Di zaman postmodern ini, saya seringkali mendengar beberapa teman berkata bahwa kebenaran itu bersifat relatif. Sebenarnya saya menduga bahwa mereka bermaksud agar orang bisa bertoleransi terhadap keyakinan (bukan kebenaran) yang dianut oleh orang lain. Tetapi, akan sangat disayangkan apabila kita mengorbankan kebenaran dengan dalih toleransi.
Keyakinan kita hari ini bisa saja masih keliru, tetapi jika kita mau terus mencari kebenaran kita akan menemukannya. Kebenaran itu bukanlah sesuatu yang mustahil untuk ditemukan, asalkan kita mau mencari kebenaran itu dengan pikiran yang terbuka dan kerendah hatian. Kita bisa meneliti fakta-fakta sejarah, benda-benda, dokumen-dokumen, buku-buku, dan bukti-bukti lain untuk menemukan kebenaran. Kuncinya ialah kehausan yang dalam, pikiran yang terbuka, dan sikap rendah hati untuk mencari kebenaran.
Saya akan melangkah lebih jauh tentang masalah agama, dan berikut ini adalah kutipan dari blog seorang sahabat (lagi)
Saya memang belum pernah mendengar secara langsung perdebatan antara atheist dan believer. Dalam benak saya kalau saya bayangkan perdebatan mereka, pasti seru. Yang pernah saya lihat ketika browsing internet adalah perdebatan antar agama. Yang paling sering adalah perdebatan antara Muslim dengan Nasrani. Keduanya bersikeras saling membela kebenaran masing-masing. Ketika saya baca dan saya memaksa otak saya untuk tidak berpihak kepada agama sendiri, ternyata dari kedua belah pihak banyak pendapat yang kelihatan salah tapi selalu dipertahankan. Biasanya perdebatan seperti ini tidak ada habis-habisnya. Sudah sifat manusia mempertahankan egonya. Ujung-ujungnya saling memaki dan menghina agama tetangganya.Saya sangat menyesalkan beberapa orang Kristen berdebat tentang agama dengan orang non-Kristen dengan tidak berdasarkan kasih terhadap orang yang berdebat dengannya. Padahal inti ajaran Kristen adalah tentang Kasih. Perdebatan yang tidak dimotivasi oleh kasih akan menjadi perdebatan yg penuh amarah, cacian makian, dan saling mempertahankan egonya masing-masing.
Rasul Petrus dalam kitab 1 Petrus 3:15 sudah mengingatkan setiap orang Kristen agar kita memakai dasar kasih untuk membela dan memberikan jawaban terhadap orang-orang yang mempertanyakan iman Kristen.
But sanctify the Lord God in your hearts: and be ready always to give an answer to every man that asketh you a reason of the hope that is in you with meekness and fear: (KJV)
Meekness = kelemahlembutan/kesabaran
Fear = kehati-hatian
Di dunia ini memang ada banyak agama yang diyakini. Setiap agama tidaklah sama. Saya selalu menyayangkan statement seseorang yang berkata bahwa semua agama/kepercayaan itu sama benarnya. Menganggap bahwa semua kepercayaan itu sama benarnya hanyalah omong kosong belaka, karena itu artinya sanggahan terhadap pernyataan itu juga benar, artinya semua agama menjadi tidak benar. Maksud saya begini, misalnya anda berkata bahwa semua kepercayaan (agama) itu sama benarnya, lalu dengan kepercayaan saya (yang mana menurut anda bahwa kepercayaan saya juga sama benarnya dengan kepercayaan anda), saya berkata bahwa saya percaya tidak ada agama yang benar. Artinya anda juga menganggap benar kepercayaan saya tentang tidak adanya agama yang benar. Bagaimana mungkin anda dalam waktu yang bersamaan membenarkan dua kepercayaan yang dengan jelas anda tahu sangat berbeda.
Semua agama tidak sama. Semua agama tidak mengatakan bahwa semua agama sama. Di jantung setiap agama terdapat suatu komitmen tanpa kompromi terhadap suatu cara spesifik utnuk mendefinisikan identitas Allah dan sebagai hasilnya, mendefinisikan tujuan hidup. Siapapun yang mengklaim semua agam sama bukan hanya menunjukkan bahwa ia tidak mengenal semua agama. Setiap agama pada intinya bersifat ekslusif.
Dalam tulisan-tulisan berikutnya, saya akan mencoba menampilkan mengapa iman Kristen merupakan kepercayaan yang harus kita perhatikan secara serius. Saya berdoa dan berharap agar kita bisa dengan fair, rendah hati, dan memiliki pikiran yang terbuka untuk mencari kebenaran sejati. Karena kebenaran hanya ada satu. Jikalaupun tidak, anggaplah tulisan ini sebagai bahan yang dapat memperluas perspektif anda dalam mencari kebenaran.
Berbahagialah orang yang menemukan/ditemukan oleh Kebenaran
Bacaan Rujukan :
1. Conversational Evangelisem
2. Jesus Among Other Gods
3. Who Made God
4. Mere Christianity
No comments:
Post a Comment