Wednesday, October 26, 2011

Lesson from the Movie > The Knight Tales


Tulisan ini sebagai pengingat buat saya pribadi dan syukur-syukur kalau bisa menginspirasi anda sebagai pembaca... Hanya ingin berbagi saja, karena hidup adalah untuk berbagi  :-)


The Knight Tales adalah sebuah judul film yang saya tonton jam 12 malam tadi. Awalnya saya tidak tertarik mengikuti film ini karena sudah mengantuk dan sebelumnya udah nonton film Batman Begins di saluran yang sama. Hehehe..

Tapi, singkat cerita saya tetap mengikuti film ini sampai selesai kira-kira jam 3 pagi. Dan ini lah pesan yang saya dapat dari film yang bergenre heroik, romance,dan sedikit humor tersebut...

  • Everything start from a dream...
Yah, begitulah slogan sebuah perusahaan otomotif ternama di dunia (baca : Honda).


Semua nya berawal dari mimpi. Dari visi. Dan kisah di film ini juga diawali dengan mimpi seorang anak kecil yang miskin bernama William Thatcer. Ayahnya memang hanya lah seorang tukang perbaiki atap rumah di daerah kerajaan Inggris. Tapi William kecil punya mimpi yang sangat besar. Suatu ketika, William kecil melihat para kesatria yang gagah perkasa dan naik diatas kuda melewati daerahnya. William kecil yang belum tau apa itu realita dengan " sembarangan " saja mengutarakan mimpinya kepada orang-orang sekitarnya bahwa suatu saat " saya akan menjadi seorang kesatria ". Mendengar mimpinya itu, orang-orang lansung mencibirnya dan menghina mimpinya "kau tidak akan pernah bisa merubah bintang" (yang artinya "ga usah mimpi jadi kesatria).

Satu hal yang saya tangkap dari adegan ini ialah " sesaat setelah anda mengutarakan impian anda, maka saat itu pula lah rintangan dan tantangan akan muncul untuk menguji kesetiaan anda terhadap mimpi anda tersebut " Banyak yang tidak setia kepada mimpinya, dan hanya sedikit yang punya keyakinan dan tetap setia.

For your information, untuk dapat menjadi seorang kesatria di daerah kerajaan Inggris, seseorang itu harus punya gelar bangsawan dan darah bangsawan atau setidaknya dianugrahkan gelar bangsawan oleh pihak kerajaan. Tapi, William sama sekali tidak memiliki kedua nya. Dia hanyalah anak kecil yang miskin bermodalkan mimpi yang besar untuk " merubah bintang"  . Dan mimpi itu dia jaga sejak dia kecil sampai tumbuh dewasa dan menjadi seorang kesatria nantinya. Saya jadi ingat sebuah kalimat bijak yang mengatakan " cita-cita yang besar tidak menjamin anda meraih kesuksesan, tetapi orang-orang yang sukses pasti memiliki cita-cita yang besar "  That is absolutely right!

  • Lalu, diikuti dengan tindakan nyata menuju mimpi...
Dream Big, start small, do now.  Mimpi William tak hanya sampai dalam tahap pikiran. Dia juga bertindak. Beruntung william punya ayah yang bijaksana yang mendukung mimpi besarnya itu. Ayah William pun mengantarkan William kecil untuk menjadi pembantu dan hidup bersama seorang kesatria bernama Sir Apalah (saya lupa namanya.hehehe) sehingga William bisa belajar dan berlatih bertarung tombak dan punya sifat kesatria. Sir Apalah sekarang memiliki tiga orang pembantu, yaitu William dan kedua teman nya. Sejak itu lah, William kecil meninggalkan ayahnya dan berkelana dengan kesatria tersebut hingga akhirnya dia beranjak dewasa dan siap menjadi kesatria jika saja kesempatan berpihak kepadanya... 
  • Lalu, kesempatan itu pun muncul...
Oprah Winfrey pernah berkata bahwa keberhasilan adalah ketika kesiapan bertemu dengan kesempatan.  Kesempatan yang ditunggu William untuk bisa menjadi kesatria muncul ketika Sir Apalah tewas ketika bertarung tombak akibat kelelahan yg luar biasa. Padahal pertarungan tersebut belum usai. Dengan modal nekat, William menggantikan posisi Sir Apalah dan maju untuk bertarung. William menyamar dengan memakai baju zirah dan topeng serta tombak ditangan nya. Berbekal latihan selama berkelana dengan Sir Apalah, diluar dugaan William yang baru pertama kali bertarung tombak mampu mengalahkan lawan nya dan menjadi pemenang. Dari turnamen tersebut William mendapatkan semacam piala yang akhirnya dijual dengan harga 15 keping perak. William membagi 15 perak tersebut kepada dua rekan nya yg lain sehingga masing2 mendapat 5 keping perak.

  • Konsisten menjaga visi
Kedua rekan William sudah puas dengan kemenangan tersebut dan uang 5 keping perak bagi masing2 mereka. Mereka berniat untuk kembali ke kampung mereka dan menikmati sedikit uang yg mereka dapatkan dari turnamen yg dimenangkan William itu. Tetapi William yang masih ingat dengan mimpinya menolak kembali ke kampung halaman nya, dan bahkan meminta masing-masing 4 perak dari teman2 nya untuk membeli perlengkapan tarung, bekal, dan biaya latihan. William ingin ikut kejuaraan yang diadakan di lingkungan kerajaan Inggris. William punya nyali dan bakat bertarung, namun William terkendala dengan gelar bangsawan yang tidak dia miliki. Atas bantuan teman nya William menyamar menjadi kesatria gadungan dan memakai nama samaran  Sir Ulrich von Lichtenstein. Sejak itu dia mulai mengikuti kejuaraan di kerajaan Inggris.
  • Berani menghadapi tantangan apapun utk mewujudkan visi...
Singkat cerita, William pun berhasil meraih gelar juara kerajaan untuk pertama kali, kedua kali, ketiga kali, dst. Namun tentunya banyak tantangan yang dia hadapi untuk meraih gelar tersebut. Tantangan yang paling berat adalah ketika pertandingan di final melawan musuh bebuyutan nya, William ketahuan bukan seorang bangsawan. Kedok ini terbongkar karena musuh bebuyutan nya tersebut melaporkan bahwa William bukan bangsawan dan hanya anak seorang tukang atap. Laporan ini didasarkan atas investigasi musuh bebuyutan nya tersebut. FYI, William pernah bertemu dua kali dengan musuh bebuyutan nya ini dan William selalu kalah.


Nah, hukuman untuk kesatria gadungan yg berani ikut turnamen adalah hukuman pancung. Dan William harus dipancung atas kenekatan nya tersebut. William didesak oleh teman2 nya untuk melarikan diri saja dan tidak usah maju bertarung. Namun, William berkeras hati dan tidak mau mundur dari pertarungan. Dia tidak mau melarikan diri meskipun dia tahu dia akan dipancung bahkan sebelum dia sempat bertarung dgn lawan yg belum pernah dikalahkan nya tersebut. Sekali maju, pantang mundur.  Sebenarnya karakter seperti ini lah yang dimiliki oleh orang-orang besar sepanjang zaman.

  • Dan, pertolongan dr luar pun datang..
"Pertolongan akan datang bagi orang2 yang mau menolong dirinya sendiri "

Ketika William hendak dipancung, Raja Inggris yang melihat hal tersebut tiba-tiba memerintahkan pembatalan eksekusi. Raja Inggris itu sendiri pernah menyamar menjadi kesatria dan bertarung dengan William. Walaupun hasilnya seri, dari pertarungan tersebut Raja William dapat melihat karakter seorang kesatria sejati dalam diri William.  Ketika melepaskan William dari hukuman, raja Inggris berkata : " Kita sama-sama punya kesamaan, tidak peduli bagaimana kita menyamar, kita tidak bisa menyembunyikan siapa diri kita sebenarnya. Anda mungkin tidak memiliki gelar kesatria dan bangsawan, tetapi karakter dan keberanian anda untuk maju dan tidak takut dengan apapun menunjukkan karakter seorang satria sejati. Maka, sejak hari ini, saya menganugerahkan gelar bangsawan kepada anda dan gelar kesatria. Anda akan disebut sbg Sir William Tacher ( berdasarkan nama aslinya ).
  • Happy Ending..
Karena sudah punya gelar kesatria dan bangsawan, William pun melanjutkan pertarungan dengan musuh bebuyutan nya tersebut. Meskipun musuhnya tersebut berbuat kecurangan pada pertandingan tersebut, William tetaplah yang menjadi pemenangnya..


Untuk lebih lengkapnya silahkan tonton sendiri filmnya..High recommended! 

 Memang kisah ini hanyalah kisah fiktif, tetapi kisah ini sarat dengan pesan moral yang bisa mengingatkan siapapun untuk berani bermimpi (visi) dan bertindak mewujudkan visi tersebut tidak peduli dengan tantangan yg menghadang.

Salam, 
Harpan

No comments:

Post a Comment