Wednesday, February 22, 2012

Bekerja seperti esok akan mati

"Bekerja lah seakan-akan anda akan mati besok hari, bermimpilah seakan-akan anda akan hidup seribu tahun lagi
Setidaknya ada dua orang tokoh yang paling saya ingat ketika mendengar kalimat bijak diatas. Pertama adalah Mantan Bos Apple yang baru saja meninggal, Steve Jobs dan kedua adalah Menteri BUMN kita saat ini, Bapak Dahlan Iskan.

Steve Jobs dan Dahlan Iskan adalah dua orang yang memiliki masalah kesehatan yang berat. Steve Jobs dulu pernah divonis hanya hidup beberapa bulan lagi karena mengalami kanker pankreas. Sementara itu Dahlan Iskan sudah divonis mengidap sirosis dan harus mengalami transplantasi hati. Kapanpun, kedua tokoh diatas harus selalu siap ketika ajal menjemput mereka karena kondisi kesehatan mereka.

Tapi mereka berdua memang dasarnya adalah orang-orang besar. Pejuang. Petarung. Dan Pemenang.
Menghadapi kondisi sulit dan dihadapkan dengan kematian yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu, mereka malah semakin bersemangat dalam pekerjaan nya. Kita bisa lihat bagaimana Steve Jobs dengan karya-karya luar biasa nya selama menahkodai Apple. Sungguh karya-karya yang sangat inovatif. Sebut saja ipod, iphone, dan  ipad. Semua karya-karya itu dihasilkan Jobs justru setelah dia mengetahui vonis dokter terhadap hidupnya yang tidak akan berumur panjang.

Dahlan Iskan juga mengalami hal yang serupa. Sebelum mengalami transplantasi hati, pak Dahlan sudah tahu bahwa keluarganya memiliki latar belakang usia yang pendek (ibu, kakak, dan paman-paman beliau meninggal dalam usia yang muda), dan bahwa pak Dahlan mengidap penyakit kanker hati. Tetapi justru ketika pak Dahlan menyadari bahwa usianya tidak akan lama, itu justru membuat dia bekerja sangat keras dan memberikan karya terbaik selama nyawanya masih ada. Setelah operasi transplantasi hati pun, pak Dahlan tentunya harus aware dengan kondisi tubuhnya. Dia bukan lagi orang yang "normal". Hati nya sekarang adalah cangkokan dan bukan tidak mungkin suatu saat terjadi hal-hal yang dapat merenggut nyawa beliau. Beliau sadar betul akan hal itu.

Steve Jobs dan Dahlan Iskan adalah orang-orang yang sadar sepenuhnya bahwa usia hidup mereka tidak lama lagi. Bahwa kapanpun maut bisa saja merenggut nyawa mereka. Tetapi hal itu justru semakin membakar semangat mereka untuk bekerja keras dan menorehkan karya-karya mereka selagi mereka masih diberikan kemurahan Tuhan untuk melihat sinar matahari pagi. Mereka menghargai, sangat menghargai setiap detik dalam hidup mereka dan wujud penghargaan dan syukur tersebut ditunjukkan mereka dengan bekerja keras dan bekerja sepenuh hati.

Mereka bekerja dengan berpikir bahwa hari esok mungkin mereka sudah mati. Jadi mari selagi ada waktu saya kerjakan apapun hari ini dengan sebaik mungkin.

Apa yg bisa kita petik dari hal ini?
Kematian adalah sebuah misteri. Tidak ada yang tahu kapan ajal menjemput bukan? Bisa saja 10 tahun lagi, 5 tahun lagi, 1 minggu lagi, atau bisa saja besok hari. Kita benar-benar tidak tahu.
Tapi selagi kita masih hidup, mari kita berikan yang terbaik, bekerja sepenuh hati dan penuh semangat. Menorehkan karya-karya luar biasa kita untuk diwariskan kepada anak cucu kita kelak. Menjadi inspirasi buat orang banyak yang melihat perjalanan hidup kita..

Hidup terlalu berharga untuk dijalani dengan biasa saja..

No comments:

Post a Comment