Friday, May 4, 2012

Tiket

Ada puluhan email yang masuk ke Inbox saya hari ini, tetapi satu email ini membuat saya merenungkan sesuatu. Email ini berasal dari John Maxwell Team. Well, who is on earth do not know about this man? He is a great man, an international speaker, an author who has writen more than 70 books and selling 20 million copies about Leadership. Dan banyak dari bukunya yang selalu masuk dalam jajaran best seller. Setahu saya dia juga orang yang banyak mendedikasikan waktunya untuk hal-hal rohani. He is a godly man also.

Well, back to the topic, email yang saya dapatkan dari John Maxwell Team berikan tentang event seminar yang akan diadakan oleh mereka. Dan tentunya seminar ini berbayar. 


Dan yang akhirnya membuat saya merenung, adalah ketika saya melihat daftar harga tiket yang disediakan. Dalam daftar itu, kita bisa melihat adanya klasifikasi tiket dari yang Silver, Gold, dan Platinum. Harga dan fasilitas yang didapatkan untuk tiap jenis tiket tentunya berbeda. Harga yang paling murah dan fasilitas paling sedikit adalah tiket tipe Silver, dan harga paling mahal serta fasilitas paling lengkap adalah tiket tipe Platinum

Ketika melihat daftar diatas, tentu kita bisa melihat adanya perbedaan fasilitas yang didapatkan. Orang-orang yang membeli tiket Silver tidak akan berkesempatan untuk bisa bersantap siang dengan John Maxwell. Orang-orang dengan tiket Gold tidak akan mendapatkan fasilitas berfoto pribadi atau sarapan eksklusif dengan John Maxwell. Hanya orang-orang yang mau dan mampu membayar paling mahal lah, yang bisa menikmati semua fasilitas tersebut. Bisa makan siang bersama, foto bersama, mendapatkan buku yang ditandatangani langsung, dan sarapan ekslusif dengan Maxwell.

Saya yakin bahwa dalam kemapanan nya dan kepribadian nya, Maxwell bukan mengejar materi dengan memberlakukan tarif tiket dengan klasifikasi tertentu. Saya sangat yakin, orang seperti Maxwell sangat ingin bisa berbagi, makan bersama, foto bersama, sarapan bersama, dengan banyak orang. Tapi Maxwell memiliki keterbatasan. Baik itu keterbatasan secara sumber daya yang ada maupun dalam diri Maxwell sendiri. Maxwell terbatas dalam hal dana, kapasitas tempat yang tersedia, alokasi waktu. Maxwell juga terbatas dalam kondisi dirinya yang sudah tua dan belum tentu bisa meladeni orang banyak untuk sekedar bertanya jawab secara pribadi, foto bareng, dan makan bersama. Singkat nya, he is still a very limited person.

Dalam keterbatasan Maxwell tersebut, akhirnya dia memberlakukan tarif (dengan potongan yang cukup besar) dengan tingkatan fasilitas tertentu. Untuk apa? Well, jika saya melihat dari perspektif Maxwell, mungkin Maxwell memiliki beberapa alasan seperti dibawah (tentunya bukan karena dia ingin meraup untung, karena dia sudah kaya dan terkenal. Disamping itu dia juga punya karakter yang menurut saya jauh dari kata tamak).

Pertama, Maxwell ingin memberikan fasilitas khusus kepada orang-orang yang ingin membayar lebih banyak adalah karena dengan mau memberikan uang yang lebih banyak itu mengindikasikan adanya keinginan yang kuat (excited) untuk bertemu dengan Maxwell. Tentunya, jika saya adalah Maxwell, dalam keterbatasan saya seperti yang sudah saya paparkan diatas, saya pastinya ingin bertemu dan memberikan waktu khusus saya kepada orang-orang yang memiliki motivasi yang kuat untuk bertemu dengan saya dan belajar dari saya. Well, salah satu ukuran yang bisa menunjukkan seberapa besar motivasi saya ialah seberapa besar saya bersedia memberikan uang saya untuk membeli tiket tersebut. Iya, bukan?

Kedua, untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang yang telah bekerja dengan keras dalam hidup karena orang yang mampu membayar uang yang lebih banyak tentunya adalah orang yang memiliki kondisi finansial yang bagus. Dan kondisi finansial yang baik tentunya mampu mengindikasikan usaha dan kerja keras seseorang. Orang dengan kondisi finansial yang baik tentunya telah bekerja dengan amat efisien, efektif, cerdik, dan bekerja keras dalam hidupnya sehingga dia bisa memiliki finansial yang baik. Tentunya orang-orang yang telah memberikan usaha yang lebih banyak pantas mendapatkan apresiasi. Well, memang ada orang yang memperoleh uang yang banyak dari cara-cara yang jahat. Tetapi itu tidak saya maksudkan disini. Jika semua orang mencari uang dengan cara yang baik, yang menjadi pembeda kondisi finansial mereka adalah seberapa keras usaha mereka, seberapa cerdas (efisien) mereka dalam bekerja. Kira-kira begitu maksud saya.

Oke, jika dengan dua alasan diatas, saya bisa memahami mengapa seorang John Maxwell membuat "hierarki tiket" seperti itu dan mengapa dia tidak menggratiskan saja tiketnya demi memberikan mamfaat bagi orang banyak. Tetapi karena keterbatasannya, saya ulangi, karena keterbatasan nya, Maxwell terpaksa harus memberikan harga yang harus mereka bayar untuk bisa bertemu dengan dia.

Tapi saya jadi berpikir, bagaimana dengan nasib orang-orang yang sangat ingin bertemu dan berbincang dengan Maxwell tapi terlahir dari keluarga yg tidak kaya dan tidak memiliki dana (seperti saya) ??

Lalu, perenungan ini berakhir dengan sebuah ujung. Dan ujung dari perenungan ini adalah betapa bersykurnya saya memiliki Allah yang tak terbatas oleh apapun. Allah yang tak terbatas mampu "menjamu" sebanyak-banyaknya orang yang ingin bertemu dengan Dia.
Tidak ada hierarki tiket bahkan tidak perlu membayar tiket masuk. 
Anda tidak akan dinilai dari berapa uang yang anda hasilkan
Di dalam kerajaan Nya, tiket masuk yang anda butuhkan adalah Darah Yesus yang telah melayakkan anda masuk dalam kediaman Nya, duduk makan bersama Dia, dan menikmati sukacita yang tidak terbayangkan bersama dengan Dia.

Hanya yang terbatas (allah yang terbatas) mematok "harga tiket" terhadap umatnya untuk bisa masuk kedalam sorga. Harga tiket itu mungkin adalah :
- seberapa banyak anda berbuat baik
- seberapa sering anda berbuat jahat
- berapa kali anda puasa
- seberapa banyak persembahan/sesajen anda
- dll

But,Praise The Lord..
Kita tidak perlu membayar harga tiket semahal itu untuk masuk kedalam kediaman Allah di sorga. Lagipula kita tidak akan pernah mampu membayar nya. Jika Allah itu adalah maha sempurna dan Adil, maka tidak akan ada seorangpun yang mampu membayar harga tiket itu dan bisa bertemu dengan Allah. Tetapi dalam ketidakterbatasan Allah (dalam kasihNya, keadilanNya, kuasaNya), Allah mempersilahkan siapapun, dari suku manapun, dari negara manapun, dari status sosial manapun, untuk bisa masuk, bertemu dengan Allah, dan menikmati hadirat Allah dalam kediaman Nya yang kudus.

Soli Deo Gloria :D

No comments:

Post a Comment