Wednesday, November 2, 2011

Teknik Presentasi (TFT Tim Musik Perkantas Jabar)

Tulisan yang buruk masih lebih oke daripada ingatan yang kuat
( unknown )

Ya, pepatah diatas mengingatkan saya untuk mencatat hal-hal penting yang perlu untuk diingat. Dengan membuat catatan , kita bisa mengcover penyakit lupa. Kalau suatu waktu kita lupa, kita bisa kembali membuka catatan-catatan kita dan membacanya kembali sehingga bisa ingat lagi. Nah, kalau kita lupa dan kita tidak punya catatan, maka kita akan benar-benar melupakan nya.

Nah, biar tidak lupa, saya akan mencoba membuat catatan tentang hal-hal yang saya dapatkan dari sesi Teknik Presentasi pada TFT Musik Tim Perkantas Jabar 2011. Materi ini disampaikan oleh Bang Jimmy.

Public Speaking adalah : kegiatan berbicara untuk berkomunikasi dengan orang banyak.
Komunikasi yang baik memenuhi 3 Aspek R.O.I
1. Relevance, artinya bahan pembicaraan harus relevan dengan pendengar
2. Original, artinya disampaikan dengan gaya kita yang asli tanpa perlu menjadi orang lain
3. Impact, artinya presentasi yang kita lakukan memberikan pengaruh kepada orang yang mendengar nya

Dalam presentasi, pembicara selalu dibatasi oleh waktu. Oleh karena itu, pembicara harus bisa mengklasifikasikan 3 hal, yaitu :
1. Must Know, yaitu bagian-bagian mana saja dari materi presentasi yang harus disampaikan oleh pembicara. Bagian ini adalah bagian inti yang pendengar harus tahu.
2. Should to Know, yaitu bagian-bagian mana saja yang pendengar sebaiknya tahu
3. Extra to Know, yaitu bagian-bagian mana saja yang pendengar boleh tahu jika masih ada waktu yang sisa untuk presentasi

Setelah kita bisa mengklasifikasikan 3 hal diatas, maka hal selanjutnya yg perlu kita ketahui adalah proses presentasi. Proses presentasi dibagi atas :
1. PERSIAPAN
2. DELIVERY (penyampaian/pembahasan materi)
Dalam melakukan proses delivery yang baik, kita bisa memakai acuan konsep "LaS VEGAS", yaitu :
a. LAnguage : Gunakan bahasa (kosa kata) yang sesuai dengan konteks pendengar. Ketahuilah lebih dulu siapa pendengar yang akan anda ajak berbicara, lalu sesuaikan konteks pembicaraan nya. Tentunya akan berbeda berbicara dengan mahasiswa dan berbicara dengan anak SD (misalnya)
b. Spirituality : Milikilah integritas terhadap topik yang anda sampaikan. Misalnya, anda membawakan topik "Menjaga Kesehatan" tetapi anda sendiri tidak bisa menjaga kesehatan dengan baik (misalnya). Selain itu sampaikan materi presentasi dengan antusias.
c. Voice : Gunakan konsep PAMPERS, yaitu :
- Projection >> berbicara dengan volume suara yang memadai (tidak keras tidak pelan)
- Articulation >> gunakan pelafalan yang jelas
- Modulation >> variasikan tone dan pitch suara
- Pronounciation >> perhatikan apakah ada istilah yang sulit
- Speed >> perhatikan kecepatan berbicara. Kapan harus lambat, kapan harus sedang, kapan harus cepat
d. Eye Contact : Tataplah peserta secara adil. Sapulah dengan pandangan anda semua pendengar yang hadir. Tataplah setiap peserta 3 detik lamanya untuk satu orang. Jangan kelamaan dan jangan terlalu cepat. 3 detik waktu yang pas.
e. Gesture : Gunakan konsep POPE, yaitu :
- Posture : posisi tubuh anda (duduk atau berdiri, kapan anda harus duduk kapan harus berdiri)
- Orientation : arah tubuh anda di dalam ruangan (pergerakan tubuh anda dalam ruangan)
- Proximity : seberapa dekat jarak anda terhadap pendengar (sesuaikan aga pendengar merasa nyaman)
- Expression of emotion : mimik wajah anda harus mendukung hal yang anda katakan. sehingga emosi yang keluar sesuai dengan konteksnya.
Selain itu, selama proses presentasi terjadi, sebenarnya pendengar mengirimkan feedback kepada pembicara mengenai performa dari pembicara tersebut. Feedback tidak langsung itu dapat dilihat dari gesture peserta (mimik wajah peserta, bahasa tubuh mereka, dsb). Dari sini kita bisa menilai apakah kita sudah menyampaikan materi dengan baik.
f. Attitude : Miliki sikap positif terhadap peserta bahkan ketika ada peserta yang menyulitkan
g. Sense : Peka terhadap situasi/suasana ketika menyampaikan materi. Sehingga kita bisa menentukan langkah2 yg harus diambil utk mendukung kenyamanan presentasi anda.

Pada dasarnya konsentrasi pendengar itu mengalami akan mengalami penurunan, oleh karena itu sebagai pembicara anda harus bisa mengembalikan konsentrasi pendengar misalnya dengan memberikan waktu rehat sejenak, atau membuat jokes, menyanyi, memberikan snack, bercerita, bertanya kepada audiens, dsb.

3. FINISHING

to be continued...

No comments:

Post a Comment