Friday, November 4, 2011

Relasi Manusia dengan Manusia

Sore ini saya mengikuti KKR Pak Pdt. Stephen Tong. Ini kali pertama saya mengikuti KKR beliau. Tema yang diangkat pada rangkaian 3 hari KKR ini ialah relasi manusia dengan materi, relasi manusia dengan sesama manusia dan relasi manusia dengan Tuhan.

KKR yang saya ikuti ialah KKR kedua (saya tidak ikut yg pertama) yang bertemakan tentang relasi manusia dengan sesama manusia. Dari KKR ini, saya kembali diingatkan dan juga dibukakan tentang beberapa pemahaman yang penting antara lain :

1. Filsafat teori nilai
Ada dua pandangan tentang nilai yang terdapat pada suatu benda.
Pertama ialah pandangan yang mengatakan bahwa nilai yang ada pada suatu benda bergantung kepada berapa banyak yang interest terhadap benda tersebut.
Contoh : Ada barang yang harganya melonjak karena banyak orang yang menginginkan barang tersebut. Padahal harga barang tersebut sebelum nya tidak semahal itu. Hal ini menunjukkan bahwa nilai barang tersebut tergantung pada orang lain.

Kedua ialah pandangan yang mengatakan bahwa nilai yang ada pada suatu benda tidak dipengaruhi oleh apapun. Nilai itu melekat pada benda tersebut karena benda itu sendiri.
Contoh : Suatu barang yang nilai nya selalu tetap tidak peduli banyak orang yang menginginkan nya atau sedikit orang yang menginginkan nya. Interest orang tidak berpengaruh kepada nilai dari benda tersebut.

Firman Tuhan dapat dijelaskan dengan pandangan yang kedua. Firman Tuhan itu adalah sesuatu yang berharga tidak peduli orang menghargai nya atau menghinanya. Firman Tuhan adalah kebenaran, tidak peduli apakah orang mempercayai nya atau tidak. Tidak peduli orang suka atau tidak. Nilai kebenaran pada Firman Tuhan tidak dipengaruhi oleh apapun dan siapapun.

Anda boleh percaya atau tidak tetapi asumsi anda tidak akan mengurangi atau menambahkan sesuatu pada kebenaran itu sendiri. Anda boleh suka atau tidak tetapi rasa suka atau tidak, tidak akan berdampak baik atau berdampak buruk terhadap kebenaran. Itulah kebenaran.

Kita sebagai orang Kristen harus meyakini bahwa Firman Tuhan adalah kebenaran. Keyakinan-keyakinan lain yang bertentangan dengan Firman Tuhan adalah keyakinan yang arogan yang berani menentang Allah.
Apakah itu ilmu pengetahuan, nilai-nilai hidup, persepektif, cara pandang (paradigma), dogma atau ajaran-ajaran, kata-kata motivasi, dsb harus mengakui bahwa kebenaran Allah adalah sesuatu yang mutlak.

Ilmuwan fisika yang terkenal di dunia, Stephen Hawking, pernah mengatakan bahwa Allah itu tidak ada. Hawking memakai pendekatan ilmu nya untuk membuktikan bahwa tidak ada yang namanya Allah yang menciptakan semesta ini.

Tentu itu adalah arogansi ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh Hawking dalam penelitian nya. Saya sendiri pernah mendengar bahwa dari 100 lebih ilmuwan peraih nobel fisika, lebih dari 50% percaya bahwa ada Tuhan, sebagian lagi percaya bahwa mungkin ada Tuhan, dan hanya sebagian kecil yang tidak percaya ada Tuhan.

Kita tidak boleh memakai penemuan kita dalam ilmu pengetahuan untuk memutuskan sebuah kebenaran yang mendikte Allah.
Hal itu ibarat seorang anak yang menemukan kue yang dia tidak tahu bahwa kue itu memang disimpan oleh ibu nya. Ketika anak itu menemukan kue itu, dia merasa bahwa dia telah berjasa  dan berhak berkuasa atas kue itu. Dia membagi-bagikan kue itu pada orang lain karena dia merasa bahwa penemuan dia terhadap kue itu membawa otoritas atas kue itu. Tetapi tentu kita semua tahu bahwa ibu nya sendiri yang telah meletakkan kue itu disuatu tempat dan kue itu adalah kedaulatan ibu nya. Penemuan anak tersebut terhadap keberadaan kue tersebut tidak serta merta menghilangkan otoritas ibu nya dan membuat sendiri otoritas nya. Kebenaran tidak bertambah karena kita menemukan kebenaran. Kebenaran itu sudah ada disana dan menunggu untuk ditemukan.

2. Relasi manusia dengan manusia
Kebenaran Firman Allah terkait dengan relasi manusia dengan sesama sudah jelas. Allah mengatakan bahwa hal yang terutama ialah mengasihi Allah dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri. Semua hal lain nya adalah nomor dua.

Jika kita lebih mengasihi materi lebih daripada kita mengasihi manusia dan diri kita sendiri, maka itu adalah sebuah pelanggaran atas kebenaran Firman Allah.
Materi disini bisa berupa jabatan, nilai ujian, uang, harta, gelar, popularitas, benda-benda, binatang, tumbuh-tumbuhan, alam, dsb.
Materi itu diciptakan untuk manusia.
Manusia tidak diciptakan untuk materi.

Apabila kita lebih mengutamakan materi daripada manusia atau diri kita sendiri maka kita telah berdosa. Apabila kita lebih mementingkan uang atau kekayaan dan memperalat orang lain untuk memperoleh kekayaan maka kita berdosa. Apabila kita lebih mementingkan nilai ujian dan menyontek daripada harga diri kita, maka kita telah berdosa. Apabila kita lebih mementingkan popularitas, harta, binatang, tumbuhan, lebih daripada kita mementingkan diri kita dan sesama manusia maka kita telah berdosa.

Sebuah kalimat yang bagus mengatakan bahwa :


Tempatkanlah Allah dimana seharusnya Allah berada
Tempatkanlah manusia dimana seharusnya manusia berada
Tempatkanlah materi dimana seharunsya materi berada


Soli  Deo Gloria

No comments:

Post a Comment