Wednesday, March 7, 2012

Puncak dan Lembah

Hari ini, iseng-iseng saya mengetik kata "penyakit jantung" pada situs Google. Lalu saya pilih tab gambar untuk melihat hasil pencarian. Dan saya mendapatkan gambar ini :


Kita semua tentu tahu bahwa gambar diatas adalah gambar denyut jantung manusia yang ditunjukkan oleh sebuah alat kedokteran. Ketika melihat gambar itu saya tersadar bahwa gambar denyut jantung manusia yang masih hidup itu menunjukkan adanya "puncak" dan "lembah".

Lalu saya tertegun selama beberapa waktu. Saya berpikir bahwa sama seperti detak jantung kita, selama hidup selalu ada saat-saat dimana kita berada dipuncak dan ada saat dimana kita berada dilembah. Ada saat dimana semua berjalan dengan lancar dan ada saat dimana terjadi masa-masa sukar. Ada saat dimana kita merasakan bahagia dan sukacita dan ada saat dimana kita bersedih dan berduka. Itu semua sungguh adalah "tanda-tanda" kehidupan kita sama seperti denyut jantung kita yang berdetak.

Tentu berbeda dengan detak jantung orang yang sudah mati. Grafiknya hanya akan berupa garis lurus. Tidak ada lembah dan tidak ada puncak. Oleh karena itu, selama jantung kita masih berdetak, kita akan selalu berhadapan dengan "puncak" dan "lembah" kita masing-masing. Bersyukurlah baik ketika berada dipuncak maupuun dilembah karena itulah tanda kita masih hidup. Satu lagi hari baru yang diberikan Tuhan untuk kita sesungguhnya menunjukkan bahwa tugas dan misi kita dibumi ini belum selesai. Selagi jantung kita masih berdetak mari berikan yang terbaik. Hingga saatnya nanti detak jantung kita berhenti dan tugas kita di bumi sudah selesai, kita bisa meninggalkan dunia ini dengan damai dan bahagia.

Harry Panjaitan

No comments:

Post a Comment