Wednesday, April 9, 2014

Keunikan Iman Kristen III : Alkitab


Berbeda dengan kitab suci ajaran lain, Alkitab tidak dituliskan dalam satu periode waktu tertentu. Pun Alkitab tidak ditulis atau diwahyukan kepada satu orang saja. Alkitab yang terdiri dari 66 kitab tersebut dituliskan dalam kurun waktu ribuan tahun dan ditulis oleh puluhan orang dari berbagai latar belakang waktu, tempat, budaya, dan status sosial dan tentunya.... mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Sehingga tidak mungkin mereka bersekongkol dalam menuliskannya.

Tetapi uniknya, semua penulis tersebut memiliki satu benang merah yang sama, Yaitu tentang kasih Allah kepada umat yang dikasihiNya dan yang digenapi dalam diri Yesus Kristus. Sungguh ajaib melihat bagaimana Allah mengawal penulisan Alkitab ini dalam kurun waktu ribuan tahun dan dengan latar belakang penulis yang beragam. Kitab-kitab yang satu dengan yang lain saling berkorelasi dan menguatkan. Sama sekali tidak ada kontradiksi didalamnya.

Keunikan Iman Kristen Part II : Pernikahan


Iman Kristen dalam Perjanjian Baru (PB) mengajarkan bahwa relasi antara suami dengan istri adalah bagaikan Kristus dengan jemaatNya. Dalam hal ini, sama seperti Kristus yang mengasihi jemaat dan bahkan karena kasihNya menyerahkan nyawaNya untuk jemaat, seperti itu pulalah kasih seorang suami kepada istrinya. Sungguh mulia dan sakral.

Dalam Perjanjian Lama (PL) juga terlihat bahwa relasi antara Allah dengan umat Israel digambarkan sebagai relasi antara suami dengan istri. Ketika bangsa Israel melupakan Allah dan menyembah dewa lain, Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menikahi seorang pelacur dan menyuruh Yehezkiel untuk terus mencintai pelacur tersebut walaupun berkali-kali si pelacur itu berzinah dengan pria-pria lain. Seakan-akan Allah hendak menyamakan tindakan umat Israel yang memuja dewa lain sebagai sebuah perzinahan dalam relasi suami dan istri.

Relasi suami dan istri dalam pernikahan sebegitu sakralya sehingga Firman Allah menyamakan relasi tersebut dengan relasi Allah sendiri dengan umat yang dikasihiNya. Tidak ada suami atau istri yang ingin diduakan, begitupula dengan Allah. Tidak ada iman lain yang memandang pernikahan sekudus dan sesakral iman Kristen. Tidak ada poligami dalam iman Kristen. Pernikahan adalah sekali untuk selamanya sampai maut memisahkan. Karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia.

Keunikan Iman Kristen Part I : Yesus


Jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh dalam kepercayaan lain (seperti Muhammad, Sidharta Gautama, Dewa-dewi Hindu, dll), Yesus sungguhlah unik.

  • Ketika tokoh lain menunjukkan jalan dan cara tertentu untuk memperoleh “surga”, Kristus justru menunjukkan bahwa dirinya sendirilah jalan satu-satunya kepada Allah Bapa.
  • Ketika tokoh lain menunjukkan bahwa sesuatu itu adalah “kebenaran”, Yesus justru menunjukkan dirinya sendiri dengan berkata “Akulah kebenaran”. 
  • Didalam Alkitab, perkataan Yesus dicatat dimana Yesus berkata bahwa Dia sendirilah Jalan, Kebenaran, dan Hidup, yang tokoh-tokoh agama lain tidak berani menunjuk dirinya sendiri. Yesus begitu unik, dan secara logis hanya tersisa dua opsi bahwa Dia memang benar seperti yang dikatakanNya, atau Dia hanyalah orang gila dan kita bisa merajamNya dengan batu (karena setiap orang boleh saja mengklaim apapun). Dia tidak  boleh hanya sekedar nabi atau guru spiritual yang baik karena seorang guru spiritual yang baik tidak mungkin menyombongkan dirinya dan mengganggap dirinya serupa dengan Tuhan.
  • Yesus juga merupakan satu-satunya manusia yang mati dan bangkit kembali dan naik ke sorga. Dalam Alkitab kita hanya tahu bahwa Henokh dan Nabi Elia diangkat ke sorga oleh Allah tanpa mengalami kematian. Kita juga tahu bahwa Lazarus pernah dibangkitkan dari kematian oleh Yesus Kristus. Tetapi kemudian mati lagi. Kita tentu tahu bahwa hidup kita dibumi memiliki akhir. Lalu mengapa kita tidak mengikuti Yesus yang sudah pernah ada disana, di alam kematian dan bangkit lagi. Lalu kemudian memberikan jaminan hidup kekal bersama Allah di sorga bagi setiap orang yang mau percaya pada Yesus.
  • Namun sebenarnya tidak hanya sampai disitu, Yesus mengklaim dirinya datang dari sorga. Jika tujuan manusia adalah ingin bersama dengan Allah di dalam sorga, mengapa manusia tidak mengikuti Dia yang sudah dulu ada di sorga, yang kemudian turun ke bumi menjadi manusia, mati disalib, turun ke dalam alam maut, bangkit kembali dari kematian dan kembali ke sorga? Dan Dia juga akan datang kelak di hari penghakiman.  Jika anda hendak bepergian ke suatu tempat, bukanlah lebih bijak jika mendengarkan perkataan orang-orang yang sudah pernah disana dan berasal dari sana dibandingkan orang-orang yang sama sekali belum pernah kesana?
  • Karena itu implikasinya kira-kira begini, jika iman Kristen itu benar, maka itu akan menjadi sebuah jaminan tertinggi bagi manusia. Bahwasanya hidup orang yang percaya pada Yesus akan dijamin oleh darahNya dan 100% kelak berada bersama dengan Allah di sorga. Hal ini berbeda dengan kepercayaan lainnya. Jika pun seandainya kepercayaan lainnya itu benar, manusia tidak bisa dijamin 100% bisa masuk ke dalam sorga. Karena agar bisa masuk sorga, mereka harus berusaha keras dan berbuat banyak kebaikan. Sehingga amal kebaikan mereka lebih besar dari kesalahan dan dosa yang telah mereka perbuat. Dalam Iman Kristen, jika seseorang bisa masuk ke dalam sorga, itu hanyalah karena anugerah Allah semata dan bukan karena perbuatan usaha manusia, sedangkan kepercayaan lainnya berdasarkan pada usaha perbuatan amal baik manusia dan tidak ada yang bisa tahu dengan pasti apakah perbuatan baiknya bisa menutupi semua kesalahan dan dosanya.
  • Menurut iman Kristen dan agama Islam, Yesus Sang Juruselamat, lahir dari seorang perawan. Artinya Yesus lahir karena “agenda” Allah dan bukan keinginan seorang laki-laki terhadap seorang wanita. Allahlah yang sejak dulu hingga sekarang yang berinisiatif mencari manusia yang berdosa. Dalam PL kitab Kejadian, ketika Adam dan Hawa bersembunyi ketakutan karena telah memakan buah terlarang, perkataan pertama Allah adalah “Adam dimanakah engkau” (Kejadian 3:9). Memang, ada satu manusia lagi yang lahir tanpa melalui persetubuhan yaitu Adam. Tetapi iman Kristen dan Islam sepakat bahwa Adam dibentuk dari debu tanah dan menjadi manusia. Tetapi Yesus lahir bukan dari debu tanah, tetapi dari Firman Allah (perkataan Allah) yang disampaikan oleh malaikat Gabriel kepada perawan Maria. Dia dilahirkan dari seorang perawan, mati dikayu salib, bangkit pada hari yang ketiga, dan akan datang kelak di hari penghakiman. 


Sebutan "Anak Manusia" Yang Kontroversial

Dalam Alkitab, sebutan "Anak Manusia" yang dipakai Yesus untuk menunjukkan identitasNya seringkali dipakai orang yang belum mengerti untuk menyerang identitas Yesus. Menurut mereka, sebutan Yesus tersebut justru menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan, tetapi hanya manusia biasa.

Lalu mengapa Yesus tidak menyebut diriNya Anak Tuhan? Kenapa Yesus justru menyebut diriNya Anak Manusia?

Pertama, kita harus menyadari konteks tempat dan waktu ketika Yesus mengatakan hal itu. Sebutan Anak Manusia dilontakan Yesus ketika Dia diinvestigasi oleh orang Farisi dan Saduki. Peristiwa ini adalah peristiwa ketika Yesus hendak disalibkan. Kita harus mencatat dulu bahwa orang Farisi dan Saduki adalah kaum agamawan yang tahu tentang hukum Taurat dan kitab para Nabi di Perjanjian Lama yang sudah ditulis ratusan tahun sebelum Yesus lahir dan menjadi acuan seluruh rakyat Yahudi saat itu.

Lalu, apa yang ditanyakan oleh orang Farisi dan Saduki kepada Yesus? Mari kita amati dengan seksama Injil Matius 26:63 :

26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. 
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!" 
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, 

Perkataan Yesus yang saya cetak tebal tersebut mirip dengan isi dalam sebuah kitab perjanjian lama yang ditulis oleh Nabi Daniel. Kita harus mencatat bahwa bagi bangsa Yahudi, Nabi Daniel adalah sosok yang besar dan dihormati sebagai Nabi Tuhan.

Seandainya Yesus memakai kata "anak Tuhan", maka kata tersebut tidak memiliki makna spesial karena umat Israel di kitab-kitab perjanjian lama juga disebut sebagai "anak Tuhan" (Ulangan 14:1). Tetapi ketika Yesus memakai kata "Anak Manusia" untuk menunjukkan identitasnya, maka semua orang Yahudi akan tahu bahwa Yesus bermaksud lain. Bahwa Dia bukan "manusia biasa". Mereka secara otomatis akan teringat kepada isi Kitab Daniel 7:13. Dalam kitab Daniel tersebut dituliskan mengenai penglihatan yang dialami oleh Daniel dimana Daniel melihat sosok yang menyerupai Anak Manusia tampak datang dalam awan-awan dilangit dan kepadaNya diberikan Allah kuasa dan kemuliaan dan semua orang dari segala bangsa sujud mengabdi kepada Anak Manusia itu.

Berikut isi kitab Daniel 7:13

7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya (Allah Bapa) itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. 
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. 

Itulah yang menyebabkan orang Farisi menganggap Yesus telah menghujat Allah dan patut dihukum mati. Karena seorang manusia biasa yang mengklaim dirinya sama seperti Tuhan adalah sebuah penghujatan dan harus dihukum mati.

Dalam konteks kekinian, pilihan ada ditangan kita. Pertanyaan Yesus kepada Petrus 2000 tahun yang lalu "menurutmu siapakah Aku ini?" terus bergetar sepanjang zaman untuk menantang setiap manusia dalam memutuskan siapakah Yesus bagi dirinya. Apakah Yesus hanya orang gila atau Dia memang benar seperti yang dikatakan-Nya.

"Pribadi Yang Mengenal Hatiku"


S'perti rusa yang haus
Rindu aliran sungaiMu
Hatiku tak tahan...
MenungguMu...
Bagai tanah gersang
Menanti datangnya hujan
Begitupun jiwaku
Tuhan.....

Reff:
Hanya Engkau...
Pribadi yang mengenal hatiku..
Tiada yang tersembunyi bagiMu..
Sluruh isi hatiku Kau tahu...
Dan bawaku...
Tuk lebih dekat lagi
PadaMu
Tinggal dalam indahnya dekapan
KasihMu...