Sunday, February 5, 2012

Flash of Mind IV

Flash of Mind : sesuatu yang melesat dalam pikiran secara spontan

Pertama : Pagi hari di 1 Februari 2012, di hari pertama bulan "kasih sayang" ini, saya awali dengan joging ke Saraga ITB (Sarana Olah Raga ITB). Joging memang sudah menjadi program mingguan saya mulai tahun 2012 ini. Di sepanjang jalan menuju Saraga saya mengamati banyaknya iklan-iklan rokok di tepi jalan. Memang, di Indonesia kita akan begitu mudahnya melihat iklan-iklan rokok melalui berbagai media. Biarpun iklan rokok sudah diharamkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, tetapi tidak demikian halnya dengan negara ini.

Oke, saya ga akan bahas tentang masalah kebijakan perizinan iklan rokok ditulisan ini (biarpun saya sangat tidak setuju adanya iklan rokok di media manapun). Yang menarik buat saya pagi ini ketika berjalan adalah karena (entah kenapa) mengamati kalimat yang mungkin sudah familiar buat kita ketika melihat iklan-iklan rokok. Kalimat itu adalah seperti berikut :


Kalau membaca kalimat tersebut, tentu kita dapat melihat bahwa merokok adalah tindakan yang sangat berbahaya bagi tubuh. Begitu banyak penyakit-penyakit mematikan yang ditimbulkan olehnya.
Kanker..
Gangguan kehamilan dan janin
Serangan jantung
Impotensi
dll.

Tetapi,awalnya saya sungguh sulit memahami, mengapa masih banyak orang yang tidak tergoyahkan untuk tetap merokok ketika membaca peringatan diatas ? Bukankah peringatan diatas sangat mengerikan?
Tapi akhirnya saya menyadari bahwa :
It's True If.. We Do Not Know What We Got Until We Lose It 
Manusia akan sulit menghargai apa yang dia miliki sampai dia kehilangan apa yang dimilikinya. Dalam konteks ini, ketika dia kehilangan kesehatan nya akibat merokok, barulah dia sadar akan betapa berharganya kesehatan yang dia miliki dulu...sebelum merokok. Tapi ini tidak berlaku untuk orang bebal tentunya. (kalau orang bebal mungkin ga akan sadar-sadar biarpun sudah jatuh sakit)


Kedua : Ketika mengikuti kuliah Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri, dosen saya mengatakan kalimat ini :
The Devil Is In The Details.. on The Execution 
Maksud kalimat itu adalah bahwa jika kita melakukan (mengeksekusi) sebuah rencana dengan sangat detail, maka kita sudah melakukan kesalahan besar. Eksekusi rencana yang terlalu detail sebenarnya tidak perlu dilakukan jika kita sudah merencanakan (planning) dan mengorganisir (organizing). Kita seharusnya tinggal mengikuti dengan benar hal-hal yang sudah kita rumuskan dalam planning dan organizing. Just follow it!
Karena itu sangatlah penting untuk merencanakan (planning & organizing) apapun dengan baik. Mulailah dari merencanakan hidup kita masing-masing.
Karena GAGAL MERENCANAKAN = MERENCANAKAN KEGAGALAN.

Tetapi jika kita sudah berhasil melakukan perencanaan, maka eksekusi seharusnya bukanlah pekerjaan sulit.


Ketiga : Saya teringat dengan teori organisasi, Pak Dahlan Iskan, idola saya. Kira-kira (yang saya tangkap) beliau mengatakan bahwa :

Dalam organisasi, orang-orang yang jahat itu hanya 10% saja, tetapi orang-orang yang baik itu juga hanya 10%. Yang sisanya 80% hanya ngikut-ngikut saja. Jika yang 80% mendapatkan pemimpin yang baik, maka mereka juga akan bekerja dengan baik dan keseluruhan organisasi akan menjadi baik, sedangkan jika mereka mendapatkan pemimpin yang buruk, maka mereka juga akan bekerja dengan buruk dan organisasi akan menjadi buruk. 
Jadi.. jangan takut untuk melakukan perubahan yang positif bagi organisasi anda. Karena yang melawan anda hanyalah 10% orang jahat. Sebarkan nilai-nilai positif anda bagi orang lain dan majulah untuk melakukan perubahan yang positif.


Dahlan Iskan

Karena melihat sepak terjang beliau selama ini, saya percaya dengan teori beliau ini. Suatu saat, jika saya ditempatkan di sebuah lingkungan organisasi yang baru, saya harus ingat teori ini. Terima kasih telah banyak menginspirasi saya Pak!

Bandung, 4 Feb 2011

No comments:

Post a Comment