Tetapi di KKRJB X beberapa hari lalu saya ditegur bahwa saya harus memberikan waktu (menyisihkan waktu) untuk bersaat teduh dan bukan ketika ada waktu sisa. Saya harus komitmen dan disiplin untuk saat teduh (doa dan PA) pada waktu yang saya sisihkan karena hal itu begitu penting. Ibarat makanan, tidak ada seorang pun dari manusia yang suka dengan "makanan sisa". Kita lebih menghargai "makanan yang disisihkan" buat kita dibandingkan makanan sisa. Sama halnya dengan disiplin rohani (PA, Sate, Doa). Sisihkanlah/sediakanlah waktu-waktu tertentu untuk bersekutu dengan Tuhan dalam saat teduh kita setiap hari.
Friday, June 21, 2013
Waktu Sisa vs Waktu Sisih
Memiliki waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Allah setiap hari adalah hal yang sangat penting bagi kita karena hal itulah yang memberikan kita petunjuk dan kekuatan untuk menjalani hidup kita setiap harinya. Karena itu, kita perlu untuk menyisihkan waktu dari 24 jam yang Tuhan berikan untuk bersaat teduh. Namun, terkadang saya tidak menyisihkan waktu tetapi malah menyisakan waktu. Saya terlalu menyibukkan diri dengan aktivitas saya sehingga waktu yang sisalah yang saya pakai untuk bersaat teduh. Dan bahkan kalau saya merasa tidak ada yang tersisa, saya bisa saja tidak bersaat teduh hari itu. Saya berpikir bahwa setiap saat saya toh bisa berkomunikasi dengan Tuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment