Sunday, February 22, 2015

Tinggi hati = Rendah diri

Menurut pemahaman saya dan yang saya yakini, rasa rendah diri adalah sama dengan tinggi hati (kesombongan/keangkuhan). Mengapa demikian?

Ketika seorang menyombongkan dirinya, maka dia sangat sulit untuk memikirkan orang lain. Kita tidak punya waktu untuk mengasihi orang lain ketika kita hanya sibuk memikirkan diri kita sendiri. Aku paling hebat, aku paling pintar, aku paling berkuasa, dsb adalah wujud dari rasa sombong.

Rasa rendah diri juga sama halnya dengan kesombongan. Ketika anda rendah diri, yang anda pikirkan adalah hanya diri anda semata. Aku jelek, aku bodoh, aku tak berdaya, aku miskin, dsb adalah wujud dari rasa rendah diri.

Kesamaan yang lain adalah ketika anda merasa sombong ataupun rendah diri, anda tidak akan punya waktu untuk mensyukuri hidup anda. Mengapa harus bersyukur ketika anda merasa bahwa anda adalah pusat semesta ini dan anda hanya memikirkan diri sendiri.

Saya yakin, orang yang rendah diri akan cepat merasa sombong ketika sudah mendapatkan hal-hal yang dulu membuat diri rendah diri (karena dulu dia belum punya, misalnya uang). Begitupula orang yang sombong akan cepat merasa rendah diri ketika sudah kehilangan hal-hal yang dulu membuat dia sombong.

Ingat, kesombongan berarti kehancuran sudah dekat. Rendah diri juga berarti kehancuran sudah dekat.

Jadi, keep our feet on the ground. Diatas langit masih ada langit. Tidak ada manusia yang sempurna. Tetap bersyukur dan lakukan yang terbaik dalam hidup kita. Segala kemuliaan hanya bagi Allah.