang-orang Kristen sebelum bertobat, dan masih banyak lagi. Tentu tidak ada orang yang mau menuliskan kisah kegagalan dan kejadian memalukan yang mereka alami sendiri kecuali karena Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan oleh Allah dan bukan tulisan hasil rekayasa manusia. Kedua, mereka juga menuliskan kata-kata yang buruk yang didapatkan Yesus dari orang-orang yang tidak percaya. Yesus..
Dianggap "gila" oleh ibu-Nya dan saudara (Markus 3:21).
Dipanggil “seorang pemabuk” (Matius 11:19).
Dipanggil “seorang yang dikuasai Iblis” (Markus 3:22).
Dipanggil “orang gila” (Yohanes 10:20).

4. Naskah Alkitab ditulis oleh orang-orang yang ikut terlibat secara langsung dalam peristiwa yang terjadi dalam kitab tersebut (2 Petrus 1:16). Musa adalah saksi dari peristiwa didalam kitab Keluaran sampai Ulangan (Keluaran 24:4, Ulangan 31:24). Yosua adalah saksi dari peristiwa dalam kitab Yosua (Yosua 24:26) dan juga Samuel (1 Sam 10:25), Yesaya, Yeremia, Daniel, Ezra, Matius, Markus, Lukas, Yohanes dll.

5. Peristiwa yang terjadi dalam kitab Injil mengenai kehidupan dan kematian Yesus juga dikonfirmasi kebenarannya oleh orang-orang yang bukan pengikut Kristus seperti, Flavius Josephus seorang Sejarawan Yahudi yang hidup pada zaman Yesus melalui sebuah tulisannya.
“At this time there was a wise man who was called Jesus. And his conduct was good and (he) was known to be virtuous. And many people from among the Jews and other nations became his disciples. Pilate condemned him to be crucified and to die. And those who had become his disciples did not abandon his discipleship. They reported that he had appeared to them three days after his crucifixion and that he was alive; accordingly He was perhaps the Messiah concerning whom the prophets have recounted wonders.”

Penting diingat bahwa Flavius Josephus bukanlah seorang pengikut Kristus.

6. Dalam Alkitab, kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus sudah dinubuatkan secara spesifik oleh para nabi jauh sebelum Yesus datang ke dunia. Nubuatan nya begitu detil dan spesifik :
- dari seorang perempuan muda (Kej 3:15, Yesaya 7:14)
- dari keturuan Abraham (Kej 49:10)
- melalui suku Yehuda (Kej 49:10)
- sebagai anak Daud (2 Sam 7:12-13)
- di kota Betlehem (Mikah 5:2)
- menderita serta mati bagi dosa manusia (Yesaya 53)
- bangkit dari kematian (Mazmur 16:11 lihat Mazmur 2:7-8)

7. Ada banyak saksi yang melihat peristiwa yang ditulis dalam Alkitab. Misalnya peristiwa kebangkitan Yesus telah disaksikan oleh lebih dari 500 orang! (1 Korintus 15:6). Karena Kristus yang telah mereka lihat disalibkan mati namun telah bangkit, para murid dan para saksi telah membaktikan hidupnya untuk mengabarkan kebenaran Injil keseluruh dunia. Jika saja peristiwa kebangkitan ini direkayasa, buat apa mereka berani disiksa dan bahkan dibunuh untuk suatu kebohongan (2 Timothy 4:6-8; 2 Peter 1:14). Semua murid Kristus (kecuali Yohanes) mati dibunuh karena memberitakan Injil. Sejak 2000 tahun lalu, sudah banyak sekali para martir yang memberikan nyawanya untuk memberitakan kebenaran Injil. Anda bisa membaca selengkapnya disini http://harrypanjaitan.blogspot.com/2012/04/jika-saja-kristus-tidak-bangkit.html

8. Iman Kristen bukanlah "iman buta" yang meniadakan logika akal budi dan indera tetapi justru menopang rasio dan kehausan kita akan bukti inderawi.
1 Yohanes 1:1. Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

9. Nama-nama tempat dan lokasi yang dideskripsikan dalam Alkitab telah dibuktikan oleh penemuan-penemuan arkeologis. Misalnya penemuan kolam Bethesda, kolam Siloam, dll. Seorang arkeolog ternama Nelson Glueck mengatakan :
“it may be stated categorically  that no archaeological discovery has ever controverted a biblical reference. Scores of archaeological findings have been made which confirm in clear outline or exact detail historical statements in the Bible.”

10. Para saksi kubur kosong pertama kali adalah perempuan. Perempuan pada masa itu tidak dianggap meyakinkan sebagai saksi dan kesaksian mereka atas sebuah kejadian bahkan tidak dianggap di pengadilan.  Memasukkan perempuan sebagai saksi-saksi pertama akan kebangkitan Kristus tentunya akan melemahkan alibi yang mereka bangun seandainya mereka bermaksud menipu.
 


Namun, buat saya sebenarnya hanya cukup satu bukti yang meneguhkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Bukti tersebut adalah kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus tidak mungkin tidak pernah terjadi. Kebangkitan Kristus tentu saja memang benar-benar terjadi dua ribu tahun lalu. Seperti yang sudah pernah saya ulas ditulisan ini http://harrypanjaitan.blogspot.com/2012/04/jika-saja-kristus-tidak-bangkit.html

1 Kor 15:16 :  jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu

Soli Deo Gloria !

Monday, October 22, 2012

Firman Yang Tak Mungkin Dimusnahkan (part I)

Pada acara sarapan pagi bersama di Washington DC, Ashley Oubre yang baru berumur 10 tahun menyampaikan sebuah pidato yang amat mengesankan. Bunyinya demikian :

Selamat pagi, Bapak Walikota, tamu-tamu terhormat, serta Bapak dan Ibu sekalian, saya menghargai kesempatan ini, yaitu berbicara kepada para pemimpin kota paling hebat di dunia ini mewakili kaum anak. Saya bertanya apa yang akan saya katakan kepada anda ketika saya diminta untuk menyampaikan sebuah presentasi. Karena saya masih muda dan pengalaman saya dalam banyak hal sungguh terbatas kecuali dalam hal menjadi seorang anak kecil.

Yesus berkata, "Barangsiapa tidak menyambut kerajaan Allah seperti seorang anak kecil ini, ia tidak akan masuk kedalamnya.". Ketika saya berpikir tentang teman-teman saya, yang juga masih muda seperti saya, banyak hal yang terlintas dalam benak saya.

Anak-anak bermain bersama, bersenang-senang, kadang-kadang saling bertengkar, tapi keesokan harinya kami berbaikan dan bermain kembali. Bukankah sangat indah jika para ibu dan ayah, saudara-saudara, tetangga dan para pemimpin kita berlaku seperti itu? Kami sedih ketika kami melihat anda semua bertengkar dan tidak berbaikan.

Ketika anda memberitahu kami sesuatu, kami percaya, dan kami tidak mengajukan banyak pertanyaan. Kami beriman dan percaya kepada kalian hingga kami bertumbuh dewasa dan menemukan bahwa ternyata orang dewasa tidak seperti itu. Saya rasa anda menceritakan kisah-kisah Alkitab kepada kami karena kami adalah anak-anak. Kisah-kisah Alkitab memang memberitahu kami banyak kebaikan, tapi anda semua tidak menceritakan kisah-kisah Alkitab kepada satu sama lain. Apakah kisah-kisah itu hanya cocok untuk anak-anak?

Anda semua mengajarkan bahwa setiap kali kami menemukan masalah, kami perlu membahasnya satu dengan yang lain dan dengan Yesus. Anda mengatakan bahwa kami perlu mendoakannya dan tetap mengarahkan hati kami kepada Yesus. Anda mengatakan bahwa Yesus sanggup memecahkan segala permasalahan kami, yang besar ataupun yang kecil. Tapi kami lihat, ketika usia orang makin bertambah dan mereka mengalami masalah, mereka terlalu malu untuk membicarakannya diantara mereka sendiri. Kami kadang bertanya-tanya, apakah anda semua sungguh-sungguh dengan kata-kata anda itu, atau apakah Yesus hanya cocok untuk anak-anak? Saya masih cukup muda untuk percaya bahwa Yesus tahu cara menyelesaikan segala masalah saya, masalah kota ini, dan juga masalah dunia ini. Saya harap walau usia saya bertambah saya tak akan berhenti percaya dan anda semua pun mau menjadi seperti anak-anak yang bisa mencari kerajaan Allah.

Terimakasih banyak karena mau mendengarkan saya. Tuhan memberkati anda semua.

Respon paling mudah dari seorang skeptik terhadap kepolosan sejati ini adalah menganggapnya sebagai kenaifan kekanak-kanakan. Tapi biarlah kita memperjelas percabangan implikasi dari pertanyaan si anak ini. Apakah Alkitab hanyalah buku cerita tak masuk akal yang mendistorsi realitas? Ataukah Alkitab secara fantastis memang benar? Apakah dihalaman-halamannya hadir kebenaran bagi semua orang ataukah Alkitab hanya bagi orang-orang yang percaya tahayul dan tak berpikiran kritis? Apakah buku itu memang firman dari Allah bagi kita ataukah Alkitab hanya karya tipu daya dari segelintir orang yang mengklaim diri dituntun Sang Ilahi?

Saya akan membahas jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan diatas dalam tulisan berikutnya.

Monday, October 15, 2012

Four Loves : Kepemimpinan Suami

Hukum Kristen telah memahkotai laki-laki dalam hubungan pernikahan yaitu memberikan (atau mungkin membebankan) kepemimpinan tertentu kepadanya. Para penulis Kristen kadang-kadang membicarakan tentang kepemimpinan suami dengan cara yang membuat ngeri. Kita harus kembali ke Alkitab kita.
Suami adalah kepala istri dalam pengertian yang sama seperti Kristus kepala dari Gereja.
Ia harus mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi Gereja dan telah menyerahkan Diri-Nya baginya (Efesus 5:25). Dengan demikian kepemimpinan ini terwujud paling penuh bukan pada diri suami seperti yang kita kira, melainkan pada diri laku-laki yang pernikahannya paling menyerupai penyaliban ; dimana istri menerima paling banyak dan memberi paling sedikit. Karena Gereja tidak mempunyai kecantikannya sendiri, tetapi kecantikan yang diberikan Pengantin Laki-Laki kepadanya, Dia tidak mendapati Gereja Nya cantik, tetapi membuatnya cantik.

Kemuliaan penobatan yang mengerikan ini dilihat bukan dalam sukacita pernikahan seorang laki-laki, melainkan dalam kedukaannya, dalam sakit dan penderitaan istri yang baik atau kesalahan-kesalahan istri yang tidak baik, dalam perhatian atau pengampunannya yang tak habis-habisnya kepada istrinya. Demikian suami yang kepemimpinannya seperti Kristus.

Dikutip dari buku Four Loves halaman 131 karangan C.S. Lewis.

Thursday, October 4, 2012

Dosa dan Empat Relasi Yang Rusak

Alkitab menjelaskan bahwa setiap dosa adalah :
  1. Pelanggaran terhadap Firman Allah ( 1 Yohanes 3:4.. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. )
  2. Pemberontakan terhadap otoritas Allah (Nehemia 9:26 ...Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu.)
  3. Penghinaan kepada Allah ( 2 Samuel 12 :9-10 .Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. ...karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.  )
  4. Mendukakan Allah ( Efesus 4 : 30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan )
Itu artinya, setiap kali kita berdosa sebenarnya kita telah melanggar Firman Allah, memberontak Allah, menghina Allah, dan mendukakan Allah.

Alkitab juga memberikan kita petunjuk bahwa Allah mendirikan bagi manusia 4 relasi yang sangat fundamental. Selanjutnya keempat relasi ini menyimpang akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa.
Dosa telah merusak relas-relasi :

1. Relasi manusia dengan Allah
Manusia meragukan eksistensi Allah.
Manusia membuat ilah-ilah mereka sendiri
Manusia tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang Allah
Manusia memberontak terhadap Allah

2. Relasi manusia dengan diri sendiri
Manusia tidak bisa menerima diri mereka sendiri (gambar diri yang rusak, penerimaan diri yang buruk dan bahkan ada yang sampai bunuh diri). Mereka tidak bisa melihat diri mereka sebagaimana Allah melihat mereka (baca : diciptakan segambar dengan Allah).

3. Relasi manusia dengan sesama
Manusia menyakiti manusia lain nya dengan membunuh, menipu, membenci, mencuri, dll.

4. Relasi manusia dengan alam
Ada dua ekstrim, pertama manusia mengeksploitasi Alam secara membabi buta. Yang kedua manusia melakukan pemujaan terhadap alam (seperti kepercayaan panteis, new age, gerakan Gaia, dsb)

Itu artinya setiap dosa yang kita lakukan akan mempengaruhi dan merusak keempat relasi diatas. Pada dasarnya ketika relasi kita dengan Tuhan tidak baik, maka relasi kita terhadap diri sendiri, sesama, dan alam juga tidak akan baik.

Ya Tuhan, tolonglah aku untuk tidak hanya melakukan kebenaranMu, tetapi lebih daripada itu aku mencintai kebenaranMu dan membenci dosa.
Singkapkanlah semua kebusukan-kebusukan hatiku yang terdalam yang belum aku sadari.
Berikan aku kepekaan yang tinggi terhadap dosa sekecil apapun
Selidikilah aku ya Tuhan
Luruskanlah semua motivasiku yang bengkok ketika aku mengikut Mu
Asahlah diriku untuk memiliki relasi yang makin hari makin dekat dengan Mu
Sehingga aku semakin menyerupai Kristus dalam karakterku
Dan hidupku membawa kemuliaan bagi nama Mu juga menjadi berkat bagi orang disekitarku

Amin

Thursday, September 27, 2012

Matahari Yang Bersinar

Satu lagi lagu rohani favorit saya ciptaan Robert & Lea Sutanto yang juga pencipta lagu "Bersama Keluargaku". Liriknya kuat, easy listening, dan sepertinya cukup mudah diaransemen kedalam berbagai jenis musik.


Matahari Yang Bersinar

Matahari yang bersinar Kau yang ciptakan
Bulan bintang berkilauan Kau yang jadikan
Begitu juga kami Tuhan
di mataMu amatlah berharga
Besar kasihMu kepadaku

Bunga bakung yang dipadang Kau yang p'lihara
Burung pipit di udara Kau yang B'ri makan
Begitu juga kami Tuhan
yang berharap hanya kepadaMu
Tak perlu kuatir hari esok

Kubersyukur  kar'na kasih setiaMu
s'lalu baru,  s'perti fajar merekah
Tiap janjiMu  pelihara hidupku
Hari   i -  ni  esok dan selamanya


Wednesday, September 26, 2012

Ria Sukacita

Tuhan ajar aku untuk menemukan kebahagiaan dan sukacita di dalam Mu
Ajar aku untuk bisa menikmati hidupku dengan ria sukacita di dalam Mu
Karena kebahagiaan sejati ada di dalam Tuhan

Jangan biarkan aku mencari kebahagiaan palsu di dalam dunia ini
Yang bahkan bisa menjauhkanku dari Engkau,
Sang Pemberi Kebahagiaan Sejati



Segala kemuliaan hanya bagi Allah

Tuesday, September 25, 2012

Program Hidup Sehat

Setelah memperhatikan jadwal setiap minggu selama satu semester ini, akhirnya saya membuat jadwal olah raga rutin setiap Minggu nya.

1. Berenang ( Sekali dua minggu)
Adapun mamfaat renang yang saya tahu :
  • Melatih pernafasan (otot jantung dan paru-paru yang sehat)
  • Melatih otot supaya lebih kuat dan lebih lentur
  • Membakar lebih banyak kalori
  • Memperlancar aliran darah karena dalam renang hampir semua bagian tubuh ikut bergerak (kepala, leher, tangan, dada, pinggang, punggung, kaki)
  • Menghilangkan stress
  • Menambah tinggi badan karena meregangkan tulang-tulang (ga heran para perenang itu badan nya tinggi-tinggi dan dada nya lebar)
  • Self safety. Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
2. Joging (Rabu Pagi dan Jumat Sore)
Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia. Dan semua orang beresiko terkena penyakit jantung (sumber : data WHO)
Jogging adalah salah satu olah raga yang mudah dan murah meriah yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung, melatih otot jantung, dan memperkuat stamina tubuh.
Tips-tips dalam jogging (sumber : duniafitness.com) :
  1. Istrahat lah yang cukup pada malam hari sebelum joging esok harinya
  2. Gunakan sepatu lari yang cocok, pas, dan nyaman terpasang di kaki Anda
  3. Saat berlari ataupun jogging, untuk pemanasan pertama, lakukan pemanasan dan lakukan dengan santai. Jangan berjalan dengan kecepatan penuh, jangan berhenti tiba-tiba. Saat akan berhenti, kurangi kecepatan secara perlahan, baru kemudian Anda berhenti. Mulailah dengan perlahan, dan akhiri pula secara perlahan-lahan agar otot Anda tidak shock. Lakukan peregangan otot untuk mendinginkan kondisi tubuh yang panas.
  4. Membawa minuman agar tidak dehidrasi.
  5. Jangan sampai overtraining
3. Badminton (Senin Pagi)
Olahraga bulutangkis dapat menghilangkan stress, melatih otot jantung, tangan, dan kaki. Selain itu menurut saya bulutangkis juga dapat melatih kerjasama dan koordinasi (jika bermain ganda)

4. Futsal (Tidak menentu)
Mamfaat nya juga hampir sama dengan jenis-jenis olahraga diatas. 

Yang tidak kalah penting adalah olahraga teratur yang dibarengi dengan asupan makanan yang cukup dan pola istrahat yang baik. Salam hidup sehat! :D

Thursday, September 20, 2012

Syair Abadi : O Jesus I Have Promised


Salah satu lagu himne yang selalu menguatkan saya untuk tetap setia mengikut Tuhan sampai saya pulang "ke Rumah" kelak. 

O Jesus I Have Promised

O Jesus, I have promised, to serve Thee to the end;
Be Thou forever near me, my Master and my Friend:
I shall not fear the battle if Thou art by my side,
Nor wander from the pathway if Thou wilt be my Guide.

O let me feel Thee near me, the world is ever near;
I see the sights that dazzle, the tempting sounds I hear:
My foes are ever near me, around me and within;
But, Jesus, draw Thou nearer, and shield my soul from sin.

O let me hear Thee speaking, in accents clear and still,
Above the storms of passion, the murmurs of self will!
O speak to reassure me, to hasten or control;
O speak and make me listen, Thou guardian of my soul!

O Jesus, Thou hast promised, to all who follow Thee,
That where Thou art in glory, there shall Thy servant be;
And, Jesus, I have promised to serve Thee to the end;
O give me grace to follow, my Master and my Friend.

Dalam Bahasa Indonesia :

Ya Yesus Ku berjanji setia pada Mu
Ku pinta Kau selalu dekat ya Tuhan ku
Di kancah pergumulan jalanku tak sesat
Karna Engkau Temanku Pemimpin terdekat

Dekaplah aku Tuhan di ribut dunia
penuh kilauan hampa dan suara godanya
Di dalam dan diluar si jahat mendesak
Perisai lawan dosa ya Tuhan Kau tetap

Ya Yesus Kau berjanji kepada umatMu
didalam kemuliaan Kau sambut hamba Mu
Dan aku pun berjanji setia pada Mu
Berikanlah karunia mengikutMu teguh

Monday, September 17, 2012

Amsal 31 : 10-31 : Isteri Yang Cakap


31:10. Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. 
31:11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. 
31:12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. 
31:13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. 
31:14 Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. 
31:15 Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. 
31:16 Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. 
31:17 Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya. 
31:18 Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam. 
31:19 Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal. 
31:20 Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. 
31:21 Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap. 
31:22 Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya. 
31:23 Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri. 
31:24 Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang. 
31:25 Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. 
31:26 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya
31:27 Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. 
31:28 Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia
31:29 Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua. 
31:30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. 
31:31 Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

Soli Deo Gloria

Gambaran istri yang cakap ini ditulis oleh seorang Raja yang paling berhikmat yang pernah ada, Raja Salomo. Benar-benar istri idaman setiap pria, termasuk saya. hehehe. Semoga saya bisa mendapatkan istri yang seperti ini. ( sembari mengedipkan mata buat "Babe di Sorga" :D ) 
Amiiiinnnn...

Disiplin Anugerah

Buku yang sedang saya baca saat ini berjudul "The Discipline of Grace" yang ditulis oleh Jerry Bridges. Jerry Bridges adalah penulis buku The Pursuit of Holiness dan Transforming Grace yang merupakan buku yang sangat banyak dibaca hingga saat ini. Buku The Discipline of Grace ini merupakan perpaduan dua prinsip yang terdapat dalam dua buku sebelumnya, The Pursuit of Holiness dan Transforming Grace. Prinsip itu adalah hidup berdasarkan anugerah dan prinsip disiplin pribadi.

Buku setebal 260 halaman ini merupakan salah satu buku yang paling memuaskan saya secara rohani. Ada beberapa konsep fundamental yang saya yakini tentang iman Kristen berubah setelah membaca buku ini. Saya baru sadar kalau konsep saya selama ini kurang tepat. Ada juga beberapa konsep iman Kristen yang saya pegang yang semakin diteguhkan melalui pemaparan dalam buku ini. Berikut adalah apa yang sudah saya dapatkan setelah membaca hampir 3/4 buku ini.

Hari Baik dan Hari Buruk

Dalam hidup kristiani kita, ada masa dimana kita mengalami hari-hari yang baik secara rohani. Kita memulai pagi dengan membaca Alkitab dan berdoa. Dan karena itu kita merasa Allah akan memberikan berkat Nya kepada kita dan akan menyertai kita. Kita mungkin merasakan hadirat Allah sepanjang hari itu. Tapi ada juga masa-masa dimana kita mengalami hari-hari yang buruk secara rohani ketika tampaknya segala sesuatu sudah berjalan dengan keliru dan kita merasa sangat bersalah. Waktu beker berbunyi, kita tidak bangun tetapi mematikan nya dan tidur lagi. Ketika akhirnya kita bangun, sudah terlambat untuk bersaat teduh, lalu kita cepat-cepat sarapan dan dengan rusuh melakukan kegiatan hari itu. Kita merasa bersalah karena tidur terlalu lama dan melewatkan saat teduh. Sepanjang hari itu segala sesuatu pada umumnya berjalan tidak mulus. Kita jadi cepat marah dan tentunya tidak merasakan hadirat Allah sepenuhnya.

Lalu, apakah Allah akan memberkati kita pada hari-hari baik saja dan tidak memberikan berkatnya pada hari-hari buruk kita? Apakah Allah bekerja secara demikian? Tentu saja tidak karena berkat Allah tidak bergantung pada kinerja kita. 

Memang terkadang saya tergoda untuk berpikir bahwa berkat Allah atas hidup kita ditentukan oleh kinerja rohani saya. Jika kinerja saya bagus dan hari saya "baik", saya pikir kedudukan saya tepat untuk menerima berkat dan penyertaan Allah dan akan menjadi kebalikan nya jika kinerja saya buruk dan merasa saya tidak akan diberkati Allah dan tidak akan disertai Allah. Saya merasa sangat bersalah dan tidak layak.

Tetapi sebuah pertanyaan inilah yang meluruskan konsep saya selama ini.
Seberapa baik kah yang baik itu sehingga saya merasa layak mendapat berkat Allah?
Jika semua firman Allah kita pakai sebagai patokan, seberapa baikkah kita menjalankan itu dalam hari-hari "baik" kita? Apakah kita sudah memegang teguh firman Allah secara sempurna? Kalau tidak, apakah Allah meringankan persyaratan? Apakah 90% merupakan angka kelulusan bagi Allah? Kita tahu bahwa Yesus bersabda, "Karena itu haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang disurga sempurna (Mat 5:48)". Kita juga ingat Yakobus menulis "Siapa saja yang menaati hukum taurat tetapi mengabaikan satu bagian saja, ia bersalah terhadap seluruhnya (Yak 2:10)

Bagaimanapun kinerja rohani kita, kita selalu bergantung kepada anugerah Allah. Ada hari ketika kita lebih sadar akan sifat berdosa kita sehingga kita lebih sadar pula bahwa kita butuh anugerahNya. Tetapi tidak pernah ada hari ketika kita bisa berdiri mantap mengandalkan kinerja kita sendiri ketika kita cukup layak untuk menerima berkat Nya.

Jika berkat Allah bergantung kepada kinerja kita, berkat itu tentunya akan kecil sekali. Kita tidak dapat memperoleh berkat Allah melalui ketaatan kita tetapi hanya melalui anugerah didalam Yesus Kristus.

Jerry Bridges menyimpulkan nya dengan sangat baik :
Hari terburuk anda takkan pernah sedemikian buruk sehingga anda berada diluar jangkauan anugerah Allah. Hari terbaik anda tidak akan pernah sedemikian baik sehingga anda tidak membutuhkan anugerah Allah.
Setiap hari dalam kehidupan ini, hubungan kita dengan Allah adalah atas dasar anugerah semata. Kita tidak hanya diselamatkan oleh anugerah, tetapi juga hidup oleh anugerah itu setiap hari. Hal ini akan membawa kita pada poin berikutnya.

Kita perlu memberitakan Injil setiap hari kepada diri Kita

Kekeliruan saya selama ini adalah bahwa berita Injil adalah untuk orang yang belum percaya. Akibatnya saya sebagai orang yang sudah percaya, menjadi lupa bahwa saya masih butuh berita Injil untuk mengingatkan saya akan dosa-dosa saya yang sudah ditebus. Walaupun saya sudah hidup baru, tetapi saya tidak serta merta menjadi orang yang suci dan tanpa dosa. Kerap kali saya juga berbuat dosa dan saat itulah berita Injil membawa saya ke kayu salib, mengingatkan saya untuk mengaku dosa dan percaya bahwa Yesus sudah menebus dosa-dosa saya. Setelah sadar melakukan dosa, terkadang ada perasaan bersalah dan tidak layak yang berlebihan. Saya merasa bahwa Tuhan mungkin tidak akan memaafkan saya lagi karena keberdosaan saya. Tetapi disinilah pentingnya berita Injil buat orang yang sudah percaya. Berita Injil bukan sekedar untuk orang yang belum percaya, tetapi Injil ditujukan untuk orang yang berdosa. Walaupun sudah hidup baru, kita masih berbuat dosa dalam kehidupan kita sehari-hari (pikiran, perkataan, perbuatan baik yang disadari ataupun yang tidak disadari). Oleh karena itulah kita perlu memberitakan Injil pada diri kita sendiri. Tetapi apakah karena dosa kita sudah ditebus, maka kita boleh berbuat dosa sesuka nya? Jawaban atas pertanyaan ini akan membawa kita pada poin berikutnya

Disiplin Anugerah

Kata "disiplin" dan kata "anugerah" kelihatannya adalah kontradiksi. Disiplin menuntut usaha kita. Sebaliknya anugerah tidak tergantung atas usaha kita. Itu murni pemberian Allah. Ketika kita sudah lahir baru, secara otomatis karakter kita juga akan diperbaharui oleh Allah. Kita akan semakin hari semakin mencintai kebenaranNya (tidak sekedar melakukan kebenaranNya) dan membenci dosa.

Yehezkiel 36:26 berkata :

Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. 
Saya semakin diteguhkan oleh pemahaman saya bahwa dalam hidup ini, kecuali keselamatan, semua butuh perjuangan kita dan penyertaan Tuhan. Setelah kita lahir baru, kita harus terus berusaha mendisiplinkan diri secara rohani (berdoa, saat teduh, penggalian Alkitab, dsb) sembari meminta penyertaan Allah. Tetapi harus diingat bahwa disiplin tanpa keinginan adalah pekerjaan yang membosankan. Lalu darimana datangnya keinginan untuk melakukan kehendak Allah dan mematikan dosa? Datang dari rasa syukur dan sukacita ketika kita tahu bahwa betapapun menyedihkan kegagalan saya, anugerah Allah lebih besar dari dosa saya. Oleh karena itu, kita juga harus terus memberitakan Injil kepada diri kita ketika kita gagal melakukan apa yang berkenan kepada Allah.

Soli Deo Gloria

Alkitab (tidak) menyelesaikan masalah

Tanggal 11 September 2012, dalam sebuah perbincangan di salah satu televisi swasta Indonesia, Sujiwo Tejo "presiden republik jancukers" dan juga seorang budayawan mengatakan sebuah kalimat yang menarik untuk dipikirkan. Dia  mengatakan bahwa tidak ada yang menyelesaikan masalah. Baik Al-quran, Alkitab, ataupun kitab suci lain tidak dapat menyelesaikan masalah karena masalah selalu ada dari zaman purbakala hingga saat ini.

Awalnya saya sedikit tergoncang mendengar kalimat tersebut dan berusaha menemukan kelemahan dalam statement tersebut. Tetapi saya belum juga menemukan argumentasi yang tepat untuk menyikapinya. Tetapi Tuhan berbicara kepada saya melalui renungan yang dibawakan oleh Mas Lukas di acara PMB PMK OH 2012 tanggal 15 September kemaren. Dan inilah jawaban saya terkait pernyataan Sujiwo Tejo, yang saya dapatkan dari Tuhan melalui Mas Lukas.
Saya sangat setuju bahwa Alkitab memang tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah...JIKA... Alkitab hanya dijadikan pajangan, tidak dibaca, tidak digali, dan tidak dihidupi.
Yesus pernah berkata : Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan KEBENARAN nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33)
Saya percaya bahwa jawaban terhadap semua permasalahan hidup manusia tersimpan dalam Alkitab jika saja kita mau membaca, menggali dan menghidupinya. Seperti kata pemazmur
119:105. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 
Tetapi harus diingat bahwa masalah tidak akan serta merta menghilang ketika kita mengikut Yesus. Karena dalam kasih Nya Allah tidak dapat memaksa orang untuk melakukan seperti yang difirmankan Allah. Ketika manusia melenceng dari Firman Tuhan, maka lahirlah berbagai masalah dalam hidup manusia.

Intinya, dalam hidup kekristenan, masalah dalam dunia yang tidak sempurna ini akan selalu ada. Akan ada tantangan dan salib yang harus dipikul. Tetapi ketika kita berjalan bersama Tuhan akan selalu ada damai sejahtera dan sukacita bahkan dalam masa paling sulit sekalipun.

Saya akan mengutip lagi kalimat yang paling saya sukai dari Howard G. Hendricks :
“This book (The Bible) will keep you from sin, or sin will keep you from this book”
Lalu, sudahkah kita membaca, merenungkan, dan menghidupi Alkitab hari ini?

Soli Deo Gloria :)

Thursday, September 13, 2012

Prinsip Emas dan Manusia


Ada pertanyaan dan kebingungan yang sempat muncul dalam diri saya. Kira-kira begini :
Harry, anda mengatakan kalau kita memerlukan Tuhan untuk bisa menjelaskan kebaikan dan kejahatan. Karena Allah adalah titik acuan yang benar-benar baik dan sempurna. Tetapi,bagaimana anda tahu bahwa Allah itu maha baik sehingga Dia menjadi standard untuk membedakan mana yang baik dan yang jahat? Lagipula, kita tidak memerlukan Allah untuk sekedar membedakan mana yang baik dan yang jahat. Kita semua lahir dengan prinsip tersebut. Prinsip itu disebut Prinsip Emas : "Jangan lakukan sesuatu kepada orang lain jika anda tidak ingin diperlakukan seperti itu". Jika anda tidak ingin dibunuh, berarti membunuh orang lain adalah jahat. Jika anda tidak ingin ditindas, berarti menindas itu salah. Jika harta anda tidak ingin dirampok, berarti merampok itu salah. Anda bisa menambahkannya lagi. Itu saja kunci membedakan baik dan jahat. Dan prinsip emas itu berlaku dimanapun dan jadi standardnya. Sama sekali kita tidak membutuhkan Allah. 
Bahkan, Adolf Hitler juga sebenarnya memiliki naluri tersebut. Dia sebenarnya tahu bahwa membunuh dan menindas itu adalah hal yang salah karena Hitler tentunya tidak ingin diperlakukan seperti itu. Dia tahu bahwa dia tidak sedang melakukan kebenaran. Tetapi dia melawan prinsip tersebut. Akibatnya berdasarkan prinsip tersebut, kita mengkategorikan Hitler jahat dan Hitler sendiri pun tahu bahwa dia jahat karena dia melakukan sesuatu yang dia sendiri tidak mau diperlakukan seperti itu.
Tetapi kemudian saya menyadari bahwa argumentasi saya diatas pada dasarnya hendak mengatakan bahwa Prinsip Emas dan manusia adalah satu kesatuan. Prinsip Emas ada dalam diri setiap manusia.

Tetapi setelah saya renungkan, nyatanya tidak demikian. Kalau prinsip emas dan manusia adalah satu kesatuan artinya manusia adalah kebaikan itu sendiri. Tapi faktanya manusia bisa berlaku jahat dari zaman dulu hingga saat ini. Kita harus sadari bahwa, "manusia" dan "Prinsip Emas" adalah dua hal yang terpisah. Manusia bisa saja tahu mengenai prinsip emas ini tetapi melanggarnya sehingga manusia itu diberikan label "jahat".

Saya akan memberikan ilustrasi untuk memudahkannya. Begini, "ketepatan" dan "kalkulator" adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kalkulator tidak mungkin memberikan hasil yang "tidak tepat". Dia hanya bisa memberikan hasil yang tepat. Sehingga "kalkulator" dan "ketepatan" adalah satu kesatuan utuh. Kalkulator adalah ketepatan, dan ketepatan adalah kalkulator. Oleh karena kalkulator dan ketepatan adalah satu kesatuan utuh, maka kalkulator bisa kita jadikan standar untuk perhitungan yang kita lakukan dalam kepala kita.

Tetapi berbeda dengan "Prinsip Emas" dan "manusia". Prinsip Emas dan manusia bukanlah satu kesatuan. Mereka terpisah. Sehingga manusia bisa saja memilih untuk melakukan hal yang berlawanan dengan Prinsip Emas. Tidak seperti kalkulator yang hanya bisa memberikan hasil yang "tepat". Manusia bukanlah Prinsip Emas dan Prinsip Emas bukanlah manusia. Mereka terpisah. Prinsip Emas itu adalah sesuatu yang ada di luar diri manusia.

Keterpisahan ini membawa kita ke dalam sebuah kesimpulan yang penting. Karena Prinsip Emas dan manusia adalah dua hal terpisah, berarti Prinsip Emas itu telah sengaja diberikan dalam diri setiap manusia. Berarti ada yang telah memberikan Prinsip Emas itu dalam hati setiap manusia. Ada yang menanamkan Prinsip Emas tersebut.

Prinsip Emas Yang Baik itu haruslah diberikan oleh sesuatu yang juga harus benar-benar baik. "Sang Pemberi Prinsip Emas" ini dan "Prinsip Emas" tersebut haruslah merupakan satu kesatuan utuh. Seperti kalkulator, si Pemberi Emas ini hanya mampu melakukan kebaikan dan tidak ada setitik noda kejahatan pun dalam diri Nya. Prinsip Emas ini pada dasarnya adalah kasih. Kita mengasihi seseorang jika berbuat hal yang baik kepada orang tersebut. Sehingga Si Pemberi Prinsip Emas dan Kasih haruslah satu kesatuan utuh. Saya menemukan hanya iman Kristen lah yang berkata bahwa Allah adalah Kasih. Dan standard Kasih Nya sangat tinggi dan mulia.

Soli Deo Gloria

Saturday, September 8, 2012

Dasar Yang Kokoh

Saya tiba-tiba teringat dengan perumpamaan Yesus tentang dua rumah, yang satu dibangun diatas batu dan satu lagi dibangun diatas pasir. Ketika hujan badai dan air bah datang, rumah yang dibangun diatas pasir roboh seketika tetapi rumah yang dibangun diatas batu tetap berdiri kokoh. Apa sebabnya? Di atas dasar mana rumah itu dibangun. Itulah sebabnya.

Beberapa bulan teakhir ini, saya banyak membaca, merenung dan menulis tentang eksistensi Allah dan alasan mengapa saya menjadi Kristen. Buat saya kedua topik ini adalah dasar pemahaman yang harus saya miliki terlebih dahulu sebelum saya mulai memikirkan pemahaman tentang ilmu pengetahuan, sains dan engineering, isu-isu global, hukum, politik, dan sebagainya.

Yesus berkata :
Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan KEBENARAN nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33)
Pernyataan Yesus tersebut menunjukkan bahwa pemahaman yang benar tentang Allah dan kebenaranNya haruslah menjadi dasar hidup setiap orang percaya. Jika kita sudah memiliki dasar pemahaman yang kuat, maka kita bisa memandang ilmu pengetahuan, sains engineering, hukum, politik, isu-isu global dari terang kebenaran Firman Tuhan. Semua hal lain akan disingkapkan ketika kita sudah memahami kebenaran Allah.

Iman kepada Kristus bukanlah iman yang "buta" yang tidak membutuhkan penjelasan atau bukti apapun. Iman harus mampu menopang rasio dan emosi kita sehingga iman kita bukan iman yang buta. Rumah keyakinan kepada iman Kristen haruslah memiliki dasar yang kuat sehingga "air bah" hikmat dan pengajaran-pengajaran duniawi ini bisa kita lalui dan kita tetap berdiri kokoh. Apalagi ditengah-tengah dunia postmodern seperti saat ini. Dasar yang kuat didukung oleh pemahaman yang kuat tentang apa yang kita percayai

Saya pernah membaca hasil survey yang dilakukan di Amerika yang mengatakan bahwa
"Kira-kira satu dari empat orang Kristen yang lahir baru percaya bahwa tidaklah penting kepercayaan yang anda ikuti karena semuanya mengajarkan hal-hal yang sama"
Sungguh sangat memprihatinkan jika kita tidak memiliki pemahaman yang kuat atas apa yang kita yakini. Yesus jelas-jelas mengatakan bahwa Dia adalah jalan satu-satunya kepada Allah. Tidak ada yang lain.

Ketulusan dalam memercayai sesuatu tidak berarti bahwa kepercayaan itu bernilai. Ada banyak hal bodoh yang diajarkan sebagai kebenaran yang seharusnya tidak dipercayai oleh siapapun. Kita perlu bijak untuk tidak bertindak sesuai dengan kepercayaan tertentu jika tidak ada bukti yang mendukung kepercayaan tersebut.  Orang tidak akan mempercayakan diri pada dokter untuk suatu operasi bedah jantung tanpa memastikan dulu bahwa dokter tersebut ahli di bidang jantung. Yang membuat suatu kepercayaan bernilai adalah objek dari kepercayaan tersebut dan pantas diikuti jika ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa objek tersebut memang layak untuk dipercaya.

Saya menemukan bahwa iman kepada Kristus mewadahi kehausan kita akan rasio. Yesus sendiri memakai logika dan menunjukkan berbagai bukti ketika mengundang orang untuk percaya. Salah satu hal penting yang membedakan kepercayaan Kristiani ialah : bertahan atau tidaknya kepercayaan kristiani didasarkan pada satu peristiwa saja dalam sejarah, yaitu kebangkitan Kristus. Jika kebangkitan Yesus tidak pernah terjadi, maka kepercayaan kristiani tidak pantas untuk dipercaya. Tetapi peristiwa ini sungguh terjadi dan buktinya sangat banyak.

Lebih jauh lagi, Yesus pernah berkata bahwa
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu (Markus 12:29-30)
Ini artinya iman menurut Alkitab adalah iman yang didukung oleh bukti (Yoh 21:24-25, 1 Yoh 1:1-2).

Ada sebuah ilustrasi seperti ini:
Seseorang ingin naik ke puncak sebuah gedung. Ia memencet tombol dan dua pintu lift terbuka. Bagian dalam ruang lift yang pertama sangat gelap sehingga lantainya bahkan tidak dapat terlihat dengan jelas dan tak ada seorang pun yang keluar dari lift itu.
Lift yang kedua cukup terang, dan seorang yang berbadan besar keluar dari situ.
Lift mana yang dapat memberi kita bukti terbaik bahwa lift itu akan sampai ke atas dengan aman?
Memang benar, masih dibutuhkan iman untuk masuk ke lift kedua. Namun itu adalah langkah iman dalam terang bukti yang baik. Lift yang satunya lagi bagaikan lompatan iman dalam gelap. Kepercayaan kristiani adalah seperti lift yang kedua.

Meskipun bukti, bahkan bukti yang bagus, itu ada, iman tetap diperlukan. Namun saya dapat mempercayai Allah atas apa yang tidak saya ketahui karena apa yang telah Dia singkapkan kepada saya, yang dapat saya ketahui dengan pasti. Saya dapat mempercayai Allah untuk hal-hal diluar pengetahuan saya, namun saya sudah memiliki bukti yang cukup bahwa Allah yang saya imani itu memang layak untuk dipercaya.

Memang, mempercayai sesuatu yang tidak kita ketahui mungkin tampak tidak bijak bagi sebagian orang. Tapi tahukah Anda, bahwa dalam banyak keputusan kita sehari-hari, kita juga menaruh kepercayaan terhadap orang, prinsip, atau hal-hal yang tidak ketahui sepenuhnya. Kita tidak dapat menyeberang jalan jika kita tidak percaya bahwa mobil yang ada dijalan tidak akan menabrak kita. Kita tidak dapat menyetir mobil jika kita tidak percaya bahwa ada bom yang mungkin diletakkan dalam mobil. Kita tidak akan datang ke kampus jika kita tidak percaya bahwa ada dosen yang akan mengajar dikelas. Dan masih banyak lagi contoh sederhana yang menunjukkan bahwa kita tidak dapat lepas dari kepercayaan kita terhadap sesuatu.

Begitu juga dengan iman Kristen. Dengan rasio kita dapat mengetahui bahwa Allah itu ada, namun tidak pernah dapat mengerti bagaimana Allah ada secara abadi dalam tiga pribadi.

Tetapi kita perlu menggaris bawahi bahwa setan juga percaya bahwa Allah ada (Yakobus 2:19), tetapi kita tahu bahwa mereka tidak percaya pada Allah dan justru menentang Allah. Jadi ada perbedaan antara dua macam "percaya". Iblis memiliki pengetahua rasional tentang Allah tetapi tidak memiliki relasi yang mempercayakan diri pada Allah. Jadi ada dua macam keputusan yang perlu dibuat ketika kita bersaksi. Pertama, seseorang harus memutuskan apakah ada bukti yang cukup untuk percaya bahwa Yesus memang benar sebagaimana yang dinyatakan Nya. Lalu keputusan yang lebih sulit adalah memutuskan apakah akan menaruh imannya didalam Kristus dengan percaya padaNya.

Demikian pula, bukti-bukti iman Kristen, sekuat apapun bukti itu, tidak akan bisa membuat orang mengambil keputusan untuk percaya pada Kristus. Roh Kuduslah yang harus bekerja supaya seseorang mau menerima Kristus.

Tetapi kita juga perlu untuk memiliki pengetahuan rasional tentang iman Kristen karena beberapa alasan :
1. Membantu menyingkirkan halangan intelektual seseorang terhadap iman Kristen lalu memberikan jalan bagi Roh Kudus untuk leluasa menginsafkan orang akan dosa-dosanya dan bertobat
2. Meneguhkan orang Kristen karena tahu bahwa iman nya dapat diterima secara akal budi
3. Menolong orang Kristen lebih pasti akan kebenaran iman nya sehingga lebih bersedia dan siap untuk melakukan penginjilan.

1 Petrus 3:15 mengatakan bahwa kita harus siap sedia memberikan jawaban terhadap orang yang bertanya mengenai dasar kepercayaan kita. Tetapi penting diingat bahwa setiap pertanyaan terhadap iman Kristen hampir selalu mengandung asumsi-asumsi awal, muatan emosi, maupun pengalaman orang yang bertanya. Kita harus terlebih dahulu mengidentifikasi muatan muatan tersebut (asumsi, emosi, pengalaman) sebelum memberikan jawaban. Keefektifan jawaban tergantung akan kepekaan dalam memahami pertanyaan dan meminta hikmat Roh Kudus. Diatas segala nya kenakanlah kasih sebagai dasar yang menggerakkan kita dalam memberikan jawab yaitu ingin membawa orang satu langkah lebih dekat kepada Kristus.

Sekian.

Referensi :
Conversational Evangelism (Norman Geisler dan David Geisler)



Friday, August 31, 2012

Pasangan Hidup

Ketika selesai menciptakan Adam, jauh sebelum manusia jatuh kedalam dosa, Allah berkata "tidak baik kalau manusia itu sendiri, Aku akan menciptakan penolong yang sepadan dengan nya". Pernyataan Allah ini cukup mengherankan karena Adam tentu tidak sendiri. Hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan, dan bahkan Allah ada bersama Adam. Tetapi Allah menyebut bahwa "Adam sendirian". Lebih mengejutkan lagi kesendirian Adam tidak membuat Allah menciptakan seorang pria lagi untuk menemaninya. Tetapi Allah menciptakan seorang wanita yang berbeda dari segi fisik dan emosi dari Adam. Wanita inilah, dan hanya dia lah, yang dimaksudkan Allah untuk mengisi ruang kesendirian dalam diri Adam.

Thursday, August 23, 2012

Tengah Malam 23 Agustus 2012

Tuhan..
Kali ini aku datang dengan rasa malu dan hina
Aku mengakui bahwa ketakutan dan kekhawatiran ku telah mengalihkan pandanganku terhadap Mu
Aku terbuai dengan ucapan orang, terbuai dengan bisikan si jahat..
Aku menyadari bahwa ternyata cintaku pada Mu masih lebih kecil dibandingkan cintaku terhadap dunia ini.
Dan ketika cinta terhadap apapun itu lebih besar daripada cintaku pada Mu, saat itulah cinta ku menjadi setan ketika cinta itu menjadi tuhan..

Ya Tuhan, Jangan biarkan cintaku terhadap dunia ini lebih besar daripada cintaku pada Mu
Jangan biarkan apapun itu merebut posisi Mu dalam hidupku.
Engkaulah Tuhan dan Rajaku. Engkaulah yang pertama dan terutama dalam hidupku..
Luruskan lah semua motivasi ku yang bengkok ketika aku mengikut Engkau
Jangan biarkan aku terbuai oleh hal apapun yang merebut perhatianku dari Mu

Inilah yang kuyakini..
Bahwa kesuksesan hidupku bukan terletak pada dunia ini, pada harta apalagi tahta
Kesuksesan hidupku adalah ketika aku menyenangkan Mu, ketika aku melakukan kehendak Tuhan
Karena ketika aku menyenangkan Mu, aku tahu ada damai sejahtera dan suka cita yang tiada tara dalam diriku.. bahkan ketika aku mengalami masa paling sulit sekalipun..
Karena ku tahu yang kupercaya
Dan aku yakin kan kuasa Mu
Engkau menjaga yang kutaruhkan

Sesungguhnya, apalagi kah yang kurang bila Engkau sudah ada dalam hidupku?
Sungguh, benar kata pemazmur, Engkau lebih indah daripada permata, lebih berharga daripada mas perak

Tuhan, tolonglah aku...
Dalam nama Yesus aku berdoa,
Amin

Wednesday, August 22, 2012

Be Thou My Vision

Saya pertama kali mengenal lagu ini ketika saya menjadi pemusik di acara pengutusan ko Iim sebelum berangkat untuk melanjutkan studi S3 nya di Amerika. Lirik lagu ini benar-benar membuat saya merinding karena kekuatan liriknya. Jika lagu ini benar-benar dihayati, harusnya lagu ini bisa menjadi materai komitmen kita dalam mengikuti Tuhan kemanapun Tuhan pimpin.

Ya Tuhan, jadilah penunjuk jalanku, jadilah hikmatku, jadilah perlindunganku dan kekuatanku, sepanjang aku hidup hingga aku pulang "ke rumah" kelak.


1. Be Thou my vision, O Lord of my heart;
Naught be all else to me, save that Thou art.
Thou my best thought, by day or by night,
Waking or sleeping, Thy presence my light.

2. Be Thou my Wisdom, Thou my true Word;
I ever with Thee, Thou with me, Lord;
Thou my great Father, I thy true son;
Thou in me dwelling, and I with Thee one.

3. Be Thou my battle-shield, sword for my fight,
Be Thou my dignity, Thou my delight.
Thou my soul's shelter, Thou my high tower.
Raise Thou me heavenward, O Power of my power.

4. Riches I heed not, nor man's empty praise,
Thou mine inheritance, now and always:
Thou and Thou only, first in my heart,
High King of heaven, my Treasure Thou art.

5. High King of heaven, my victory won,
May I reach heaven's joys, O bright heav'ns Son!
Heart of my own heart, whatever befall,
Still be my vision, O ruler of all.

Dalam Bahasa Indonesia

1. Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku
Asal Kau ada yang lain tak perlu
Siang dan malam Engkau kukenang
Di hadiratMu jiwaku tenang

2. Kaulah hikmatku, Firman hidupku
Kau besertaku dan kusertaMu
Engkau Bapaku, aku anakMu
DenganMu Tuhan, 'ku satu penuh

3. Kaulah bagiku tempat berteduh
Kaulah perisai dan benteng teguh
Sukacitaku kekal dalamMu
Kuasa sorgawi, engkau kuasaku

4. Tak kuhiraukan pujian fana; 
Hanya Engkaulah pusaka baka! 
Raja di sorga, Engkau bagiku 
Harta abadi, bahagia penuh!

5. Bila saatnya kelak kumenang
T'rimalah daku di sorga cerlang
Apapun kini hendak kutemu
Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku



Sunday, August 19, 2012

Blog Baru (tambahan)


Setelah direnungkan dan didoakan, akhirnya demi alasan kebaikan saya dan kebaikan pengunjung blog ini (yang trafficnya sudah cukup ramai), saya memutuskan untuk membuat sebuah blog baru yang mewadahi saya untuk menuliskan topik-topik Kekristenan yang bersifat doktrinal dan apologetik. Tulisan-tulisan berikutnya terkait kebenaran akan saya posting lagi di alamat blog saya yang baru : http://a-po-lo-ge-ti-ka.blogspot.com

Saya berdoa melalui blog tersebut, semua pencari kebenaran (seperti saya) bisa ditolong dalam memahami kebenaran dalam iman Kristen. Karena saya percaya, semua agama tidaklah sama, dan hanya ada satu yang benar dan bersifat mutlak. Tidak mungkin semua agama sama-sama benar karena mereka jelas-jelas sangat berbeda di jantung setiap pengajaran nya. Semoga blog tersebut bisa menambah perspektif anda dan saya dalam mencari kebenaran. Selamat membaca.
What i believe in my heart, must make sense in my mind.

Friday, August 10, 2012

Kebenaran : Beberapa mitos tentang kebenaran #4

Sebelum masuk dalam pembahasan berikutnya tentang kebenaran, saya ingin membahas tentang topik ini.
Setidaknya ada 4 mitos yang keliru tentang mendefinisikan kebenaran untuk membahas isu moralitas. Berikut ini adalah beberapa yang pernah saya dengar dan baca. 

Mitos 1. Kebenaran itu adalah sesuatu yang kebanyakan dipercaya oleh orang. Misalnya hampir semua orang percaya bahwa mencuri itu tidak baik atau banyak orang percaya kalau korupsi itu adalah kejahatan. Ketika itu dipercayai oleh banyak orang, maka itu adalah sebuah kebenaran.
Tanggapan :
Lalu bagaimana dengan kepercayaan kebanyakan orang pada zaman perbudakan, dimana banyak orang menganggap bahwa perbudakan adalah sesuatu yang wajar? Apakah karena banyak orang percaya maka perbudakan itu dibenarkan? Sejarah sudah membuktikan betapa perbudakan adalah tindakan biadab dan tidak benar. Itu yang menyebabkan perbudakan (jual beli budak manusia) sudah tidak dibenarkan lagi di zaman ini.

Mitos 2. Kebenaran itu adalah apa yang diterima dan disetujui oleh logika dan hati nurani kita
Tanggapan :
Logika dan hari nurani siapa yang anda pakai? Logika mahasiswa kah atau logika anak TK? Hati nurani Adolf Hitler kah atau hati nurani Bunda Teressa?

Mitos 3. Mirip dengan mitos 2 berkata bahwa kebenaran itu adalah sesuatu yang relatif (tidak ada yang mutlak).
Tanggapan :
Terhadap pernyataan itu lagi-lagi saya akan balik bertanya "apakah yang anda katakan itu adalah mutlak?" atau saya akan bertanya "apakah pernyataan anda itu benar?" 

Mitos 4. Semua kepercayaan/agama itu sama-sama benar.
Tanggapan :
Statement diatas ,mau tidak mau, juga harus membenarkan kepercayaan seseorang yang percaya bahwa tidak ada agama/kepercayaan yang benar. Artinya semua agama menjadi tidak benar.

Itulah beberapa statement bernada sumbang yang berbicara tentang kebenaran.
Berbahagialah mereka yang menemukan/ditemukan oleh Kebenaran itu.

Kebenaran : Apa yg Iman Kristen katakan? #3


Tulisan saya kali ini akan cukup panjang. Saya akan memulai nya dengan mengutip sebuah artikel yang saya dapatkan dari alamat ini : http://filsafat.kompasiana.com/2010/03/06/kebenaran-mutlak-kebenaran-relatif-dan-kebenaran-virtual/. Mohon luangkan waktu untuk membacanya.

Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang hakiki dan sejati, sesuatu yang dapat melihat dan menyatakan keseluruhan realitas secara objektif, apa adanya. Kebenaran mutlak ini harus hanya ada satu saja dan merupakan suatu acuan atau standar bagi apa yang disebut dengan kebenaran relatif. Kebenaran mutlak itu mempunyai sifat universal ( berlaku bagi semua orang, tidak ada perkecualian ), kekal ( lintas waktu dan ruang, tidak berubah-ubah, tidak berganti ), integral (tidak ada konflik di dalamnya ) dan tanpasalah ( bermoral tinggi, suci ).

Manusia jelas bukan kebenaran mutlak, karena ia tidak memenuhi syarat-syaratnya. Manusia bukan kebenaran mutlak karena ia makhluk ciptaan yang terbatas, bersifat subjektif dan dikuasai oleh ruang dan waktu. Bersifat subjektif artinya terhadap objek yang sama manusia mempunyai sudut pandang atau pendapat yang berbeda-beda. Kalau misalnya ada 1000 orang yang dimintai pendapatnya akan sesuatu objek, akan ada 1000 macam pandangan yang berbeda-beda.

Manusia mengerti sesuatu sebatas pengertiannya sendiri dan melihat sesuatu sebatas daya lihatnya sendiri. Dia tidak bisa dan tidak mungkin bisa mengerti dan melihat sesuatu sebagaimana adanya. Jadi kebenaran yang dilihatnya dari sudut pandangnya sendiri ( yang terbatas ) itu bersifat relatif, bukan absolut ( mutlak ). Dikuasai oleh ruang dan waktu mempunyai implikasi bahwa ia tidak mahatahu ( artinya banyak hal yang tidak diketahuinya), bisa salah dan selalu berubah berganti.

Pandangan manusia itu sangat terbatas karena ( tubuh ) manusia dibatasi oleh ruang dan waktu. Manusia hanya bisa berada pada satu tempat pada waktu tertentu. Indra-indra tubuh manusia tidak bisa mendeteksi sesuatu yang terlalu ekstrem. Mata manusia tidak bisa menangkap benda yang terlalu besar atau kecil, terlalu dekat atau terlalu jauh. Mata manusia juga tidak bisa menangkap gerakan yang terlalu cepat. Mata manusia hanya bisa menangkap cahaya dengan panjang gelombang dalam suatu rentang tertentu. Telinga manusia hanya dapat menangkap suara dalam rentang frekuensi tertentu. Otak manusia hanya dapat memikirkan pola-pola yang sudah dikenalnya sebelumnya. Banyak hal yang tidak atau belum diketahui manusia, dan yang tidak atau belum pernah terpikirkan. Dan ada hal-hal yang tidak akan pernah bisa terpikirkan olehnya.

Jadi kebenaran mutlak yang sejati itu harus datang dari luar manusia. Adapun manusia hanya bisa mempunyai kebenaran relatif. Tidak mungkin ada kebenaran mutlak di level manusia atau yang di bawahnya. Kebenaran mutlak harus datang dari level yang lebih tinggi, dari Allah. Jadi kebenaran mutlak adalah kebenaran yang datang dari Allah yang mahabesar.

Kebenaran relatif adalah kebenaran manusia dari sudut pandangnya sendiri yang terbatas terhadap kebenaran mutlak tersebut. Hanya ada satu kebenaran mutlak, yang bersifat objektif, yang dikelilingi oleh banyak kebenaran relatif yang bersifat subyektif, bagaikan matahari yang dikelilingi planet-planet. Makin dekat kebenaran relatif itu kepada kebenaran mutlak maka ia makin benar. Jadi yang relatif harus mendekati yang absolut, subyektivitas harus mengejar obyektivitas, untuk memperkecil kesenjangan di antara keduanya.

Ya, benar sekali, kebenaran yang mutlak harus datang dari luar diri manusia. Kebenaran yang mutlak harus datang dari Allah. Kebenaran yang mutlak harus ada sehingga kita bisa memberikan klasifikasi terhadap apa yang baik (benar) dan apa yang jahat (salah). Hal ini memberikan kita kesimpulan penting yang pertama : Kebenaran mutlak datang dari Allah.

Tapi kemudian muncul pertanyaan (dan kebingungan) baru : allah dalam agama manakah yang harus dipercaya sebagai sebuah kebenaran yg mutlak? Bagaimana klaim agama-agama tersebut tentang tuhannya ketika berbicara mengenai kebenaran?

Saya sudah mempelajari beberapa agama untuk menemukan bagaimana cara mereka mendefinisikan kebenaran. Dan saya menemukan fakta yang mengejutkan ini.

Berbeda dengan world view religius lain, iman Kristen sungguh unik dalam memberikan jawabannya terhadap masalah moralitas (apa yang baik/benar dan apa yang jahat/salah). Di dalam Alkitab, Yesus tidak sekedar mengajar atau menguraikan ajaran-Nya secara terperinci. Ia identik dengan ajaran-Nya. Jika kita perhatikan, dalam agama-agama lain, terdapat suatu keterpisahan antara figur-figur sentral dengan pengajarannya. Mereka adalah guru-guru yang menunjuk kepada pengajaran mereka dan menunjukkan suatu jalan tertentu. Sebaliknya Yesus tidak sekedar memberitakan kebenaran. Ia berkata "Aku adalah kebenaran". Yesus tidak sekedar menunjukkan jalan. Ia berkata "Aku adalah jalan".

Kita harus mengerti bahwa pengajaran bagaikan sebuah cermin yang dapat menunjukkan kepada Anda bahwa wajah anda kotor, tetapi cermin itu tidak dapat membersihkan wajah anda. Yesus juga mengajar dan menyodorkan sebuah cermin, tetapi Ia sendiri mampu untuk membersihkan wajah manusia yang kotor ketika manusia menerima dan percaya pada Yesus. Tidak ada world view religius lain yang mengajarkan hal seperti ini. Klaim Yesus sangatlah unik karena Dia mengklaim bahwa diriNya adalah titik tolak dan standar terhadap apa yang benar dan salah. Dia adalah kebenaran itu sendiri. Oleh karena itu Dia adalah Tuhan. Tidak ada ajaran lain yang berani memberikan jawaban seperti ini.

Tapi, apakah ada bukti-bukti lain yang mendukung ketuhanan Yesus? Jawaban terhadap pertanyaan ini akan membawa kita pada kesimpulan penting yang kedua : Kalau kita bisa memiliki bukti bahwa Yesus adalah Tuhan, maka apapun yang dikatakan (difirmankan) Yesus adalah kebenaran dan hidup yang dijalaniNya menjadi standar moral yang mutlak.

Saya akan menyajikan bukti-bukti yang saya dapatkan dalam tulisan-tulisan berikutnya.

Bacaan Rujukan :
1. Conversational Evangelisem
2. Jesus Among Other Gods
3. Who Made God
4. Mere Christianity