Monday, December 8, 2014

S.A.R.A

Sejauh pengamatan saya, masih banyak penduduk Indonesia yang belum siap berdemokrasi dan berpancasila. Hal ini terlihat dari penolakan, cacian, dan hinaan kepada para pemimpin yang berbeda agama dengan mereka. Kaum ekstrimis agamawis ini tak peduli kepada kinerja pemimpin sebaik apapun itu karena agama pemimpin tersebut.

Bagi orang ekstrimis agamawis, yang saya khawatir akan selalu ada dimanapun, semua tindakan yang diambil pemimpinnya yang beda agama, adalah selalu salah. Maju salah, mundur salah, ke kiri salah, ke kanan salah, dan diam pun SALAH!

Oleh sebab itu, ketika menjadi pemimpin, anda berjalan sesuai koridor saja, berpegang hanya pada aturan (konstitusi), tanpa harus mengharapkan pujian orang lain. Anggaplah pujian tersebut hanya bonus tambahan saja, karena kalau anda memimpin dengan mengharapkan pujian, anda akan kecewa dan frustrasi ketika anda mendapatkan cicaan/hinaan walaupun anda sudah bekerja maksimal. Kapanpun dan dimanapun itu, kaum ekstrimis agamawis ini akan selalu ada dan siap menerkam pemimpinnya yang berbeda agama dengan dia.

Lakukan saja yang baik dan benar sesuai tugas dan tanggung jawab anda sebagai pemimpin! Jangan pedulikan kata orang kalau anda yakin sudah bekerja dengan baik sesuai aturan yang ada dan demi kebaikan orang banyak.

Saturday, December 6, 2014

Sinergi Dalam Organisasi

Sinergi adalah kata kunci yang penting dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Ketika visi suatu organisasi sudah ditetapkan oleh pimpinan organisasi, maka visi tersebut perlu disosialisasikan sampai ke akar rumput. Dan tugas utama seorang pimpinan seharusnya adalah memotivasi bawahan untuk menularkan dan menjalankan visi tersebut.

Suatu organisasi pasti terdiri beberapa divisi. Tugas dari setiap kepala divisi adalah menterjemahkan visi tersebut ke dalam program kerja divisi yang dia pegang sehingga semua divisi benar-benar bergerak ke arah yang sama. Ibarat sebuah perahu, semua divisi dalam organisasi mendayung ke arah yang sama, yaitu visi tersebut.

Oleh karena itu, kata kunci penting dalam menjalankan visi, adalah SINERGI. Dan itu dimulai ketika membuat sebuah program kerja yang mengacu pada visi besar organisasi. Syaratnya, semua divisi harus berkoordinasi dengan divisi yang lain dalam hal membuat program kerja sehingga nantinya tidak ada tumpang tindih pekerjaan antar divisi. Misalnya tahun depan divisi A akan mengerjakan pekerjaan X bulan April yang mesyaratkan pekerjaan Y diselesaikan lebih dulu, namun ternyata divisi B yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan Y, sudah menargetkan pekerjaan Y selesai di bulan Mei. Artinya tidak ada sinkronisasi antar divisi karena setiap divisi bekerja sendiri-sendiri.

Oleh karena itu perlu adanya rapat manajemen antar divisi dalam merumuskan program kerjanya masing-masing. Tentunya bahan rapatnya harus ada terlebih dahulu untuk dibawa ke forum. Jadi pelaksanaan meeting bisa lebih efisien dalam hal waktu. Jadi dalam hal ini, masing-masing kepala divisi akan memerintahkan setiap bawahannya untuk menyusun program kerja divisi sebagai bahan untuk dirapatkan bersama dengan jajaran manajemen divisi lain. Pada akhirnya, akan muncul suatu kesepakatan bersama antar divisi terkait program kerja masing-masing divisi. Kesepakatan ini akan disampaikan kepada bawahan untuk dilakukan revisi program kerja berdasarkan rapat manajemen tersebut. Hal ini akan membuat semua divisi mengayuh ke arah yang sama, bersinergi, dan visi organisasi akan terwujud sesuai targetnya.

Wednesday, July 30, 2014

What makes you proud working in your company?

Setelah cukup lama absen menulis di blog, di sela-sela waktu kosong suasana lebaran ini saya mencoba menuangkan apa yang ada dalam pikiran saya saat ini..


Hal yang saya renungkan kali ini adalah hal-hal apa saja yang (akan) bikin saya bangga bekerja di perusahaan ini, Pertamina EP.

Sudah sebulan lebih saya resmi diangkat menjadi karyawan di sebuah perusahaan yang merupakan Indonesia House Power ini. And.. i think i need to take very seriously about this issue. Because i need passion agar bisa go extra mile di Pertamina EP. And passion comes (salah satunya) from reasons.

Saya memulai karir di Pertamina EP sebagai seorang yang main job-nya untuk memastikan kesiapan dan kelayakan peralatan/fasilitas produksi sebelum dioperasikan. Yes, saya seorang Inspector. And the things that will make me proud working as Inspector in Pertamina EP adalah jika saya bisa :

First, to make sure bahwa setiap peralatan/fasilitas produksi layak untuk dioperasikan sehingga bisa menunjang main activities Pertamina EP, which is exploration and production. Mengapa, karena sering kali, incidents tidak datang dari human error saja, tapi dari facilities-nya yang tidak layak pakai.

Incidents akan menghambat kegiatan produksi dan ujung-ujungnya berdampak negatif terhadap penerimaan negara karena Pertamina EP adalah anak perusahaan BUMN terbesar negeri ini, Pertamina (Persero). Selain itu, as an emerging country, Indonesia memiliki demand terhadap energy yang begitu besar sehingga kegiatan produksi migas tidak boleh terhalang.

Incidents akibat peralatan juga bisa mengakibatkan fatality (kematian) mengingat pekerjaan di oil and gas industry adalah high risk job. Therefore, i will be very proud, if i can save a life karena telah memastikan peralatan-peralatan proper untuk digunakan. Who knows? Penyesalan selalu terlambat.

Second, saya akan bangga jika saya bisa provide recommendation related to properness and safety of equipments. Jadi ga sekedar memberikan yes/no atau accepted/rejected based on code/standards ketika melakukan inspeksi, tapi juga bisa giving a comprehensive logical explaination and recommendation kepada asset holder/pekerja di lapangan.

Why? Karena terkadang ga semua kode dan standard tersebut bisa diaplikasikan di lapangan. Melihat real situation juga. Karena kode dan standard tersebut di-create dalam kondisi yang ideal. Padahal banyak ketidakidealan terjadi di lapangan. Sama seperti melakukan praktikum di lab dan di lapangan hasilnya seringkali ga sama karena kondisi di lab sudah di setting dalam kondisi ideal. Dan standar yang satu dengan standard yang lain belum tentu sama untuk subject yang sama.

Oleh karena itu, mungkin, akan tiba masanya ketika saya harus "tolerant" terhadap peralatan yang tidak sesuai standard namun bisa memberi solusi yang harus diambil agar resiko akibat "tolerance" tadi bisa ditutupi.

(to be continued..)

Wednesday, April 9, 2014

Keunikan Iman Kristen III : Alkitab


Berbeda dengan kitab suci ajaran lain, Alkitab tidak dituliskan dalam satu periode waktu tertentu. Pun Alkitab tidak ditulis atau diwahyukan kepada satu orang saja. Alkitab yang terdiri dari 66 kitab tersebut dituliskan dalam kurun waktu ribuan tahun dan ditulis oleh puluhan orang dari berbagai latar belakang waktu, tempat, budaya, dan status sosial dan tentunya.... mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Sehingga tidak mungkin mereka bersekongkol dalam menuliskannya.

Tetapi uniknya, semua penulis tersebut memiliki satu benang merah yang sama, Yaitu tentang kasih Allah kepada umat yang dikasihiNya dan yang digenapi dalam diri Yesus Kristus. Sungguh ajaib melihat bagaimana Allah mengawal penulisan Alkitab ini dalam kurun waktu ribuan tahun dan dengan latar belakang penulis yang beragam. Kitab-kitab yang satu dengan yang lain saling berkorelasi dan menguatkan. Sama sekali tidak ada kontradiksi didalamnya.

Keunikan Iman Kristen Part II : Pernikahan


Iman Kristen dalam Perjanjian Baru (PB) mengajarkan bahwa relasi antara suami dengan istri adalah bagaikan Kristus dengan jemaatNya. Dalam hal ini, sama seperti Kristus yang mengasihi jemaat dan bahkan karena kasihNya menyerahkan nyawaNya untuk jemaat, seperti itu pulalah kasih seorang suami kepada istrinya. Sungguh mulia dan sakral.

Dalam Perjanjian Lama (PL) juga terlihat bahwa relasi antara Allah dengan umat Israel digambarkan sebagai relasi antara suami dengan istri. Ketika bangsa Israel melupakan Allah dan menyembah dewa lain, Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menikahi seorang pelacur dan menyuruh Yehezkiel untuk terus mencintai pelacur tersebut walaupun berkali-kali si pelacur itu berzinah dengan pria-pria lain. Seakan-akan Allah hendak menyamakan tindakan umat Israel yang memuja dewa lain sebagai sebuah perzinahan dalam relasi suami dan istri.

Relasi suami dan istri dalam pernikahan sebegitu sakralya sehingga Firman Allah menyamakan relasi tersebut dengan relasi Allah sendiri dengan umat yang dikasihiNya. Tidak ada suami atau istri yang ingin diduakan, begitupula dengan Allah. Tidak ada iman lain yang memandang pernikahan sekudus dan sesakral iman Kristen. Tidak ada poligami dalam iman Kristen. Pernikahan adalah sekali untuk selamanya sampai maut memisahkan. Karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia.

Keunikan Iman Kristen Part I : Yesus


Jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh dalam kepercayaan lain (seperti Muhammad, Sidharta Gautama, Dewa-dewi Hindu, dll), Yesus sungguhlah unik.

  • Ketika tokoh lain menunjukkan jalan dan cara tertentu untuk memperoleh “surga”, Kristus justru menunjukkan bahwa dirinya sendirilah jalan satu-satunya kepada Allah Bapa.
  • Ketika tokoh lain menunjukkan bahwa sesuatu itu adalah “kebenaran”, Yesus justru menunjukkan dirinya sendiri dengan berkata “Akulah kebenaran”. 
  • Didalam Alkitab, perkataan Yesus dicatat dimana Yesus berkata bahwa Dia sendirilah Jalan, Kebenaran, dan Hidup, yang tokoh-tokoh agama lain tidak berani menunjuk dirinya sendiri. Yesus begitu unik, dan secara logis hanya tersisa dua opsi bahwa Dia memang benar seperti yang dikatakanNya, atau Dia hanyalah orang gila dan kita bisa merajamNya dengan batu (karena setiap orang boleh saja mengklaim apapun). Dia tidak  boleh hanya sekedar nabi atau guru spiritual yang baik karena seorang guru spiritual yang baik tidak mungkin menyombongkan dirinya dan mengganggap dirinya serupa dengan Tuhan.
  • Yesus juga merupakan satu-satunya manusia yang mati dan bangkit kembali dan naik ke sorga. Dalam Alkitab kita hanya tahu bahwa Henokh dan Nabi Elia diangkat ke sorga oleh Allah tanpa mengalami kematian. Kita juga tahu bahwa Lazarus pernah dibangkitkan dari kematian oleh Yesus Kristus. Tetapi kemudian mati lagi. Kita tentu tahu bahwa hidup kita dibumi memiliki akhir. Lalu mengapa kita tidak mengikuti Yesus yang sudah pernah ada disana, di alam kematian dan bangkit lagi. Lalu kemudian memberikan jaminan hidup kekal bersama Allah di sorga bagi setiap orang yang mau percaya pada Yesus.
  • Namun sebenarnya tidak hanya sampai disitu, Yesus mengklaim dirinya datang dari sorga. Jika tujuan manusia adalah ingin bersama dengan Allah di dalam sorga, mengapa manusia tidak mengikuti Dia yang sudah dulu ada di sorga, yang kemudian turun ke bumi menjadi manusia, mati disalib, turun ke dalam alam maut, bangkit kembali dari kematian dan kembali ke sorga? Dan Dia juga akan datang kelak di hari penghakiman.  Jika anda hendak bepergian ke suatu tempat, bukanlah lebih bijak jika mendengarkan perkataan orang-orang yang sudah pernah disana dan berasal dari sana dibandingkan orang-orang yang sama sekali belum pernah kesana?
  • Karena itu implikasinya kira-kira begini, jika iman Kristen itu benar, maka itu akan menjadi sebuah jaminan tertinggi bagi manusia. Bahwasanya hidup orang yang percaya pada Yesus akan dijamin oleh darahNya dan 100% kelak berada bersama dengan Allah di sorga. Hal ini berbeda dengan kepercayaan lainnya. Jika pun seandainya kepercayaan lainnya itu benar, manusia tidak bisa dijamin 100% bisa masuk ke dalam sorga. Karena agar bisa masuk sorga, mereka harus berusaha keras dan berbuat banyak kebaikan. Sehingga amal kebaikan mereka lebih besar dari kesalahan dan dosa yang telah mereka perbuat. Dalam Iman Kristen, jika seseorang bisa masuk ke dalam sorga, itu hanyalah karena anugerah Allah semata dan bukan karena perbuatan usaha manusia, sedangkan kepercayaan lainnya berdasarkan pada usaha perbuatan amal baik manusia dan tidak ada yang bisa tahu dengan pasti apakah perbuatan baiknya bisa menutupi semua kesalahan dan dosanya.
  • Menurut iman Kristen dan agama Islam, Yesus Sang Juruselamat, lahir dari seorang perawan. Artinya Yesus lahir karena “agenda” Allah dan bukan keinginan seorang laki-laki terhadap seorang wanita. Allahlah yang sejak dulu hingga sekarang yang berinisiatif mencari manusia yang berdosa. Dalam PL kitab Kejadian, ketika Adam dan Hawa bersembunyi ketakutan karena telah memakan buah terlarang, perkataan pertama Allah adalah “Adam dimanakah engkau” (Kejadian 3:9). Memang, ada satu manusia lagi yang lahir tanpa melalui persetubuhan yaitu Adam. Tetapi iman Kristen dan Islam sepakat bahwa Adam dibentuk dari debu tanah dan menjadi manusia. Tetapi Yesus lahir bukan dari debu tanah, tetapi dari Firman Allah (perkataan Allah) yang disampaikan oleh malaikat Gabriel kepada perawan Maria. Dia dilahirkan dari seorang perawan, mati dikayu salib, bangkit pada hari yang ketiga, dan akan datang kelak di hari penghakiman. 


Sebutan "Anak Manusia" Yang Kontroversial

Dalam Alkitab, sebutan "Anak Manusia" yang dipakai Yesus untuk menunjukkan identitasNya seringkali dipakai orang yang belum mengerti untuk menyerang identitas Yesus. Menurut mereka, sebutan Yesus tersebut justru menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan, tetapi hanya manusia biasa.

Lalu mengapa Yesus tidak menyebut diriNya Anak Tuhan? Kenapa Yesus justru menyebut diriNya Anak Manusia?

Pertama, kita harus menyadari konteks tempat dan waktu ketika Yesus mengatakan hal itu. Sebutan Anak Manusia dilontakan Yesus ketika Dia diinvestigasi oleh orang Farisi dan Saduki. Peristiwa ini adalah peristiwa ketika Yesus hendak disalibkan. Kita harus mencatat dulu bahwa orang Farisi dan Saduki adalah kaum agamawan yang tahu tentang hukum Taurat dan kitab para Nabi di Perjanjian Lama yang sudah ditulis ratusan tahun sebelum Yesus lahir dan menjadi acuan seluruh rakyat Yahudi saat itu.

Lalu, apa yang ditanyakan oleh orang Farisi dan Saduki kepada Yesus? Mari kita amati dengan seksama Injil Matius 26:63 :

26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. 
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!" 
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, 

Perkataan Yesus yang saya cetak tebal tersebut mirip dengan isi dalam sebuah kitab perjanjian lama yang ditulis oleh Nabi Daniel. Kita harus mencatat bahwa bagi bangsa Yahudi, Nabi Daniel adalah sosok yang besar dan dihormati sebagai Nabi Tuhan.

Seandainya Yesus memakai kata "anak Tuhan", maka kata tersebut tidak memiliki makna spesial karena umat Israel di kitab-kitab perjanjian lama juga disebut sebagai "anak Tuhan" (Ulangan 14:1). Tetapi ketika Yesus memakai kata "Anak Manusia" untuk menunjukkan identitasnya, maka semua orang Yahudi akan tahu bahwa Yesus bermaksud lain. Bahwa Dia bukan "manusia biasa". Mereka secara otomatis akan teringat kepada isi Kitab Daniel 7:13. Dalam kitab Daniel tersebut dituliskan mengenai penglihatan yang dialami oleh Daniel dimana Daniel melihat sosok yang menyerupai Anak Manusia tampak datang dalam awan-awan dilangit dan kepadaNya diberikan Allah kuasa dan kemuliaan dan semua orang dari segala bangsa sujud mengabdi kepada Anak Manusia itu.

Berikut isi kitab Daniel 7:13

7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya (Allah Bapa) itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. 
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. 

Itulah yang menyebabkan orang Farisi menganggap Yesus telah menghujat Allah dan patut dihukum mati. Karena seorang manusia biasa yang mengklaim dirinya sama seperti Tuhan adalah sebuah penghujatan dan harus dihukum mati.

Dalam konteks kekinian, pilihan ada ditangan kita. Pertanyaan Yesus kepada Petrus 2000 tahun yang lalu "menurutmu siapakah Aku ini?" terus bergetar sepanjang zaman untuk menantang setiap manusia dalam memutuskan siapakah Yesus bagi dirinya. Apakah Yesus hanya orang gila atau Dia memang benar seperti yang dikatakan-Nya.

"Pribadi Yang Mengenal Hatiku"


S'perti rusa yang haus
Rindu aliran sungaiMu
Hatiku tak tahan...
MenungguMu...
Bagai tanah gersang
Menanti datangnya hujan
Begitupun jiwaku
Tuhan.....

Reff:
Hanya Engkau...
Pribadi yang mengenal hatiku..
Tiada yang tersembunyi bagiMu..
Sluruh isi hatiku Kau tahu...
Dan bawaku...
Tuk lebih dekat lagi
PadaMu
Tinggal dalam indahnya dekapan
KasihMu...

Thursday, February 13, 2014

Apakah Tuhan Memegang Kendali?

Tentu saja Tuhan memegang kendali.


2. Bagaimanapun kinerja rohani kita, kita selalu bergantung kepada anugerah Allah. Ada hari ketika kita lebih sadar akan sifat berdosa kita sehingga kita lebih sadar pula bahwa kita butuh anugerahNya. Tetapi tidak pernah ada hari ketika kita bisa berdiri mantap mengandalkan kinerja kita sendiri ketika kita cukup layak untuk menerima berkat Nya. Jika berkat Allah bergantung kepada kinerja kita, berkat itu tentunya akan kecil sekali atau bahkan mungkin tidak akan mendapatkan berkat. Kita tidak dapat memperoleh berkat Allah melalui ketaatan kita tetapi hanya melalui anugerah didalam Yesus Kristus.

3. Berkaitan dengan nomor 2, banyak orang yang bukan pengikut Kristus yang ternyata sukses dari segi materi ataupun posisi jabatan.

4. Oleh karena itu semua, tentu saja, Tuhan memegang kendali atas semesta ini dan tentunya atas hidup saya. Dia sudah merencanakan yang terbaik. Janjinya dan kasihnya yang besar tetap selamanya.

5. Bersinarlah dimanapun kita berada. Bloom where you are planted.

Kehidupan Yang Banyak Berubah

Wow setelah menjalani 2 bulan lebih di perusahaan ini, berat badan saya sudah naik 7 kg. Sesuatu yang sulit saya alami ketika masih menjadi mahasiswa. Saya bersyukur bisa menjadi salah seorang karyawan BUMN terbesar ini. Perubahan hidup yang cukup drastis saya rasakan dalam diri saya. Dari semua segi baik sandang, pangan, dan papan, saya  mendapatkan fasilitas yang sangat baik. Saya beryukur untuk semua kebaikan Tuhan ini. Belum pernah seumur hidup saya mendapatkan kenyamanan hidup seperti ini.

Tetapi saya harus waspada dengan kenyaman hidup karena saya bisa saja lengah dan melupakan siapa pemberi ini semua. Saya harus ingat bahwa dulu nya saya ini tidak memiliki semua fasilitas dan kenyamanan hidup seperti ini. Saya harus ingat bahwasanya banyak orang yang belum bisa mendapatkan kenyamanan hidup dan peluang seperti ini. Saya harus ingat bahwa ada tanggung jawab yang besar yang mengikuti. Dan untuk itu saya harus selalu bersyukur dan giat.

Saya percaya tidak ada yang kebetulan. Bahwasanya saya memiliki misi kenapa saya ada di perusahaan ini. Semua tentu untuk kemuliaan nama Tuhan karena saya sebagai pengikut Kristus adalah duta Allah di bumi ini.

Saturday, January 25, 2014

Paradigma


  • Walaupun data real yang didapatkan oleh dua orang sama, tetapi paradigma mereka terhadap data real tersebut bisa berbeda. Misalkan gambar berikut :
Paradigma I : wanita yg sedang berinteraksi dengan kakek di dekat gerbang
Paradigma II : Gambar wajah seorang bangsawan tampak samping2.
  • Dari gambar diatas, tidak ada paradigma yang salah/benar karena memang masih sesuai data real. Tetapi seringkali paradigma kita akan menentukan hasil yang kita dapatkan dimasa depan. Sikap kita (paradigma) terhadap data real lah yang akan menentukan.
  • Misalkan ada 2 orang yang mengalami kelumpuhan kaki. Data realnya ialah kaki nya sudah lumpuh. Tetapi paradigma I melihat bahwa biarpun kakinya lumpuh, dia masih bisa melakukan banyak hal. Sedangkan paradigma II melihat bahwa tidak ada lagi yang bisa dia lakukan. Dia larut dalam kesedihan dan lebih memilih mengasihani diri sendiri. Contoh Data real sama, namun paradigma berbeda! 
  • Paradigma adalah bagaimana cara pandang kita. It is a state of our mind!
  • Pembelajaran paling baik dalam Alkitab mengenai Paradigma adalah kisah 12 pengintai Israel (Bilangan 13).
  • Musa memerintahkan 12 orang para pemimpin dari 12 suku Israel untuk mengintai tanah Kanaan. Pengintaian itu untuk melihat bagaimana kondisi tanah Kanaan dan orang-orang yang ada disana. Tujuan mereka setelah pengintaian itu adalah untuk menguasai tanah Kanaan sehingga diharapkan ada rekomendasi berdasarkan data real di lapangan.
  • 12 orang pengintai berangkat selama 40 hari lamanya untuk mengumpulkan data real mengenai tanah kanaan. Lalu mereka kembali untuk melaporkan hasil pengintaian mereka serta memberikan rekomendasi langkah selanjutnya.
  • 12 pengintai sama-sama memaparkan data real yaitu bahwa tanah Kanaan adalah tanah yang sangat subur dan para penduduk disana sangat kuat. Tetapi paradigma mereka terhadap data real itu bertolak belakang. 10 pengintai berpikir bahwa mereka tidak akan mungkin bisa menguasi tanah Kanaan. Sementara 2 pengintai lain berpikir sebaliknya. Kedua pengintai lain yakin bahwa mereka bisa menguasai tanah Kanaan itu. Kedua paradigma berbeda berdasarkan data real yang sama ini akan membawa hasil yang berbeda bagi diri mereka sendiri.
  • Ke 10 pengintai memilih lebih baik mati ditanah mesir atau dipadang gurun daripada mati di tanah Kanaan. Mereka bahkan belum mencoba. Mereka tidak percaya akan janji Allah dan ke Maha Kuasaan Allah atas semesta ini. Mereka menyebarkan paradigma mereka ini kepada orang-orang Israel lainnya sehingga banyak orang yang tertular oleh mereka.
  • Bayangkan bila ada orang yang sudah berbuat banyak hal yang baik bagi dirimu, tetapi dia terus menerus tidak percaya pada mu. Anda tentu akan tersinggung dan marah. Allah juga murka atas ketidakpercayaan ke 10 pengintai tersebut. Allah sudah berbuat banyak hal dan melakukan banyak mukzizat dihadapan mata kepala mereka sendiri. Tetapi mereka tetap tidak mau yakin dan percaya.
  • Oleh karena itu penting untuk memiliki paradigma yang "benar". 
  • Paradigma yang benar terbentuk dari pengenalan kita akan Allah. 
  • Pengenalan akan Allah lahir dari disiplin rohani dan kualitas relasi kita dengan Allah. 
  • Lewat disiplin rohani dan kualitas relasi yang baik dengan Allah, kita akan menyadari bahwa Tuhan telah memberikan banyak anugerah dan berkatNya atas hidup kita selama ini. Bahkan rela memberikan Yesus Kristus untuk menebus dosa kita. Apa lagi yang tidak akan Dia berikan bagi kita?
  • Lewat pengenalan itu, kita akan memiliki paradigma dan sikap yang benar terhadap semua data real yang kita alami dan dapatkan dalam hidup ini.

Tuesday, January 14, 2014

Masuk Pertamina, Lalu Apa Selanjutnya?

Menjadi seorang karyawan Pertamina menjadi idaman banyak orang. Saya menjadi salah satu orang yang bersyukur karena diberikan kesempatan menjadi  calon karyawan Pertamina yang saat ini sedang dipersiapkan dalam kurun waktu 6 bulan untuk nantinya diangkat menjadi karyawan tetap.

Oleh karena itu, mengingat bahwa :
  1. Pertamina adalah BUMN penyumbang pajak dan deviden terbesar bagi Indonesia dan tulang punggung bangsa Indonesia.
  2. Pertamina bergerak di sektor energi yang berpengaruh besar bagi hajat hidup orang banyak
  3. Pertamina sudah memberikan banyak fasilitas kepada saya dengan harapan agar saya bisa belajar maksimal selama mengikuti program BPS.
  4. Peluang orang berkarakter jelek dan baik untuk menduduki posisi strategis itu sama besar.
  5. Minat saya yang tinggi di bidang energi
  6. Usaha yang besar untuk bisa masuk program BPS Pertamina.
  7. Harapan, dukungan dan doa orang-orang yang saya kasihi
  8. Menjadi peserta BPS Pertamina bukanlah sebuah kebetulan. Ini semua adalah bagian dari rencana Tuhan atas perjalanan hidup saya.
Maka saya tidak boleh bermain-main dan take it all for granted. Saya harus belajar, bekerja, lalu berkontribusi dengan maksimal di perusahaan ini. Saya ingin menjadi seorang yang memiliki dampak dan pengaruh besar dan positif melalui perusahaan ini.

Perjalanan 1000 mil dimulai dari 1 langkah... dan itu dimulai pada hari ini.

Simprug, Pertamina Learning Center
14 Januari 2014