Wednesday, October 26, 2011

Vampire Load


Anda tahu vampir bukan? Percaya atau tidak vampir itu memang nyata adanya dan bahkan mungkin dia sedang menghisap anda saat ini juga! Namun lupakan pria berbaju hitam dan bertaring runcing, atau pria ABG tampan penghisap darah yang kini digemari wanita-wanita diseluruh dunia, karena bukan darah yang ia hisap, melainkan energi listrik. Yang kita bicarakan saat ini ialah vampire power load.

Vampire power load atau yang disebut juga standby power, phantom load, atau leaking electricity, merujuk kepada energi listrik yang terpakai sia-sia oleh peralatan listrik akibat mereka terus menerus menancap ke sumber listrik tanpa digunakan. Coba anda telusuri, kira-kira apa yang dilakukan oleh charger ponsel anda yang seharian menancap di sumber listrik atau laptop anda yang terus menerus dalam keadaan standby.

Vampire load bisa disebabkan oleh tiga hal berikut :
1. Peralatan listrik yang terus menerus disuplai energi listrik. (lampu penerang)
2. Peralatan listrik yang menggunakan energi listrik untuk fungsi display (seperti tampilan jam pada radio)
3. Peralatan listrik yang terus menerus dalam posisi standby, contohnya ialah printer yang terus menerus dalam posisi standby menunggu perintah dari komputer.

Uni Eropa melakukan sebuah studi baru-baru ini dan menemukan bahwa ada sekitar 3,7 miliar peralatan yang selalu dalam keadaan standby. Walaupun peralatan tersebut cukup kecil, sperti monitor, lampu indikator, dan laptop, namun dengan selalu terhubungnya peralatan tersebut bisa menghabiskan 10% total konsumsi listrik diperumahan.
Belum ada studi di Indonesia mengenai hal ini, akan tetapi pola hidup masyarakat yang belum sepenuhnya sadar dengan isu energi, bisa kita perkirakan secara kasar bahwa angka vampire loadberada disekitar 10%. Tentu saja hal ini sangat ironis karena masih ada 34% warga Indonesia yang belum bisa menikmati listrik.

Vampir ini lah yang menimbulkan banyak kerugian materil dan kerusakan peralatan listrik karena terus menerus “menghisap” daya listrik anda. Untuk kita ketahui bersama, dana APBN untuk “membantu” biaya listrik yang anda pakai ialah kira-kira Rp 1.000/KWh nya.  Dan pemerintah menghabiskan dana APBN puluhan triliun rupiah untuk dana bantuan listrik ini. Jika budaya hemat listrik bisa dilakukan, maka dana APBN yang tadinya untuk subsidi listrik akan bisa dialihkan secara bertahap kepada sektor lain, pendidikan misalnya.

Vampir tersebut akan datang jika anda memakai listrik dengan tidak bermamfaat. Dan, semakin banyak Anda memakai produk jualan PLN  (baca:listrik) , justru kerugian lah yang datang dari pemakaian produk tersebut. Baik kepada anda sebagai konsumen listrik, maupun kepada PLN sebagai produsen listrik. Dan sebaliknya jika anda sedikit memakai produk PLN (baca : hemat listrik), maka anda untung, PLN pun untung. Win-win solution bukan?

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk melawan vampire ini?? Bukan bawang putih atau tombak perak ataupun alat pengusir vampire lainnya. Ada tips sederhana, yaitu :
1. Cabut peralatan anda dari aliran listrik ketika tidak digunakan. Cabut colokan laptop, TV, charger Handphone, printer, dispenser, dsb.
2. Matikan lampu kamar mandi dan kamar kostan anda jika tidak dipakai lagi.

Mudah bukan?!

Selamat mengusir vampire dari lingkungan anda.

Salam,
Harpan,  Electrical Power Engineering ITB

Sumber : majalah energi
Dengan pengubahan seperlunya :-)

No comments:

Post a Comment