Tuesday, March 26, 2013

English's Idiom and Phrase

Today, i have studied about idiom that was often used in TOEFL's test. As we know, An idiom is a group of two or more words that has a special meaning different from the meanings of its component parts. Here is some new idioms and phrases i,ve got.. It is arranged alphabetically
  • after all : pada akhirnya
  • about to : hampir/segera (ex : the show is about to begin)
  • all in a day's work : tidak ada hal yang istimewa
  • all along : dari semula (ex : i had known all along that she was a widow)
  • at all : sama sekali
  • as well : juga
  • be in charge of : bertanggung jawab atas
  • be in the same boat : dalam situasi yang sama
  • brush up on : mengulang (ex : i'ill have to brush up on
  • butterflies in my stomach : Gelisah, gugup (ex : Liam had butterflies in his stomach before he went on stage to play the violin.)
  • burning the candle at both ends : melakukan terlalu banyak pekerjaan
  • call off/put off : menunda
  • come up with : menemukan ide atau rencana
  • draw the line : tiba-tiba berhenti (ex : Now I draw the line at speaking in front of 34,000 people)
  • down for the count : menyerah, lelah (ex : No, you can’t take my dog for a walk – she’s down for the count after chasing cats all day)
  • from now on : untuk saat ini dan seterusnya
  • get over with : menuntaskan, menyelesaikan
  • get rid of : menyelesaikan
  • get in touch with : berkomunikasi
  • keep an eye on : mengawasi
  • lay off : memecat
  • no wonder : tidak mengherankan
  • on the verge of (a.k.a "close to") : hampir (ex : Sara was on the verge of tears when she heard the news)
  • plain as day : sudah jelas (ex : It’s plain as day that you’re in love with her, so just admit it)
  • putting his foot in his mouth : mengucapkan hal-hal yg buruk/memalukan (ex: he always putting his foot in his mouth)
  • went like clockwork : berjalan dengan lancar
  • right away : segera, seketika
  • run out of : kehabisan
  • stick your nose into something : Ikut campur (ex :  Sharon always sticks her nose into everyone else’s business)
  • take it easy : santai
  • turn down : menolak

Hati-hati Terhadap Kenyamanan Hidup

Hari ini saya baca koran Kompas dan terkejut membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa Perancis telah mengesahkan UU yang memperbolehkan pernikahan sesama jenis. Berdasarkan info yang saya dapatkan, negara-negara seperti Argentina, Belgia, Kanada, Islandia, Belanda, Norwegia, Portugal, Spanyol, Afrika Selatan, dan Swedia sudah terlebih dulu mengesahkan pernikahan sesama jenis. Sesama jenis pernikahan juga dilakukan dan diakui di negara bagian Alagoas Brasil, Mexico City dan bagian Amerika Serikat.

Coba lihat daftar negara-negara tadi.
Negara-negara diatas adalah negara-negara maju dimana kenyamanan hidup warganya sudah lebih baik. Tetapi justru di negara maju seperti itu pernikahan sesama jenis disahkan. Iman Kristen jelas-jelas menentang keras pernikahan sesama jenis. Tampaknya ke-Kristenan di negara-negara tersebut sudah menurun dan tidak mampu lagi membendung kuasa Iblis zaman ini. Seorang pendeta dari Jerman yang berkunjung ke Indonesia pernah berkata : Dulu,banyak para misionaris dari Eropa yang mengabarkan Injil di Indonesia. Sekarang saya memohon orang-orang dari Indonesia untuk menjadi misionaris di negara saya.

Pelajaran penting yang bisa saya ambil dari peristiwa ini adalah : kehidupan yang nyaman sangat mampu membuat manusia terlena dan akhirnya melupakan Tuhan. Memang benarlah perkataan Amsal Salomo :
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. (Amsal 30:8-9)
Saya juga harus hati-hati dan mengecek motivasi saya ketika mencari pekerjaan. Apakah semata-mata saya mencari pekerjaan karena gaji yang besar dan kenyamanan hidup? Apakah semata-mata karena prestise dan arogansi pribadi? Apakah semata-mata karena desakan keluarga,teman,atau pacar? Apakah semata-mata hanya ingin memuaskan ambisi pribadi saya?

Saya tidak akan menukar relasi saya dengan Tuhan hanya karena pekerjaan yang menjanjikan kenyamanan hidup. Lebih baik (bagi saya) hidup menderita asalkan hal itu membuat saya makin dekat dengan Tuhan. Semoga hal ini bisa terus tertanam dalam hati saya.
Ya Tuhan, lakukanlah apa yang perlu Engkau lakukan untuk menarik aku dekat denganMu selalu. Apakah itu melalui tantangan, kemiskinan, kesedihan, dan kesusahan. Ataupun melalui sukacita, kecukupan, dan kebahagiaan. Semuanya baik. Apa yang Kau perbuat dalam hidupku.

Sunday, March 24, 2013

Serahkan Kuatir mu PadaNya


Serahkan Kuatir mu PadaNya
Hand over your worry to Him

Srahkan kuatir mu padaNya (Hand over your worry to Him)
Srahkan sgala beban mu di kakiNya (put all your burden on His feet)
Bila engkau mrasa bimbang dan kecewa (if you feel doubtful and disappointed)
Srahkanlah kuatir mu padaNya (hand over your worry to Him)
Ku srahkan kuatir ku padaNya (I hand over my worry to Him)

Lirik lagu diatas adalah lagu yang dinyanyikan oleh paduan suara ketika saya beribadah Minggu pagi ini. Alunan piano yang syahdu, suara padus yang merdu, dan lirik yang indah membuat diri ini terhanyut dalam keseluruhan lagu ini. Saya sudah mencari mp3/video/partitur lagu ini tapi ga dapat juga. Mungkin nanti saya akan coba bikin aransemen gitarnya saja. :)


Thursday, March 21, 2013

Interview User (Pengalaman Pertama)

Pengalaman hari ini sungguh luar biasa karena hari ini saya baru mengikuti interview user (teknikal) di sebuah perusahaan. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan multinasional terbesar di dunia. Interview teknikal diadakan di Jalan TB Simatupang Perkantoran Arkadia. Sebelumnya saya sudah lolos tahap administrasi, aptitude tes, dan interview HRD. Sungguh sebuah pengalaman yang berharga bisa mengikuti proses seleksi sampai sejauh ini. Saya bahkan tidak menyangka bisa sampai sejauh ini karena tinggal 1 tahap lagi, saya akan menjadi bagian dari perusahaan ini.

Saya sendiri menyukai bekerja di perusahaan ini karena saya tahu akan banyak pembelajaran dan pengembangan skill dan softskill disini lewat program khusus mereka untuk fresh graduate.Oleh karena itu saya sangat senang ketika bisa lolos sampai tahap interview teknikal. Interview ini diadakan jam 9 pagi. Saya sudah berangkat dari Bandung jam 4 pagi untuk mengantisipasi macet. Namun karena jalanan ternyata lancar, jam 6.15 pagi saya sudah sampai di Jakarta (Fatmawati) dan jam 7.00 sudah ada di Kantornya. Gedung kantornya begitu megah. Jujur saya belum pernah masuk ke gedung semegah itu sebelumnya dan membuat saya sedikit gugup. Sambil menunggu jam 9 pagi, saya duduk-duduk membaca-baca buku Power Engineering dan berjalan di sekitar Gedung tersebut. Cukup banyak juga orang non Indo yang lalu lalang pagi itu. Tentu saja, ini kan perusahaan multinasional pikir saya.

Akhirnya tibalah saatnya jam 9 pagi dan saya dipandu naik lift ke lantai 6 gedung tersebut. Disitulah saya mengikuti proses interviewnya. Yang mewawancarai saya hanya 1 orang. Pewawancara saya kelihatannya adalah alumni ITB juga dan cukup mengetahui daerah asal saya dan SMA saya, SMA Soposurung. Asumsi saya, beliau juga adalah orang Sumatera Utara. Hehe. Dalam interview ini, saya banyak diuji pengetahuan wajib Power Engineering seperti (mesin-mesin listrik, tegangan tinggi, power electronic dan power system) namun masih sangat mendasar dan juga mengenai Tugas Akhir saya. Beliau juga menguji pengetahuan saya akan aplikasi Power Engineering di perusahaan tersebut dengan memberikan contoh kasusnya. Interview ini berjalan selama kurang lebih 1 jam 30 menit.

Di akhir interview beliau juga memberikan beberapa motivasi berharga kepada saya. Kelihatannya beliau memang orang yang sangat baik dan ramah dan itu justru membuat saya makin canggung. Hehe. Tapi yang jelas, saya bersyukur bisa lolos sampai tahap ini dan mendapatkan pengalaman berharga yang perdana, interview teknikal. Saya sudah berusaha sebaik mungkin dan hasil akhirnya saya serahkan kepada Tuhan. Biarlah kehendakNya yang terjadi atas hidup saya. Bagian saya adalah mengerjakan apapun itu dengan semaksimal mungkin.
Thanks God.

Tuesday, March 19, 2013

Bloom Where You Are Planted

Tiba-tiba teringat dengan pesan Pak TB Silalahi "Whatever you do do it with your heart". Jika mengacu pada kondisi saya saat ini yang akan memasuki babak baru kehidupan sebagai alumni, kalimat Pak TB bisa menjadi salah satu pengingat.

Jika melihat kisah hidup orang-orang besar, benang merah yang selalu saya amati adalah mereka melakukan pekerjaan mereka dengan kerja keras, sepenuh hati dan selalu bertanya setiap waktu kontribusi apa lagi yang bisa saya lakukan di tempat ini. Cara berpikir seperti itu membuat mereka memiliki pencapaian-pencapaian yang luar biasa yang bisa menjadi "nilai plus" dimanapun mereka berada. Jadi, dimanapun saya diletakkan saat ini, teruslah belajar,belajar,dan belajar sembari memberikan dampak yang signifikan terhadap perusahaan/organisasi yang saya ikuti.

Monday, March 18, 2013

Yesus Yang Lahir dari Seorang Perawan

Iman Kristen berkata bahwa Yesus lahir dari seorang perawan. Menarik mengamati bahwa Islam juga mengakui bahwa Isa (Yesus) juga lahir dari seorang perawan. Memang, iman Kristen dan Islam menceritakan kisah hidup Yesus (Isa) dengan sangat berbeda (misalnya tempat Yesus lahir, peristiwa kelahirannya, kisah kematiannya, dsb) tetapi keduanya sepakat bahwa Yesus lahir dari seorang perawan. Kita bisa saja mengabaikan perbedaannya dan fokus ke satu hal penting bahwa Yesus lahir dari seorang perawan. Tolong kita catat dan garis bawahi hal ini. Yesus lahir dari seorang perawan.

Kelahiran Yesus dari seorang perawan merupakan hal yang sangat penting untuk terjadi. MEngapa?

1. Menunjukkan keilahian-Nya.
Siapa manusia yang pernah hidup dari zaman dulu sampai sekarang yang bisa lahir tanpa pembuahan sel sperma dan ovum? Tidak ada. Semua manusia lahir dari hubungan seksual antara pria dan wanita. Semua manusia biasa. Tetapi Yesus tidak. Tentu saja karena Dia adalah Tuhan.

2. Menunjukkan bahwa kelahiran Yesus adalah rencana ilahi.
Kelahiran seorang bayi manusia biasa tentu terjadi karena kehendak seorang pria dan wanita yang ingin memiliki keturunan. Tetapi kelahiran Yesus dari seorang perawan menunjukkan bahwa hal itu adalah rencana Allah dan bukan kehendak manusia. Yesus bukanlah hasil kehendak manusia karena iman Kristen dan Islam jelas mengatakan bahwa Maria begitu takut karena dia mengandung padahal dia masih perawan. Dia adalah kehendak Allah. Dan Dia adalah Allah sendiri yang mengambil rupa sebagai manusia. ALlah tentu tidak menemui kesulitan untuk menjadi manusia. Dia bahkan bisa menjadi semut kalau Allah mau. Dan untuk itu semua, Allah tidak butuh campur tangan manusia.

Peristiwa kelahiran Yesus dari seorang perawan seharusnya membuat kita (baik orang Kristen ataupun tidak) menaruh perhatian serius kepada Yesus dan perkataanNya. Dalam iman Kristen, kelahiran Yesus sudah dinubuatkan berkali-kali oleh para Nabi ratusan tahun sebelum Yesus lahir. Yesus adalah Tuhan dan juruselamat!

Friday, March 15, 2013

Rusaknya Sistem Deteksi Rohani

Bagi kesehatan spiritual dan moral seseorang, seringkali "rasa tidak damai sejahtera" berfungsi sama dengan rasa sakit pada tubuh. Rasa tidak damai sejahtera (kekeringan rohani) lah yang menjadi indikator bagi pikiran bahwa ada yang salah dalam hal relasi kita dengan Tuhan.

Sebuah analogi muncul dari teori pemindai (scanner theory) tentang penyebab kanker. Teori ini dicetuskan oleh Dr.M.Scott Peck dalam bukunya A World to Be Born. Teori ini menyatakan bahwa kanker yang tidak bisa disembuhkan pada hakikatnya bukan oleh kanker itu sendiri tapi karena sistem deteksi yang rusak. Menurut teori ini, sel-sel sehat dalam tubuh secara rutin berubah menjadi sel-sel kanker. Tapi, dalam tubuh terbangun sebuah sistem deteksi serta sebuah mekanisme yang mulai berfungsi untuk mengidentifikasi sel-sel kanker dan menghancurkan sel kanker tersebut sebelum mereka bisa mengambil kendali. Dampak fatal bukan didatangkan oleh kanker itu sendiri, tapi oleh rusaknya sistem deteksi tersebut.

Ketika rasa tidak damai sejahtera tersebut kita singkirkan dan menganggapnya tidak penting, kita tidak akan menyadari bahwa relasi kita dengan Tuhan makin hari makin jauh. Saya sudah melihat beberapa orang yang merasa "baik-baik" seakan tidak ada yang salah walaupun tidak pergi ke gereja 3-4 kali berturut-turut. Saya sudah pernah mengalami perasaan yang baik-baik saja meskipun saya melakukan apa yang jahat dimata Tuhan. Saya bahkan sedang mengalami perasaan yang datar saja walaupun saya makin hari makin sering tidak melakukan disiplin rohani (PA dan Saat Teduh).
Bagaimana saya dan orang tersebut bisa sampai ke level "baik-baik" saja walaupun ada yang salah dalam relasi dengan Tuhan. Yang pasti, itu tidak terjadi dalam satu malam. Ada proses akumulasi.

Awalnya kita tidak bersaat teduh hari ini. Roh Kudus tentu akan mengingatkan kita untuk mengambil waktu teduh dengan Tuhan. Tetapi kita lebih memilih aktivitas lain ketimbang saat teduh. Roh Kudus terus mengingatkan kita sehingga muncul rasa tidak damai sejahtera. Perasaan itu seharusnya cepat disadari bahwa ada yang salah dalam diri kita. Tetapi kita malah mengesampingkannya. Awalnya mungkin sulit, tetapi lama kelamaan perasaan yang seharusnya menjadi indikator tersebut makin hilang dan lenyap karena kita terus mengabaikannya. Akhirnya kita kehilangan kepekaan rohani dan tidak bisa merasakan bahwa "sel-sel kanker rohani" tengah menguasai sel-sel rohani kita yang sehat.

Sistem Deteksi Rohaninya sudah tidak berfungsi dengan baik. Dan sama seperti penyakit kanker, perlahan-lahan kerohaniannya akan lumpuh dan mati. Kita akan merasa baik-baik saja ketika kita tidak berdoa, tidak ke gereja, tidak ke persekutuan, tidak membaca Alkitab, dan bahkan ketika kita melakukan dosa. Semua baik-baik saja. Dan saat itulah iblis sedang mengontrol hidup kita.

Lalu apa yang kita lakukan ketika apa yang kita kerjakan menjadi tidak maksimal dan malah berantakan karena tidak merasa damai sejahtera? Kita bisa mengabaikan perasaan itu atau sebaliknya, kita bersujud memohon ampun kepada Allah.

Sunday, March 10, 2013

Kecukupan Hari Ini

Terkadang sebagai manusia yang berdosa, saya mendambakan akan harta kekayaan yang berlebihan yang terus bertahan sampai tujuh turunan. Apalagi dimasa-masa baru lulus sarjana dan akan memasuki dunia kerja, terkadang muncul godaan untuk mengejar gaji yang wahhh. Saya ingin memiliki banyak uang karena saya pikir dengan uang yang banyak saya pasti lebih bahagia. Ya terkadang...
Tetapi Allah tidak pernah mengajarkan anak-anakNya untuk hidup berlebihan. Malah Allah ingin agar kita hidup tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan. Doa Bapa Kami yang Yesus ajarkan merupakan salah satu dasar yang kuat yang akan terus mengingatkan saya akan dua hal penting dalam kalimatnya.
Berikanlah kami pada hari ini, makanan kami yang secukupnya (Matius 6 : 11)
Ada dua kata kunci dalam kalimat diatas, yaitu HARI INI dan SECUKUPNYA. Saya akan membahas satu persatu.

HARI INI
Menarik untuk diamati bahwa Yesus tidak mengajarkan Doa Bapa Kami dengan kalimat "berikanlah kami hari ini sampai seterusnya, makanan kami yang secukupnya". Tetapi Yesus mengatakan "hari ini" saja. Mengapa demikian? Sebagai manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa, sudah menjadi natur kita untuk melupakan Allah ketika segala sesuatu berjalan baik dalam hidup ini. Kita merasa tidak perlu Allah ketika semua berjalan baik-baik saja dan berada dalam kendali kita. Saya akan memberikan ilustrasi untuk menjelaskannya.

Seorang pengembara yang hendak menjelajah hutan belantara kehilangan peta penunjuk nya. Kalau pengembara tersebut sudah mengetahui dengan pasti arah tujuannya, dia tentu tidak butuh peta lagi. Tetapi pengembara tersebut mencari-cari peta karena dia tidak tahu jalan apa yang akan dilaluinya. Ketika menemukan peta itu kembali, tentunya dia akan memegang erat-erat peta tersebut dan berjalan selangkah demi selangkah dengan tetap mengacu pada peta penunjuknya.

Kata "hari ini" pada Doa Bapa Kami hendak mengajarkan kepada kita bahwasanya kita harus tetap mengandalkan Tuhan dalam kebutuhan jasmani kita. Kita tidak meminta agar Tuhan menyediakan makanan selama 10 tahun atau 100 tahun, atau 7 turunan lagi. Tetapi kita meminta agar Tuhan menyediakan makanan "hari ini" saja. Besok??? Kita akan duduk bertekuk lutut dan berdoa lagi pada-Nya esok hari dan seterusnya untuk meminta hal yang sama. Lalu anda akan mengerti mengapa Yesus mengajarkan kita untuk meminta makanan pada "hari ini" saja.  Its simply because He wanted us to walk with Him step by step in our life's journey.

SECUKUPNYA
Kata kunci yang berikutnya adalah "secukupnya". Ya, Allah tidak pernah mengajarkan anak-anakNya untuk hidup dengan "makanan" yang berlebihan. Dia tidak pernah mengajarkan anak-anakNya untuk menjadi seorang milyarder dengan harta kekayaan yang wahhh. Apakah itu berarti Allah tidak mampu membuat anak-anakNya kaya raya? Tentu saja tidak. Kita dapat lihat bahwa ada beberapa anak Tuhan yang Dia percayakan harta kekayaan TETAPI agar dia bisa membantu kebutuhan jasmani orang lain. Bukan semata untuk memuaskan hawa nafsu. Dalam kekayaannya, dia tetap hidup berkecukupan dan tidak materialistis dan ikut gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.

Jadi jangan pernah meminta harta kekayaan yang berlebih kepada Tuhan dalam doa-doa kita karena Allah tidak pernah mengajarkan begitu. Ajaran seperti itu adalah ajaran duniawi yang berusaha mengalihkan pandangan kita dari Allah kepada materi belaka. Seperti yang disebutkan dalam nats berikut :
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.  Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku (Amsal 30:8-9)
By the way, ayat tersebut ditulis oleh seorang raja yang amat sangat kaya raya lagi bijaksana, Raja Salomo.