Wednesday, July 30, 2014

What makes you proud working in your company?

Setelah cukup lama absen menulis di blog, di sela-sela waktu kosong suasana lebaran ini saya mencoba menuangkan apa yang ada dalam pikiran saya saat ini..


Hal yang saya renungkan kali ini adalah hal-hal apa saja yang (akan) bikin saya bangga bekerja di perusahaan ini, Pertamina EP.

Sudah sebulan lebih saya resmi diangkat menjadi karyawan di sebuah perusahaan yang merupakan Indonesia House Power ini. And.. i think i need to take very seriously about this issue. Because i need passion agar bisa go extra mile di Pertamina EP. And passion comes (salah satunya) from reasons.

Saya memulai karir di Pertamina EP sebagai seorang yang main job-nya untuk memastikan kesiapan dan kelayakan peralatan/fasilitas produksi sebelum dioperasikan. Yes, saya seorang Inspector. And the things that will make me proud working as Inspector in Pertamina EP adalah jika saya bisa :

First, to make sure bahwa setiap peralatan/fasilitas produksi layak untuk dioperasikan sehingga bisa menunjang main activities Pertamina EP, which is exploration and production. Mengapa, karena sering kali, incidents tidak datang dari human error saja, tapi dari facilities-nya yang tidak layak pakai.

Incidents akan menghambat kegiatan produksi dan ujung-ujungnya berdampak negatif terhadap penerimaan negara karena Pertamina EP adalah anak perusahaan BUMN terbesar negeri ini, Pertamina (Persero). Selain itu, as an emerging country, Indonesia memiliki demand terhadap energy yang begitu besar sehingga kegiatan produksi migas tidak boleh terhalang.

Incidents akibat peralatan juga bisa mengakibatkan fatality (kematian) mengingat pekerjaan di oil and gas industry adalah high risk job. Therefore, i will be very proud, if i can save a life karena telah memastikan peralatan-peralatan proper untuk digunakan. Who knows? Penyesalan selalu terlambat.

Second, saya akan bangga jika saya bisa provide recommendation related to properness and safety of equipments. Jadi ga sekedar memberikan yes/no atau accepted/rejected based on code/standards ketika melakukan inspeksi, tapi juga bisa giving a comprehensive logical explaination and recommendation kepada asset holder/pekerja di lapangan.

Why? Karena terkadang ga semua kode dan standard tersebut bisa diaplikasikan di lapangan. Melihat real situation juga. Karena kode dan standard tersebut di-create dalam kondisi yang ideal. Padahal banyak ketidakidealan terjadi di lapangan. Sama seperti melakukan praktikum di lab dan di lapangan hasilnya seringkali ga sama karena kondisi di lab sudah di setting dalam kondisi ideal. Dan standar yang satu dengan standard yang lain belum tentu sama untuk subject yang sama.

Oleh karena itu, mungkin, akan tiba masanya ketika saya harus "tolerant" terhadap peralatan yang tidak sesuai standard namun bisa memberi solusi yang harus diambil agar resiko akibat "tolerance" tadi bisa ditutupi.

(to be continued..)

1 comment: