Saturday, January 25, 2014

Paradigma


  • Walaupun data real yang didapatkan oleh dua orang sama, tetapi paradigma mereka terhadap data real tersebut bisa berbeda. Misalkan gambar berikut :
Paradigma I : wanita yg sedang berinteraksi dengan kakek di dekat gerbang
Paradigma II : Gambar wajah seorang bangsawan tampak samping2.
  • Dari gambar diatas, tidak ada paradigma yang salah/benar karena memang masih sesuai data real. Tetapi seringkali paradigma kita akan menentukan hasil yang kita dapatkan dimasa depan. Sikap kita (paradigma) terhadap data real lah yang akan menentukan.
  • Misalkan ada 2 orang yang mengalami kelumpuhan kaki. Data realnya ialah kaki nya sudah lumpuh. Tetapi paradigma I melihat bahwa biarpun kakinya lumpuh, dia masih bisa melakukan banyak hal. Sedangkan paradigma II melihat bahwa tidak ada lagi yang bisa dia lakukan. Dia larut dalam kesedihan dan lebih memilih mengasihani diri sendiri. Contoh Data real sama, namun paradigma berbeda! 
  • Paradigma adalah bagaimana cara pandang kita. It is a state of our mind!
  • Pembelajaran paling baik dalam Alkitab mengenai Paradigma adalah kisah 12 pengintai Israel (Bilangan 13).
  • Musa memerintahkan 12 orang para pemimpin dari 12 suku Israel untuk mengintai tanah Kanaan. Pengintaian itu untuk melihat bagaimana kondisi tanah Kanaan dan orang-orang yang ada disana. Tujuan mereka setelah pengintaian itu adalah untuk menguasai tanah Kanaan sehingga diharapkan ada rekomendasi berdasarkan data real di lapangan.
  • 12 orang pengintai berangkat selama 40 hari lamanya untuk mengumpulkan data real mengenai tanah kanaan. Lalu mereka kembali untuk melaporkan hasil pengintaian mereka serta memberikan rekomendasi langkah selanjutnya.
  • 12 pengintai sama-sama memaparkan data real yaitu bahwa tanah Kanaan adalah tanah yang sangat subur dan para penduduk disana sangat kuat. Tetapi paradigma mereka terhadap data real itu bertolak belakang. 10 pengintai berpikir bahwa mereka tidak akan mungkin bisa menguasi tanah Kanaan. Sementara 2 pengintai lain berpikir sebaliknya. Kedua pengintai lain yakin bahwa mereka bisa menguasai tanah Kanaan itu. Kedua paradigma berbeda berdasarkan data real yang sama ini akan membawa hasil yang berbeda bagi diri mereka sendiri.
  • Ke 10 pengintai memilih lebih baik mati ditanah mesir atau dipadang gurun daripada mati di tanah Kanaan. Mereka bahkan belum mencoba. Mereka tidak percaya akan janji Allah dan ke Maha Kuasaan Allah atas semesta ini. Mereka menyebarkan paradigma mereka ini kepada orang-orang Israel lainnya sehingga banyak orang yang tertular oleh mereka.
  • Bayangkan bila ada orang yang sudah berbuat banyak hal yang baik bagi dirimu, tetapi dia terus menerus tidak percaya pada mu. Anda tentu akan tersinggung dan marah. Allah juga murka atas ketidakpercayaan ke 10 pengintai tersebut. Allah sudah berbuat banyak hal dan melakukan banyak mukzizat dihadapan mata kepala mereka sendiri. Tetapi mereka tetap tidak mau yakin dan percaya.
  • Oleh karena itu penting untuk memiliki paradigma yang "benar". 
  • Paradigma yang benar terbentuk dari pengenalan kita akan Allah. 
  • Pengenalan akan Allah lahir dari disiplin rohani dan kualitas relasi kita dengan Allah. 
  • Lewat disiplin rohani dan kualitas relasi yang baik dengan Allah, kita akan menyadari bahwa Tuhan telah memberikan banyak anugerah dan berkatNya atas hidup kita selama ini. Bahkan rela memberikan Yesus Kristus untuk menebus dosa kita. Apa lagi yang tidak akan Dia berikan bagi kita?
  • Lewat pengenalan itu, kita akan memiliki paradigma dan sikap yang benar terhadap semua data real yang kita alami dan dapatkan dalam hidup ini.

Tuesday, January 14, 2014

Masuk Pertamina, Lalu Apa Selanjutnya?

Menjadi seorang karyawan Pertamina menjadi idaman banyak orang. Saya menjadi salah satu orang yang bersyukur karena diberikan kesempatan menjadi  calon karyawan Pertamina yang saat ini sedang dipersiapkan dalam kurun waktu 6 bulan untuk nantinya diangkat menjadi karyawan tetap.

Oleh karena itu, mengingat bahwa :
  1. Pertamina adalah BUMN penyumbang pajak dan deviden terbesar bagi Indonesia dan tulang punggung bangsa Indonesia.
  2. Pertamina bergerak di sektor energi yang berpengaruh besar bagi hajat hidup orang banyak
  3. Pertamina sudah memberikan banyak fasilitas kepada saya dengan harapan agar saya bisa belajar maksimal selama mengikuti program BPS.
  4. Peluang orang berkarakter jelek dan baik untuk menduduki posisi strategis itu sama besar.
  5. Minat saya yang tinggi di bidang energi
  6. Usaha yang besar untuk bisa masuk program BPS Pertamina.
  7. Harapan, dukungan dan doa orang-orang yang saya kasihi
  8. Menjadi peserta BPS Pertamina bukanlah sebuah kebetulan. Ini semua adalah bagian dari rencana Tuhan atas perjalanan hidup saya.
Maka saya tidak boleh bermain-main dan take it all for granted. Saya harus belajar, bekerja, lalu berkontribusi dengan maksimal di perusahaan ini. Saya ingin menjadi seorang yang memiliki dampak dan pengaruh besar dan positif melalui perusahaan ini.

Perjalanan 1000 mil dimulai dari 1 langkah... dan itu dimulai pada hari ini.

Simprug, Pertamina Learning Center
14 Januari 2014