Sunday, December 11, 2011

Gerogol

Ini bukan nama kota..
Ini sebuah reaksi atas sebuah keadaan yang tidak bisa menguasai diri karena sesuatu hal. Orang-orang biasanya menyebutnya dengan "gerogi".

Ahh,dulu kata gerogi tidak ada dalam kamus ku. Bagaimana mungkin mantan ketua OSIS orangnya gerogi? Bagaimana mungkin mantan ketua kelas 8 tahun berturut-turut gerogi? Dan banyak mantan-mantan ketua lainya. Hahaha... *sdikit sombong..
Tidak, tidak.. Dulu aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya gerogi. Beneran!

Tapi tidak lagi untuk saat ini. Perasaan gerogi sering kali menghampiri. Dan hari ini aku benar-benar gerogi. Malam ini tidak tahu mau mengatakan apa dan tidak tahu harus berbuat apa. Setelah kejadian itu lewat, baru aku menyadari betapa bodohnya diriku. Kadang aku tidak percaya aku mahasiswa ITB. hahaha. Kasihan sekali..

Har, har...
Semakin dewasa semakin mudah gerogi. Kog bisa yaa? Ahh, kadang aku merindukan diriku yang dulu. Yang tidak pernah kenal apa itu gerogi.
Benar-benar rasa gerogi tidak mengenakkan sekali. Baik buat orang lain maupun buat diri saya sendiri.

Harus belajar menguasai diri dan melatih diri biar tidak gerogi.
Dulu saya bisa melakukannya, dan saya masih bisa melakukan nya.

No comments:

Post a Comment