Tulisan ini saya copas dari http://www.warungsatekamu.org/2013/01/tak-dapat-dihentikan/. Tulisan yang bagus. Memang, terkadang hambatan yang kita alami dalam meraih suatu tujuan diberikan oleh Tuhan untuk mencegah kita melakukan hal yang bodoh karena motivasi kita yang tidak benar.
*******
BACALAH BILANGAN 22 : 10-34
Kemudian Tuhan menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat Tuhan dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, . . . —Bilangan 22:31
Segala cara akan kutempuh. Tak ada yang bisa menghentikanku untuk melakukannya.” Saya sering mendengar orang menunjukkan sikap seperti itu ketika mendapatkan satu gagasan atau melihat satu kesempatan yang kelihatan baik dan menguntungkan. Mereka mengerahkan segala daya upaya mereka untuk mencapainya.
Untuk membuktikan bobroknya pemikiran seperti itu, saya akan menggunakan seekor keledai untuk menjelaskannya—keledai milik seorang pria bernama Bileam.
Bileam ditawari satu tugas yang menguntungkan dari seorang raja negeri tetangga, dan ia minta izin Allah untuk menerima tawaran ini (Bil. 22). Ketika Allah tidak mengizinkannya, wakil raja mengajukan tawaran yang lebih tinggi. Berpikir bahwa Allah mungkin akan berubah pikiran, Bileam kembali bertanya. Allah memberikan izin bagi Bileam untuk menerima tawaran tersebut tetapi dengan sejumlah syarat yang ketat. Allah mengetahui hati Bileam dan tidak berkenan kepadanya, sehingga Dia mengutus malaikat-Nya untuk menghalangi jalannya. Bileam tidak dapat melihat kehadiran malaikat itu, tetapi keledainya yang dapat melihat malaikat itu. Ketika keledainya menolak untuk maju, Bileam menjadi marah kepada keledai itu karena sudah menghambat perjalanannya.
Cerita Bileam mengajar kita bahwa tidak semua hambatan harus diatasi. Sebagian hambatan ditempatkan Allah untuk mencegah kita melakukan hal-hal yang bodoh. Ketika rencana kita terhalang, jangan langsung beranggapan bahwa Iblis yang sedang berusaha menghentikan kita. Mungkin saja itu cara Allah untuk melindungi kita. —JAL
Kiranya hikmat-Mu akan memimpinku selalu,
Karena aku tak berani mempercayai diriku sendiri;
Pimpin aku, Tuhan, dalam kelembutan kasih-Mu,
Jangan biarkan aku berjalan sendiri. —Reed
Allah selalu melindungi kita—bahkan pada saat kita tak menyadari bahwa kita membutuhkannya.
No comments:
Post a Comment