Tuesday, March 26, 2013

Hati-hati Terhadap Kenyamanan Hidup

Hari ini saya baca koran Kompas dan terkejut membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa Perancis telah mengesahkan UU yang memperbolehkan pernikahan sesama jenis. Berdasarkan info yang saya dapatkan, negara-negara seperti Argentina, Belgia, Kanada, Islandia, Belanda, Norwegia, Portugal, Spanyol, Afrika Selatan, dan Swedia sudah terlebih dulu mengesahkan pernikahan sesama jenis. Sesama jenis pernikahan juga dilakukan dan diakui di negara bagian Alagoas Brasil, Mexico City dan bagian Amerika Serikat.

Coba lihat daftar negara-negara tadi.
Negara-negara diatas adalah negara-negara maju dimana kenyamanan hidup warganya sudah lebih baik. Tetapi justru di negara maju seperti itu pernikahan sesama jenis disahkan. Iman Kristen jelas-jelas menentang keras pernikahan sesama jenis. Tampaknya ke-Kristenan di negara-negara tersebut sudah menurun dan tidak mampu lagi membendung kuasa Iblis zaman ini. Seorang pendeta dari Jerman yang berkunjung ke Indonesia pernah berkata : Dulu,banyak para misionaris dari Eropa yang mengabarkan Injil di Indonesia. Sekarang saya memohon orang-orang dari Indonesia untuk menjadi misionaris di negara saya.

Pelajaran penting yang bisa saya ambil dari peristiwa ini adalah : kehidupan yang nyaman sangat mampu membuat manusia terlena dan akhirnya melupakan Tuhan. Memang benarlah perkataan Amsal Salomo :
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. (Amsal 30:8-9)
Saya juga harus hati-hati dan mengecek motivasi saya ketika mencari pekerjaan. Apakah semata-mata saya mencari pekerjaan karena gaji yang besar dan kenyamanan hidup? Apakah semata-mata karena prestise dan arogansi pribadi? Apakah semata-mata karena desakan keluarga,teman,atau pacar? Apakah semata-mata hanya ingin memuaskan ambisi pribadi saya?

Saya tidak akan menukar relasi saya dengan Tuhan hanya karena pekerjaan yang menjanjikan kenyamanan hidup. Lebih baik (bagi saya) hidup menderita asalkan hal itu membuat saya makin dekat dengan Tuhan. Semoga hal ini bisa terus tertanam dalam hati saya.
Ya Tuhan, lakukanlah apa yang perlu Engkau lakukan untuk menarik aku dekat denganMu selalu. Apakah itu melalui tantangan, kemiskinan, kesedihan, dan kesusahan. Ataupun melalui sukacita, kecukupan, dan kebahagiaan. Semuanya baik. Apa yang Kau perbuat dalam hidupku.

No comments:

Post a Comment