Wednesday, April 9, 2014
Keunikan Iman Kristen Part II : Pernikahan
Iman Kristen dalam Perjanjian Baru (PB) mengajarkan bahwa relasi antara suami dengan istri adalah bagaikan Kristus dengan jemaatNya. Dalam hal ini, sama seperti Kristus yang mengasihi jemaat dan bahkan karena kasihNya menyerahkan nyawaNya untuk jemaat, seperti itu pulalah kasih seorang suami kepada istrinya. Sungguh mulia dan sakral.
Dalam Perjanjian Lama (PL) juga terlihat bahwa relasi antara Allah dengan umat Israel digambarkan sebagai relasi antara suami dengan istri. Ketika bangsa Israel melupakan Allah dan menyembah dewa lain, Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menikahi seorang pelacur dan menyuruh Yehezkiel untuk terus mencintai pelacur tersebut walaupun berkali-kali si pelacur itu berzinah dengan pria-pria lain. Seakan-akan Allah hendak menyamakan tindakan umat Israel yang memuja dewa lain sebagai sebuah perzinahan dalam relasi suami dan istri.
Relasi suami dan istri dalam pernikahan sebegitu sakralya sehingga Firman Allah menyamakan relasi tersebut dengan relasi Allah sendiri dengan umat yang dikasihiNya. Tidak ada suami atau istri yang ingin diduakan, begitupula dengan Allah. Tidak ada iman lain yang memandang pernikahan sekudus dan sesakral iman Kristen. Tidak ada poligami dalam iman Kristen. Pernikahan adalah sekali untuk selamanya sampai maut memisahkan. Karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment