Sunday, November 18, 2012

Tenanglah Hai Jiwaku

Marta yang sibuk, sementara Maria duduk tenang disamping Yesus
Para murid yang ketakutan, sementara Yesus tertidur tenang diatas perahu yang diterjang badai
Petrus yang awalnya berjalan tenang di atas air, sementara ombak sekelilingnya mulai membuatnya khawatir dan menenggelamkannya

Betapa zaman ini berputar semakin cepat
Manusia dituntut bekerja dengan cepat
Siapa lambat akan ketinggalan
Begitulah slogan era ini

Tanpa sadar aktivitas dan kesibukan membuat kita tidak bisa diam tenang dihadapan Allah
Sama seperti Marta
Tanpa sadar ombak kehidupan zaman ini membuat kita tidak bisa tenang dan mulai tenggelam
Sama seperti Petrus
Tanpa sadar badai kehidupan zaman ini membuat kita tidak tenang dan kehilangan iman kepadaNya
Sama seperti para Murid
Tanpa sadar keadaan sekitar kita membingungkan kita dan kita kehilangan arah
Sama seperti umat Israel

Mengapa itu semua bisa terjadi?
Karena kita mungkin sudah tidak pernah lagi memiliki waktu untuk diam tenang dihadapan Allah dan mendengarkan suara Nya
Tenang, Tenanglah Hai Jiwaku
Bukankah Dia berkata "Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah"
Bukankah Dia berkata "Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu"

Ya, tenang, tenanglah hai jiwaku
Ku mau tenang sebab Engkau Allahku

Engkau selalu memberi yang terbaik dan membuat segala sesuatu indah pada waktunya
Jiwaku hanya perlu tenang dan percaya
Tenanglah hai jiwaku

Monday, November 12, 2012

Pintu

Lama tak ada kabar
Si pengembara kini telah menemukan lagi 
Menemukan lagi tempat persinggahan itu
Sebuah istana mungil yang indah

Kali ini pintunya terbuka
Kali ini waktunya pun sudah tiba

Si pengembara berjalan mendekati pintu
Sekilas melihat keindahan istana itu dari luar

Sekarang, tiba lah saatnya bagi pengembara
Istana mungil indah ini sudah cocok untuknya
Si pengembara ingin tinggal menetap di istana itu dan bertemu pemiliknya
Dia teringat pesan Tuan nya
"jika satu pintu tertutup, berarti Aku menyiapkan pintu yang lain"

Tetapi sebersit keraguan muncul
Pengembara teringat dengan "pintu lama" yang pernah ditutup untuknya
Betapa dulu dia sangat yakin dengan pintu lama
Tetapi ternyata pintu itu bukan untuknya

Sekarang pun keyakinan yang serupa muncul
Berbagai pertanyaan muncul dalam diri pengembara
Apakah akan terulang kejadian yang sama
Apakah sudah tepat waktunya
Akankah pintu dibukakan baginya
Apakah penghuni istana mungil indah itu akan menyambutnya

Ingin sekali si pengembara mengetuk pintu istana dan bertanya pada pemiliknya
"Permisi, apakah ada tempat buatku disini?"

Beberapa jam sebelum Pangandaran :)

Sunday, November 11, 2012

Apa Kabar "The Best"

Bermula dari chating singkat di Facebook dengan mantan kakak kelas saya di bangku SMP..

Waktu itu, saya tiba-tiba disapa oleh seorang kakak kelas saya di SMP. Sebuah sapaan yang singkat tapi mampu menyeret saya kembali ke masa lalu.. 
Sapaan singkat itu seperti ini :
Apa kabar the best ?
The Best... Ya.. itu dia.. Sebuah kata yang sudah lama sekali tidak kudengar.
Sebutan "The Best" itu memang bukan tanpa sebab. Dulu, ketika masih duduk di bangku SMP, di sekolah kami, ada sebuah tradisi unik yang hanya dilakukan di sekolah kami setiap pemberian Raport. Tradisi itu ialah pemberian gelar The Best Student, gelar yang hanya diberikan kepada satu orang siswa dan satu orang siswi terbaik dari semua siswa sekolah tersebut sebagai "ganjaran" atas prestasi gemilangnya di bidang akademik. Dari awal masuk sekolah itu, saya sudah bertekad untuk setidaknya pernah meraih titel tersebut. Ya.., di bangku SMP, saya pernah meraih gelar prestisius itu, "The Best of Boy Student". Gelar itu semakin prestisius karena pemberian gelar itu ada "upacara" nya tersendiri. Setelah pemanggilan juara kelas dan juara umum selesai dibacakan, maka seorang guru kami (saya masih ingat Pak B.Sihombing guru PPKN), akan mulai membacakan dua nama siswa dan siswi terbaik disekolah itu yang berhak menyabet predikat The Best of Boy Student dan The Best of Girl Student.

Saya mencoba masuk ke masa lalu saya dan membayangkan detik-detik pemanggilan The Best Student yang mendebarkan itu..

" Dan, gelar The Best of Boy Student untuk semester ini jatuh kepada.......(Pak BS hening beberapa detik dan beliau berhasil membuat jantung saya berdebar semakin kencang waktu itu)........ Harrrrrrryyyyyyyyy Panjaitaaaaannnnnnnnnn...!!! "


Hooorrreeeee!!!!
Terdengar teriakan dan tepuk tangan teman-teman sekelas saya waktu itu. Saya di beri salam oleh teman-teman saya sampai-sampai hampir lupa untuk maju kedepan. Setelah pemanggilan siswa dan siswa terbaik, saya dan teman saya The Best Girl Student maju kedepan. Nah, disinilah bagian yang paling prestisiusnya, inilah "upacara" nya : Setelah maju ke depan kami dipakaikan jubah kebesaran berupa jubah toga yang biasanya diberikan kepada mahasiswa yang wisuda. Jubah itu bagaikan "piala bergilirnya" karena si "The Best" berhak menyimpan jubah itu hingga satu semester kedepan. Setelah pemakaian jubah selesai kami naik ke podium upacara sehingga seluruh siswa dan para orang tua yang datang untuk menerima Raport anaknya dapat melihat dua orang siswa dan siswi terbaik di semester itu. Saya sangat,sangat bangga waktu itu. Berdiri bangga, bangga sekali atas pencapaian tersebut. Dari depan podium, saya juga dapat melihat wajah gembira dan bangga orang tua saya waktu itu.
Dan.. semenjak itulah saya sering dipanggil oleh beberapa teman sekolah saya dengan sebutan "The Best".

Well, dulu saya sering menanyakan kepada beberapa teman saya, "dimanakah masa-masa paling indah buat mu? Masa SD, SMP, SMA atau Kuliah? ". Kebanyakan teman-teman yang tanya menjawab masa SMA dan sebagian lagi masa Kuliah.

Tetapi agak berbeda dengan saya. Masa-masa paling indah buat saya justru ialah masa SMP. Masa-masa SMP adalah masa-masa paling energik bagi saya untuk meraih segala "ambisi terliar" saya waktu itu. Di masa SMP lah, saya merasa menjadi diri saya seutuhnya dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik saya. Di masa SMP lah "bintang" saya bersinar dengan sangat terang. Saya dekat dengan kepala sekolah dan semua guru di sekolah saya dan menjadi anak kesayangan beberapa guru. Saya supel, gampang bergaul dan punya banyak teman.  Saya berani maju mengambil semua tantangan. Menjadi ketua kelas 3 tahun berturut-turut, memimpin regu gerak jalan, kepanitiaan disana-sini dan menjadi ketua OSIS. Dan semua tantangan itu mampu saya jalani dengan sangat baik. Tidak hanya prestasi akademik, prestasi non akademik juga banyak saya raih di masa SMP. Puncak prestasi saya di SMP adalah ketika berhasil masuk di SMA Negeri 2 Soposurung. Sekolah yang diasramakan tersebut merupakan sekolah bergengsi di Sumatera Utara hingga sampai sekarang. Waktu itu ada 600 an utusan siswa-siswi terbaik dari setiap SMP di Sumut bahkan dari luar pulau sumatera yang bertujuan untuk merebut satu kursi dari 40 kursi yang diterima. 40 orang dari 600 an siswa terbaik dan saya termasuk didalamnya.

Tetapi itu cerita dulu.. Semua tinggal kenangan yang bahkan hampir terlupakan.
Sekarang masanya sudah agak berbeda..
Semenjak duduk dibangku kuliah, saya semakin "meredup".

Saya cenderung menghindari tantangan-tantangan. Masa kuliah saya jalani dengan minim prestasi. Sangat minim lomba-lomba yang saya ikuti dan menangi. Itu membuat saya kehilangan banyak kesempatan. Saya menemukan diri saya yang sekarang mudah merasa gerogi. Suatu perasaan yang tidak pernah saya alami di masa SMP dan SMA.

Daya juang saya tidak seperti di masa SMP dulu. Ngotot dan selalu ingin menjadi pemenang adalah karakter yang sudah lama terkikis dalam diri saya. Akibatnya saya tidak bisa maksimal hampir di semua aspek hidup saya. Saya yakin, seandainya saat ini saya punya karakter seperti waktu SMP dulu, akan lebih banyak daftar keberhasilan-keberhasilan yang saya ukir.

Saya yakin, jika saya bertemu dengan teman-teman SMP saya dulu, respon pertama mereka adalah "Har, kau kog banyak berubah ya sekarang?"



Tapi, kalau dulu saya bisa melakukannya, saya pasti bisa melakukan nya lagi sekarang. Sebenarnya begitulah sifat alami saya dari sejak kecil. Begitulah karakter asli saya sebenarnya. Selalu ingin menjadi yang terbaik, memberikan yang terbaik!

Breakthrough! Visi besar di depan menanti untuk diwujudkan. Hidup hanya sekali dan harus berbuah. Karena hidup terlalu berharga untuk dijalani dengan biasa saja.

Soli Deo Gloria

10 Alasan Mengapa Alkitab

Alkitab merupakan dasar pengajaran iman Kristen. Alkitab merupakan landasan semua pengajaran-pengajaran iman Kristen. Pertanyaan yang akan muncul adalah :
Lalu, dapatkah Alkitab dipercaya?
Bukti-bukti apa yang membuat kita harus mempercayai isi Alkitab?

Berikut adalah jawabannya. Saya akan memaparkan 9 alasan yang saya kumpulkan dari beberapa buku. Saya akan membuatnya secara ringkas dan padat.

1. Berbeda dengan kitab suci agama lain, Alkitab tidak ditulis oleh satu penulis, melainkan oleh sejumlah penulis manusia. Alkitab ditulis dalam rentang waktu seribu lima ratus tahun oleh para penulis dari berbagai latar belakang, zaman, dan pendidikan yang menuliskan wahyu itu dibawah inspirasi Allah.

2. Isi kitab yang satu dengan kitab yang lain saling berhubungan. Padahal penulis kitab yang satu dengan yang lain berbeda masa. Tetapi mereka berkata mengenai hal yang erat kaitannya. Tidak ada kontradiksi antara kitab yang satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mengawal penulisan setiap kitab-kitab tersebut. Contohnya kita bisa lihat bagaimana Daniel membaca kitab Yeremia, Yeremia yang membaca kitab Musa, Yesus membaca kitab Yesaya, dsb.

3. Para penulis tiap-tiap kitab dalam Alkitab menulis dengan jujur dan berdasarkan ilham Roh Kudus. Pertama, Para penulis tidak hanya menulis keberhasilan-keberhasilan mereka ketika Tuhan menyertai, tetapi juga secara jujur menulis kegagalan-kegagalan mereka. Abraham yang pernah berbohong, Musa yang membunuh, Daud yang berzinah, Petrus yang menyangkal Yesus, perselisihan para murid mengenai siapa yang berhak duduk disebelah kanan Yesus (Mat 20:21),  Yesus pernah berkata "Enyahlah Iblis" kepada Petrus, Paulus yang membunuh orang-orang Kristen sebelum bertobat, dan masih banyak lagi. Tentu tidak ada orang yang mau menuliskan kisah kegagalan dan kejadian memalukan yang mereka alami sendiri kecuali karena Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan oleh Allah dan bukan tulisan hasil rekayasa manusia. Kedua, mereka juga menuliskan kata-kata yang buruk yang didapatkan Yesus dari orang-orang yang tidak percaya. Yesus..
Dianggap "gila" oleh ibu-Nya dan saudara (Markus 3:21).
Dipanggil “seorang pemabuk” (Matius 11:19).
Dipanggil “seorang yang dikuasai Iblis” (Markus 3:22).
Dipanggil “orang gila” (Yohanes 10:20).

4. Naskah Alkitab ditulis oleh orang-orang yang ikut terlibat secara langsung dalam peristiwa yang terjadi dalam kitab tersebut (2 Petrus 1:16). Musa adalah saksi dari peristiwa didalam kitab Keluaran sampai Ulangan (Keluaran 24:4, Ulangan 31:24). Yosua adalah saksi dari peristiwa dalam kitab Yosua (Yosua 24:26) dan juga Samuel (1 Sam 10:25), Yesaya, Yeremia, Daniel, Ezra, Matius, Markus, Lukas, Yohanes dll.

5. Peristiwa yang terjadi dalam kitab Injil mengenai kehidupan dan kematian Yesus juga dikonfirmasi kebenarannya oleh orang-orang yang bukan pengikut Kristus seperti, Flavius Josephus seorang Sejarawan Yahudi yang hidup pada zaman Yesus melalui sebuah tulisannya.
“At this time there was a wise man who was called Jesus. And his conduct was good and (he) was known to be virtuous. And many people from among the Jews and other nations became his disciples. Pilate condemned him to be crucified and to die. And those who had become his disciples did not abandon his discipleship. They reported that he had appeared to them three days after his crucifixion and that he was alive; accordingly He was perhaps the Messiah concerning whom the prophets have recounted wonders.”

Penting diingat bahwa Flavius Josephus bukanlah seorang pengikut Kristus.

6. Dalam Alkitab, kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus sudah dinubuatkan secara spesifik oleh para nabi jauh sebelum Yesus datang ke dunia. Nubuatan nya begitu detil dan spesifik :
- dari seorang perempuan muda (Kej 3:15, Yesaya 7:14)
- dari keturuan Abraham (Kej 49:10)
- melalui suku Yehuda (Kej 49:10)
- sebagai anak Daud (2 Sam 7:12-13)
- di kota Betlehem (Mikah 5:2)
- menderita serta mati bagi dosa manusia (Yesaya 53)
- bangkit dari kematian (Mazmur 16:11 lihat Mazmur 2:7-8)

7. Ada banyak saksi yang melihat peristiwa yang ditulis dalam Alkitab. Misalnya peristiwa kebangkitan Yesus telah disaksikan oleh lebih dari 500 orang! (1 Korintus 15:6). Karena Kristus yang telah mereka lihat disalibkan mati namun telah bangkit, para murid dan para saksi telah membaktikan hidupnya untuk mengabarkan kebenaran Injil keseluruh dunia. Jika saja peristiwa kebangkitan ini direkayasa, buat apa mereka berani disiksa dan bahkan dibunuh untuk suatu kebohongan (2 Timothy 4:6-8; 2 Peter 1:14). Semua murid Kristus (kecuali Yohanes) mati dibunuh karena memberitakan Injil. Sejak 2000 tahun lalu, sudah banyak sekali para martir yang memberikan nyawanya untuk memberitakan kebenaran Injil. Anda bisa membaca selengkapnya disini http://harrypanjaitan.blogspot.com/2012/04/jika-saja-kristus-tidak-bangkit.html

8. Iman Kristen bukanlah "iman buta" yang meniadakan logika akal budi dan indera tetapi justru menopang rasio dan kehausan kita akan bukti inderawi.
1 Yohanes 1:1. Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

9. Nama-nama tempat dan lokasi yang dideskripsikan dalam Alkitab telah dibuktikan oleh penemuan-penemuan arkeologis. Misalnya penemuan kolam Bethesda, kolam Siloam, dll. Seorang arkeolog ternama Nelson Glueck mengatakan :
“it may be stated categorically  that no archaeological discovery has ever controverted a biblical reference. Scores of archaeological findings have been made which confirm in clear outline or exact detail historical statements in the Bible.”

10. Para saksi kubur kosong pertama kali adalah perempuan. Perempuan pada masa itu tidak dianggap meyakinkan sebagai saksi dan kesaksian mereka atas sebuah kejadian bahkan tidak dianggap di pengadilan.  Memasukkan perempuan sebagai saksi-saksi pertama akan kebangkitan Kristus tentunya akan melemahkan alibi yang mereka bangun seandainya mereka bermaksud menipu.
 


Namun, buat saya sebenarnya hanya cukup satu bukti yang meneguhkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Bukti tersebut adalah kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus tidak mungkin tidak pernah terjadi. Kebangkitan Kristus tentu saja memang benar-benar terjadi dua ribu tahun lalu. Seperti yang sudah pernah saya ulas ditulisan ini http://harrypanjaitan.blogspot.com/2012/04/jika-saja-kristus-tidak-bangkit.html

1 Kor 15:16 :  jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu

Soli Deo Gloria !