Friday, August 31, 2012

Pasangan Hidup

Ketika selesai menciptakan Adam, jauh sebelum manusia jatuh kedalam dosa, Allah berkata "tidak baik kalau manusia itu sendiri, Aku akan menciptakan penolong yang sepadan dengan nya". Pernyataan Allah ini cukup mengherankan karena Adam tentu tidak sendiri. Hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan, dan bahkan Allah ada bersama Adam. Tetapi Allah menyebut bahwa "Adam sendirian". Lebih mengejutkan lagi kesendirian Adam tidak membuat Allah menciptakan seorang pria lagi untuk menemaninya. Tetapi Allah menciptakan seorang wanita yang berbeda dari segi fisik dan emosi dari Adam. Wanita inilah, dan hanya dia lah, yang dimaksudkan Allah untuk mengisi ruang kesendirian dalam diri Adam.

Thursday, August 23, 2012

Tengah Malam 23 Agustus 2012

Tuhan..
Kali ini aku datang dengan rasa malu dan hina
Aku mengakui bahwa ketakutan dan kekhawatiran ku telah mengalihkan pandanganku terhadap Mu
Aku terbuai dengan ucapan orang, terbuai dengan bisikan si jahat..
Aku menyadari bahwa ternyata cintaku pada Mu masih lebih kecil dibandingkan cintaku terhadap dunia ini.
Dan ketika cinta terhadap apapun itu lebih besar daripada cintaku pada Mu, saat itulah cinta ku menjadi setan ketika cinta itu menjadi tuhan..

Ya Tuhan, Jangan biarkan cintaku terhadap dunia ini lebih besar daripada cintaku pada Mu
Jangan biarkan apapun itu merebut posisi Mu dalam hidupku.
Engkaulah Tuhan dan Rajaku. Engkaulah yang pertama dan terutama dalam hidupku..
Luruskan lah semua motivasi ku yang bengkok ketika aku mengikut Engkau
Jangan biarkan aku terbuai oleh hal apapun yang merebut perhatianku dari Mu

Inilah yang kuyakini..
Bahwa kesuksesan hidupku bukan terletak pada dunia ini, pada harta apalagi tahta
Kesuksesan hidupku adalah ketika aku menyenangkan Mu, ketika aku melakukan kehendak Tuhan
Karena ketika aku menyenangkan Mu, aku tahu ada damai sejahtera dan suka cita yang tiada tara dalam diriku.. bahkan ketika aku mengalami masa paling sulit sekalipun..
Karena ku tahu yang kupercaya
Dan aku yakin kan kuasa Mu
Engkau menjaga yang kutaruhkan

Sesungguhnya, apalagi kah yang kurang bila Engkau sudah ada dalam hidupku?
Sungguh, benar kata pemazmur, Engkau lebih indah daripada permata, lebih berharga daripada mas perak

Tuhan, tolonglah aku...
Dalam nama Yesus aku berdoa,
Amin

Wednesday, August 22, 2012

Be Thou My Vision

Saya pertama kali mengenal lagu ini ketika saya menjadi pemusik di acara pengutusan ko Iim sebelum berangkat untuk melanjutkan studi S3 nya di Amerika. Lirik lagu ini benar-benar membuat saya merinding karena kekuatan liriknya. Jika lagu ini benar-benar dihayati, harusnya lagu ini bisa menjadi materai komitmen kita dalam mengikuti Tuhan kemanapun Tuhan pimpin.

Ya Tuhan, jadilah penunjuk jalanku, jadilah hikmatku, jadilah perlindunganku dan kekuatanku, sepanjang aku hidup hingga aku pulang "ke rumah" kelak.


1. Be Thou my vision, O Lord of my heart;
Naught be all else to me, save that Thou art.
Thou my best thought, by day or by night,
Waking or sleeping, Thy presence my light.

2. Be Thou my Wisdom, Thou my true Word;
I ever with Thee, Thou with me, Lord;
Thou my great Father, I thy true son;
Thou in me dwelling, and I with Thee one.

3. Be Thou my battle-shield, sword for my fight,
Be Thou my dignity, Thou my delight.
Thou my soul's shelter, Thou my high tower.
Raise Thou me heavenward, O Power of my power.

4. Riches I heed not, nor man's empty praise,
Thou mine inheritance, now and always:
Thou and Thou only, first in my heart,
High King of heaven, my Treasure Thou art.

5. High King of heaven, my victory won,
May I reach heaven's joys, O bright heav'ns Son!
Heart of my own heart, whatever befall,
Still be my vision, O ruler of all.

Dalam Bahasa Indonesia

1. Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku
Asal Kau ada yang lain tak perlu
Siang dan malam Engkau kukenang
Di hadiratMu jiwaku tenang

2. Kaulah hikmatku, Firman hidupku
Kau besertaku dan kusertaMu
Engkau Bapaku, aku anakMu
DenganMu Tuhan, 'ku satu penuh

3. Kaulah bagiku tempat berteduh
Kaulah perisai dan benteng teguh
Sukacitaku kekal dalamMu
Kuasa sorgawi, engkau kuasaku

4. Tak kuhiraukan pujian fana; 
Hanya Engkaulah pusaka baka! 
Raja di sorga, Engkau bagiku 
Harta abadi, bahagia penuh!

5. Bila saatnya kelak kumenang
T'rimalah daku di sorga cerlang
Apapun kini hendak kutemu
Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku



Sunday, August 19, 2012

Blog Baru (tambahan)


Setelah direnungkan dan didoakan, akhirnya demi alasan kebaikan saya dan kebaikan pengunjung blog ini (yang trafficnya sudah cukup ramai), saya memutuskan untuk membuat sebuah blog baru yang mewadahi saya untuk menuliskan topik-topik Kekristenan yang bersifat doktrinal dan apologetik. Tulisan-tulisan berikutnya terkait kebenaran akan saya posting lagi di alamat blog saya yang baru : http://a-po-lo-ge-ti-ka.blogspot.com

Saya berdoa melalui blog tersebut, semua pencari kebenaran (seperti saya) bisa ditolong dalam memahami kebenaran dalam iman Kristen. Karena saya percaya, semua agama tidaklah sama, dan hanya ada satu yang benar dan bersifat mutlak. Tidak mungkin semua agama sama-sama benar karena mereka jelas-jelas sangat berbeda di jantung setiap pengajaran nya. Semoga blog tersebut bisa menambah perspektif anda dan saya dalam mencari kebenaran. Selamat membaca.
What i believe in my heart, must make sense in my mind.

Friday, August 10, 2012

Kebenaran : Beberapa mitos tentang kebenaran #4

Sebelum masuk dalam pembahasan berikutnya tentang kebenaran, saya ingin membahas tentang topik ini.
Setidaknya ada 4 mitos yang keliru tentang mendefinisikan kebenaran untuk membahas isu moralitas. Berikut ini adalah beberapa yang pernah saya dengar dan baca. 

Mitos 1. Kebenaran itu adalah sesuatu yang kebanyakan dipercaya oleh orang. Misalnya hampir semua orang percaya bahwa mencuri itu tidak baik atau banyak orang percaya kalau korupsi itu adalah kejahatan. Ketika itu dipercayai oleh banyak orang, maka itu adalah sebuah kebenaran.
Tanggapan :
Lalu bagaimana dengan kepercayaan kebanyakan orang pada zaman perbudakan, dimana banyak orang menganggap bahwa perbudakan adalah sesuatu yang wajar? Apakah karena banyak orang percaya maka perbudakan itu dibenarkan? Sejarah sudah membuktikan betapa perbudakan adalah tindakan biadab dan tidak benar. Itu yang menyebabkan perbudakan (jual beli budak manusia) sudah tidak dibenarkan lagi di zaman ini.

Mitos 2. Kebenaran itu adalah apa yang diterima dan disetujui oleh logika dan hati nurani kita
Tanggapan :
Logika dan hari nurani siapa yang anda pakai? Logika mahasiswa kah atau logika anak TK? Hati nurani Adolf Hitler kah atau hati nurani Bunda Teressa?

Mitos 3. Mirip dengan mitos 2 berkata bahwa kebenaran itu adalah sesuatu yang relatif (tidak ada yang mutlak).
Tanggapan :
Terhadap pernyataan itu lagi-lagi saya akan balik bertanya "apakah yang anda katakan itu adalah mutlak?" atau saya akan bertanya "apakah pernyataan anda itu benar?" 

Mitos 4. Semua kepercayaan/agama itu sama-sama benar.
Tanggapan :
Statement diatas ,mau tidak mau, juga harus membenarkan kepercayaan seseorang yang percaya bahwa tidak ada agama/kepercayaan yang benar. Artinya semua agama menjadi tidak benar.

Itulah beberapa statement bernada sumbang yang berbicara tentang kebenaran.
Berbahagialah mereka yang menemukan/ditemukan oleh Kebenaran itu.

Kebenaran : Apa yg Iman Kristen katakan? #3


Tulisan saya kali ini akan cukup panjang. Saya akan memulai nya dengan mengutip sebuah artikel yang saya dapatkan dari alamat ini : http://filsafat.kompasiana.com/2010/03/06/kebenaran-mutlak-kebenaran-relatif-dan-kebenaran-virtual/. Mohon luangkan waktu untuk membacanya.

Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang hakiki dan sejati, sesuatu yang dapat melihat dan menyatakan keseluruhan realitas secara objektif, apa adanya. Kebenaran mutlak ini harus hanya ada satu saja dan merupakan suatu acuan atau standar bagi apa yang disebut dengan kebenaran relatif. Kebenaran mutlak itu mempunyai sifat universal ( berlaku bagi semua orang, tidak ada perkecualian ), kekal ( lintas waktu dan ruang, tidak berubah-ubah, tidak berganti ), integral (tidak ada konflik di dalamnya ) dan tanpasalah ( bermoral tinggi, suci ).

Manusia jelas bukan kebenaran mutlak, karena ia tidak memenuhi syarat-syaratnya. Manusia bukan kebenaran mutlak karena ia makhluk ciptaan yang terbatas, bersifat subjektif dan dikuasai oleh ruang dan waktu. Bersifat subjektif artinya terhadap objek yang sama manusia mempunyai sudut pandang atau pendapat yang berbeda-beda. Kalau misalnya ada 1000 orang yang dimintai pendapatnya akan sesuatu objek, akan ada 1000 macam pandangan yang berbeda-beda.

Manusia mengerti sesuatu sebatas pengertiannya sendiri dan melihat sesuatu sebatas daya lihatnya sendiri. Dia tidak bisa dan tidak mungkin bisa mengerti dan melihat sesuatu sebagaimana adanya. Jadi kebenaran yang dilihatnya dari sudut pandangnya sendiri ( yang terbatas ) itu bersifat relatif, bukan absolut ( mutlak ). Dikuasai oleh ruang dan waktu mempunyai implikasi bahwa ia tidak mahatahu ( artinya banyak hal yang tidak diketahuinya), bisa salah dan selalu berubah berganti.

Pandangan manusia itu sangat terbatas karena ( tubuh ) manusia dibatasi oleh ruang dan waktu. Manusia hanya bisa berada pada satu tempat pada waktu tertentu. Indra-indra tubuh manusia tidak bisa mendeteksi sesuatu yang terlalu ekstrem. Mata manusia tidak bisa menangkap benda yang terlalu besar atau kecil, terlalu dekat atau terlalu jauh. Mata manusia juga tidak bisa menangkap gerakan yang terlalu cepat. Mata manusia hanya bisa menangkap cahaya dengan panjang gelombang dalam suatu rentang tertentu. Telinga manusia hanya dapat menangkap suara dalam rentang frekuensi tertentu. Otak manusia hanya dapat memikirkan pola-pola yang sudah dikenalnya sebelumnya. Banyak hal yang tidak atau belum diketahui manusia, dan yang tidak atau belum pernah terpikirkan. Dan ada hal-hal yang tidak akan pernah bisa terpikirkan olehnya.

Jadi kebenaran mutlak yang sejati itu harus datang dari luar manusia. Adapun manusia hanya bisa mempunyai kebenaran relatif. Tidak mungkin ada kebenaran mutlak di level manusia atau yang di bawahnya. Kebenaran mutlak harus datang dari level yang lebih tinggi, dari Allah. Jadi kebenaran mutlak adalah kebenaran yang datang dari Allah yang mahabesar.

Kebenaran relatif adalah kebenaran manusia dari sudut pandangnya sendiri yang terbatas terhadap kebenaran mutlak tersebut. Hanya ada satu kebenaran mutlak, yang bersifat objektif, yang dikelilingi oleh banyak kebenaran relatif yang bersifat subyektif, bagaikan matahari yang dikelilingi planet-planet. Makin dekat kebenaran relatif itu kepada kebenaran mutlak maka ia makin benar. Jadi yang relatif harus mendekati yang absolut, subyektivitas harus mengejar obyektivitas, untuk memperkecil kesenjangan di antara keduanya.

Ya, benar sekali, kebenaran yang mutlak harus datang dari luar diri manusia. Kebenaran yang mutlak harus datang dari Allah. Kebenaran yang mutlak harus ada sehingga kita bisa memberikan klasifikasi terhadap apa yang baik (benar) dan apa yang jahat (salah). Hal ini memberikan kita kesimpulan penting yang pertama : Kebenaran mutlak datang dari Allah.

Tapi kemudian muncul pertanyaan (dan kebingungan) baru : allah dalam agama manakah yang harus dipercaya sebagai sebuah kebenaran yg mutlak? Bagaimana klaim agama-agama tersebut tentang tuhannya ketika berbicara mengenai kebenaran?

Saya sudah mempelajari beberapa agama untuk menemukan bagaimana cara mereka mendefinisikan kebenaran. Dan saya menemukan fakta yang mengejutkan ini.

Berbeda dengan world view religius lain, iman Kristen sungguh unik dalam memberikan jawabannya terhadap masalah moralitas (apa yang baik/benar dan apa yang jahat/salah). Di dalam Alkitab, Yesus tidak sekedar mengajar atau menguraikan ajaran-Nya secara terperinci. Ia identik dengan ajaran-Nya. Jika kita perhatikan, dalam agama-agama lain, terdapat suatu keterpisahan antara figur-figur sentral dengan pengajarannya. Mereka adalah guru-guru yang menunjuk kepada pengajaran mereka dan menunjukkan suatu jalan tertentu. Sebaliknya Yesus tidak sekedar memberitakan kebenaran. Ia berkata "Aku adalah kebenaran". Yesus tidak sekedar menunjukkan jalan. Ia berkata "Aku adalah jalan".

Kita harus mengerti bahwa pengajaran bagaikan sebuah cermin yang dapat menunjukkan kepada Anda bahwa wajah anda kotor, tetapi cermin itu tidak dapat membersihkan wajah anda. Yesus juga mengajar dan menyodorkan sebuah cermin, tetapi Ia sendiri mampu untuk membersihkan wajah manusia yang kotor ketika manusia menerima dan percaya pada Yesus. Tidak ada world view religius lain yang mengajarkan hal seperti ini. Klaim Yesus sangatlah unik karena Dia mengklaim bahwa diriNya adalah titik tolak dan standar terhadap apa yang benar dan salah. Dia adalah kebenaran itu sendiri. Oleh karena itu Dia adalah Tuhan. Tidak ada ajaran lain yang berani memberikan jawaban seperti ini.

Tapi, apakah ada bukti-bukti lain yang mendukung ketuhanan Yesus? Jawaban terhadap pertanyaan ini akan membawa kita pada kesimpulan penting yang kedua : Kalau kita bisa memiliki bukti bahwa Yesus adalah Tuhan, maka apapun yang dikatakan (difirmankan) Yesus adalah kebenaran dan hidup yang dijalaniNya menjadi standar moral yang mutlak.

Saya akan menyajikan bukti-bukti yang saya dapatkan dalam tulisan-tulisan berikutnya.

Bacaan Rujukan :
1. Conversational Evangelisem
2. Jesus Among Other Gods
3. Who Made God
4. Mere Christianity